HMPV adalah Penyakit Pernapasan Berbahaya yang Perlu Anda Ketahui, Ini Pencegahannya
Penyakit HMPV (AP Photo/Emilio Morenatti)
Kapanlagi.com - Lonjakan kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) di China baru-baru ini menggugah kewaspadaan dunia. Virus ini dikenal sebagai penyebab infeksi saluran pernapasan yang sangat menular dan dapat berakibat fatal, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem imun lemah. Sejak akhir 2024, HMPV telah menyebar dengan cepat di sejumlah provinsi di China, menarik perhatian global yang serius.
HMPV menyebar melalui droplet yang dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Gejala infeksi ini bervariasi, mulai dari yang ringan seperti batuk dan pilek, hingga yang lebih serius seperti pneumonia dan kegagalan pernapasan. Dalam beberapa kasus, komplikasi yang parah bahkan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit dengan bantuan ventilator.
Pejabat kesehatan di berbagai belahan dunia kini mendesak masyarakat untuk lebih waspada dan memperkuat langkah-langkah pencegahan. Kebersihan diri dan menjaga jarak menjadi kunci untuk melindungi diri dan orang-orang terkasih dari ancaman virus yang satu ini.
Advertisement
1. HMPV Penyakit Apa: Mengapa Harus Diwaspadai?
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang mengintai saluran pernapasan dan pertama kali terdeteksi pada tahun 2001, meskipun penelitian menunjukkan bahwa ia sebenarnya telah beredar selama puluhan tahun tanpa terdeteksi.
Virus yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae ini, yang juga mencakup virus campak dan parainfluenza, menyebar dengan cepat melalui droplet dari batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi.
HMPV sering kali muncul dalam wabah musiman, terutama saat musim dingin dan awal musim semi, dan kelompok yang paling rentan terhadap infeksi ini adalah anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Menurut Cleveland Clinic, virus ini bertanggung jawab atas 5-10% kasus rawat inap akibat infeksi saluran pernapasan di seluruh dunia, dan di Amerika Serikat, kontribusinya mencapai 16% untuk rawat inap anak-anak dan lansia dengan komplikasi pernapasan akut.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. HMPV Penyakit Apa: Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala HMPV biasanya muncul dalam rentang 3 hingga 7 hari setelah terpapar virus, dan sering kali menyerupai infeksi pernapasan lainnya. Batuk, pilek, demam ringan, dan hidung tersumbat menjadi tanda awal yang umum, sementara beberapa pasien mungkin juga merasakan sakit tenggorokan dan nyeri saat menelan, disertai kelelahan yang luar biasa.
Dalam kasus yang lebih serius, HMPV dapat berlanjut menjadi komplikasi berat seperti bronkiolitis dan pneumonia, yang dapat memicu sesak napas, demam tinggi yang sulit diatasi, serta mengi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Mereka yang memiliki riwayat penyakit paru kronis atau sistem imun yang lemah berisiko lebih tinggi mengalami perburukan yang memerlukan perawatan intensif, bahkan bisa jadi membutuhkan alat ventilator untuk membantu pernapasan.
Oleh karena itu, mengenali gejala sejak dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika kondisi mulai memburuk, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. HMPV Penyakit Apa: Dampak HMPV pada Kesehatan dan Lonjakan Kasus di China
Lonjakan kasus HMPV di China telah menciptakan gelombang kekhawatiran di kalangan pakar kesehatan, terutama setelah Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional melaporkan peningkatan tajam infeksi sejak Desember 2024.
Anak-anak di bawah 14 tahun dan lansia dengan kondisi kesehatan kronis menjadi kelompok yang paling terdampak, dengan virus ini menyebabkan gejala pernapasan akut yang sering kali memaksa pasien untuk dirawat inap. Situasi semakin rumit dengan meningkatnya infeksi rhinovirus dan influenza, yang menambah beban pada sistem kesehatan yang sudah tertekan.
Pejabat kesehatan pun terus memantau situasi ini dengan cermat, berupaya mencegah penyebaran lebih luas dan memastikan bahwa fasilitas kesehatan siap menghadapi tantangan yang ada.
4. HMPV Penyakit Apa: Cara Pencegahan Penularan
Hingga saat ini, vaksin untuk HMPV masih belum tersedia, sehingga pencegahan menjadi kunci utama dalam meminimalisir risiko infeksi. Pastikan tangan Anda selalu bersih dengan mencuci menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol saat sabun tidak dapat diakses.
Saat berada di tempat umum atau merawat orang sakit, jangan lupa mengenakan masker untuk mencegah penyebaran droplet yang terinfeksi. Selain itu, rajinlah membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan ponsel, untuk mengurangi risiko virus.
Hindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala batuk atau pilek, dan ingatlah untuk tidak berbagi alat makan atau minum. Terakhir, jaga kebersihan pernapasan dengan menutup mulut saat batuk atau bersin menggunakan tisu, lalu segera buang tisu tersebut untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan.
5. HMPV Penyakit Apa: Pengobatan dan Kapan Harus ke Dokter?
Hingga kini, pengobatan antivirus spesifik untuk HMPV masih menjadi tantangan, sehingga penanganan utama lebih berfokus pada meredakan gejala dengan obat pereda nyeri dan demam seperti paracetamol atau ibuprofen. Dekongestan bisa jadi sahabat Anda untuk mengatasi hidung tersumbat dan mengi.
Namun, bagi yang mengalami kondisi lebih serius, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk mendukung pernapasan dan mengendalikan infeksi. Cleveland Clinic mengingatkan, individu dengan riwayat penyakit kronis seperti PPOK atau asma perlu ekstra waspada, karena mereka berisiko tinggi mengalami komplikasi berat.
Jika Anda merasakan kesulitan bernapas, demam tinggi yang tak kunjung reda, atau melihat kebiruan pada bibir dan kuku, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis, karena gejala ini bisa jadi pertanda komplikasi serius yang memerlukan penanganan darurat.
6. Apakah HMPV berbahaya?
Tentu saja, kelompok yang paling rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah sangat perlu mendapatkan perhatian khusus.
7. Bagaimana HMPV menyebar?
Melalui percikan halus yang dihasilkan dari batuk dan bersin, serta melalui permukaan yang terpapar kuman, virus dapat menyebar dengan cepat dan tak terduga.
8. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah HMPV?
Jaga kesehatanmu dengan langkah-langkah sederhana namun efektif: cuci tangan secara rutin, kenakan masker saat beraktivitas di luar, hindari kerumunan, dan jangan lupa untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/srr)
Advertisement
