Hukum Puasa di Hari Ketiga Idulfitri: Apa yang Perlu Diketahui dalam Islam?
Hukum Puasa di Hari Ketiga Idulfitri: Apa yang Perlu Diketahui dalam Islam?
Kapanlagi.com - Setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah dengan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW bahwa orang yang berpuasa Ramadhan lalu mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala seperti berpuasa selama setahun penuh.
Namun, sering muncul pertanyaan di kalangan umat Islam, apakah boleh memulai puasa Syawal pada hari ke-3 setelah Idul Fitri? Mengingat ada larangan berpuasa pada hari raya, sebagian orang ragu apakah puasa boleh langsung dilakukan di awal bulan Syawal.
Berikut penjelasan lengkapnya.
Advertisement
1. Hukum Puasa di Hari ke-3 Idul Fitri
Dalam Islam, terdapat larangan berpuasa pada tanggal 1 Syawal, yaitu hari raya Idul Fitri. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW:
"Sesungguhnya Rasulullah melarang berpuasa pada dua hari: Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, setelah tanggal 1 Syawal berlalu, umat Islam diperbolehkan untuk kembali berpuasa, termasuk menjalankan puasa sunnah Syawal. Menurut Kemenag RI, idealnya puasa Syawal dilakukan mulai tanggal 2 Syawal dan dapat dilakukan secara berurutan maupun terpisah hingga akhir bulan Syawal.
Dengan demikian, puasa di hari ke-3 Idul Fitri diperbolehkan, bukanlah hal yang dilarang dalam Islam. Bahkan, hari tersebut termasuk dalam waktu yang dianjurkan untuk menjalankan puasa Syawal.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Apakah Puasa Syawal Harus Berturut-Turut?
Banyak orang bertanya apakah puasa Syawal harus dilakukan enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri atau boleh dipisah-pisah. Puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan maupun tidak berurutan, asalkan masih dalam bulan Syawal.
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj menjelaskan bahwa seseorang bisa memilih enam hari dalam bulan Syawal sesuai kesempatannya. Puasa bisa dilakukan secara berturut-turut dari tanggal 2-7 Syawal, atau dipisah di hari-hari lain, misalnya Senin dan Kamis.
Artinya, jika seseorang ingin memulai puasa Syawal dari hari ke-3 Idul Fitri dan melakukannya secara berturut-turut atau terpisah-pisah, puasanya tetap sah dan mendapatkan keutamaan.
3. Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Pahala seperti puasa setahun penuh
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun penuh." (HR. Muslim)
Menjadi tanda diterimanya puasa Ramadan
Seseorang yang melanjutkan puasanya setelah Ramadan menunjukkan bahwa ia ingin tetap istiqamah dalam ibadahnya. Ini bisa menjadi tanda bahwa puasanya selama Ramadhan diterima oleh Allah SWT.
Meningkatkan ketakwaan
Menjalankan puasa Syawal melatih kesabaran, meningkatkan ketakwaan, dan membantu seseorang untuk tetap menjaga kebiasaan ibadah setelah bulan Ramadhan berakhir.
4. Niat dan Tata Cara Puasa Syawal
Puasa Syawal memiliki tata cara yang sama dengan puasa lainnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga maghrib.
Niat Puasa Syawal
Niat puasa Syawal bisa diucapkan sejak malam hari atau pada pagi hari sebelum zuhur, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Niat di malam hari:
Nawaitu shauma ghadin 'an ad'i sunnatis Syawwli lillhi ta'l
(Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala.)
Niat di siang hari:
Nawaitu shauma hdzal yaumi 'an ad'i sunnatisy Syawwli lillhi ta'l
(Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Ta'ala.)
5.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/frr)
Advertisement
