Isu Peretasan Kembali Diungkit, Bukalapak Tegaskan Data Pengguna Aman

Isu Peretasan Kembali Diungkit, Bukalapak Tegaskan Data Pengguna Aman
credit: Liputan6.com

Kapanlagi.com - Dikabarkan sebanyak 13 juta data pengguna Bukalapak ditawarkan di sebuah forum hacker. Pihak Bukalapak kemudian langsung memberikan penjelasan. Mereka menyebut kalau ancaman peretasan terhadap industri teknologi digital selalu ada.

Bukalapak juga menegaskan jika saat ini data konsumen aman. Ketika ada percobaan peretasan tahun 2019 silam, Bukalapak telah menemukan sumbernya dan menghentikannya. Salah satu cara yang digunakan yaitu mengingatkan pengguna untuk mengambil langkah pengamanan berkala. Termasuk mengganti password dan menggandakan keamanan.

“Keamanan user data adalah prioritas kami sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan," kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin seperti dilansir dari Liputan6.com.

1. Sempat Diterpa Isu Peretasan

Bukalapak sempat diterpa isu pelanggaran data pada bulan Maret 2019 lalu. Kala itu, hacker dengan username Gnosticplayers mengaku meretas 13 juta akun pengguna Bukalapak dan 1,12 akun Youthmanual, sebuah platform kuliah dan karier asal Indonesia.

Hacker itu mengaku menjual jutaan akun pengguna Bukalapak di sebuah dark web bernama Dream Market. Namun hal itu langsung dibantah dengan tegas oleh pihak Bukalapak. Mereka memastikan bahwa tidak ada data pribadi pengguna yang diretas.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Perlakuan Bukalapak Terhadap Data Pengguna

Credit: Liputan6.com

Rachmat mengatakan, saat ini Bukalapak menggunakan sistem berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna, antara lain:

1. Saat menerima: Bukalapak menggunakan metode https sehingga data yang masuk tidak mudah diretas.

2. Saat menyimpan data: Bukalapak menerapkan metode perlindungan termutakhir dengan perlindungan berlapis.

3. Saat menggunakan dan mengolah: Bukalapak memonitor secara ketat, sehingga jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekam secara baik.

Untuk data-data yang sensitif seperti KTP, kami simpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang dapat secara otomatis terhapus untuk melindungi privasi user kami.

Rachmat mengatakan, di samping proses perlakuan data pengguna yang berhati-hati, pengguna juga perlu melakukan langkah-langkah pencegahan.

3. Ingatkan Ganti Password

Bukalapak pun mengingatkan sesuai dengan Kebijakan Privasi Bukalapak, di antaranya pengguna perlu melakukan:

1. Ganti Password Akun Secara Berkala

2. Aktifkan Verifikasi 2 Langkah

3. Lebih Berhati-hati terhadap Phishing

4. Perbarui Data Diri Secara Berkala

5. Amankan Data Finansial

"Sebagai mitra jutaan UMKM, Bukalapak akan berupaya sekuat tenaga guna memastikan bangsa Indonesia dapat terus memiliki pilihan dan kesempatan untuk semua orang supaya bisa hidup lebih baik," ujar Rachmat.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending