Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kanker serviks merupakan salah satu ancaman serius bagi kesehatan perempuan yang patut diwaspadai. Sayangnya, banyak wanita yang tidak menyadari gejala awalnya, padahal deteksi dini sangat krusial untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Gejala kanker serviks sering kali muncul secara bertahap dan bisa mirip dengan penyakit lain, sehingga seringkali diabaikan. Mari kita gali lebih dalam mengenai ciri-ciri kanker serviks yang perlu Anda perhatikan.
Salah satu tanda awal yang paling umum adalah perdarahan vagina yang tidak normal. Ini bisa berupa perdarahan di antara siklus menstruasi, perdarahan setelah berhubungan seksual, atau bahkan perdarahan yang terjadi setelah menopause. Selain itu, keputihan yang tidak biasa, seperti keputihan berlebihan yang berbau tidak sedap dan bercampur darah, juga bisa menjadi sinyal peringatan kanker serviks.
Gejala lain yang perlu diwaspadai termasuk nyeri saat berhubungan intim, nyeri di area panggul atau punggung bawah, serta peningkatan frekuensi buang air kecil. Jika Anda mengalami nyeri saat buang air kecil atau melihat adanya pembengkakan pada salah satu tungkai, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Gejala ini bisa jadi pertanda bahwa kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
Advertisement
Berikut adalah beberapa ciri-ciri kanker serviks yang tidak boleh disepelekan:
Penting untuk diingat bahwa tidak semua wanita akan mengalami semua gejala ini, dan beberapa mungkin tidak mengalami gejala sama sekali pada tahap awal. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin seperti Pap smear dan tes HPV sangat dianjurkan, terutama bagi wanita yang aktif secara seksual.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Infeksi HPV (Human Papillomavirus) merupakan biang keladi utama kanker serviks, mengintai melalui hubungan seksual dan berpotensi mengubah sel-sel di leher rahim. Namun, jangan panik! Tidak semua wanita yang terpapar virus ini akan terkena kanker, karena sistem kekebalan tubuh kita memiliki kemampuan luar biasa untuk mengusirnya secara alami.
Meski demikian, jika infeksi HPV bertahan lama—terutama dari jenis berisiko tinggi seperti HPV-16 dan HPV-18—risiko kanker serviks bisa meningkat drastis. Berbagai faktor seperti merokok, memiliki banyak pasangan seksual, melahirkan di usia muda, atau sistem imun yang lemah dapat memperburuk situasi ini.
Untuk itu, vaksinasi HPV menjadi langkah pencegahan yang sangat penting, idealnya diberikan sejak remaja sebelum terjun ke dunia seksual. Selain itu, American Cancer Society merekomendasikan deteksi dini melalui Pap test dan HPV test secara rutin untuk menangkap setiap perubahan sel yang mencurigakan.
Advertisement
Kanker serviks terdiri dari dua jenis utama yang berasal dari sel yang berbeda, yaitu Squamous Cell Carcinoma yang lebih umum dan berasal dari sel lapisan luar serviks, serta Adenocarcinoma yang muncul dari sel kelenjar di bagian dalam serviks.
Menariknya, dalam beberapa kasus, kita bisa menemukan campuran dari kedua jenis ini yang dikenal sebagai adenosquamous carcinoma. Meskipun lebih jarang, jenis kanker lain seperti melanoma, sarkoma, dan limfoma juga bisa menyerang area serviks, namun mereka jauh lebih sedikit kasusnya.
Memahami tipe kanker ini sangat krusial, karena dapat memengaruhi pilihan pengobatan yang akan diambil. Setelah hasil biopsi diperoleh, dokter akan menjelaskan secara mendetail jenis kanker yang dihadapi dan merumuskan rencana terapi yang tepat untuk pasien.
Deteksi dini kanker serviks bisa menjadi penyelamat hidup, meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan. Jika Anda merasakan gejala-gejala mencurigakan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, penting untuk memperhatikan faktor risiko seperti riwayat infeksi HPV, jumlah pasangan seksual, dan kebiasaan merokok.
Kesadaran akan gejala kanker serviks sangatlah krusial; banyak wanita yang sering meremehkan tanda-tanda ini, padahal bisa jadi itu adalah sinyal awal dari penyakit berbahaya. Dengan mengenali dan memahami tanda-tanda tersebut, Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Jangan tunggu sampai terlambat; prioritaskan kesehatan Anda dan lakukan pemeriksaan jika merasakan gejala. Ingat, deteksi dini adalah kunci untuk mencegah kanker serviks berkembang lebih jauh!
Faktor risiko kanker serviks meliputi infeksi HPV, banyaknya pasangan seksual, merokok, dan riwayat keluarga dengan kanker serviks.
Pemeriksaan Pap smear dan tes HPV secara rutin sangat dianjurkan untuk deteksi dini kanker serviks.
Tidak semua wanita akan mengalami semua gejala kanker serviks, dan beberapa mungkin tidak mengalami gejala sama sekali pada tahap awal.
Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala kanker serviks untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
7 Potret Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Liburan Tanpa Anak-Anak, Vibes Bulan Madu Romantis di Spanyol
Potret Cantik Lyodra Lliburan ke Jepang, Outfit Kimono Bikin Makin Kinclong
Memahami 5 Tata Cara Lamaran Adat Jawa yang Penuh Makna Filosofis
SM Entertainment Perkenalkan Trainee ke-11, Bernama Hamin yang Punya Paras Rupawan
Potret Bahagia Momen Ulang Tahun Jennifer Bachdim ke-38, Dapat Surprise dari Keluarga