Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Setiap orang tua pasti mendambakan anak yang tumbuh dengan kecerdasan luar biasa. Tapi, bagaimana sih cara untuk mendeteksi tanda-tanda kecerdasan sejak dini? Baru-baru ini, penelitian menarik yang dipublikasikan oleh stetoskooop.com dan mengutip dari The Sun, mengungkapkan temuan menarik dari para ilmuwan di University of Warwick.
Mereka menemukan metode sederhana yang bisa dilakukan di rumah! Caranya adalah dengan meletakkan sebutir kismis di bawah cangkir dan meminta si kecil untuk menahan diri agar tidak menyentuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mampu menunggu selama satu menit cenderung memiliki skor IQ yang lebih tinggi saat mereka menginjak usia 8 tahun.
Tentu saja, ini hanya salah satu cara untuk mengenali kecerdasan anak. Mari kita simak lebih lanjut tanda-tanda lain yang bisa menunjukkan kecerdasan si kecil dari usia bayi hingga 10 tahun!
Advertisement
Sebuah penelitian menarik yang dipublikasikan di British Medical Journal mengungkapkan fakta mengejutkan: bayi yang lahir dengan berat badan lebih tinggi cenderung memiliki kecerdasan yang lebih baik. Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.000 bayi dan menemukan bahwa mereka yang lahir dengan bobot lebih berat biasanya mendapatkan asupan nutrisi yang lebih baik selama masa kehamilan, yang berkontribusi positif terhadap perkembangan otak mereka.
Tak hanya itu, bayi dengan berat badan lahir yang lebih tinggi juga menunjukkan perkembangan fisik dan kognitif yang lebih pesat dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lahir dengan berat lebih rendah. Nutrisi yang optimal selama kehamilan diyakini menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan otak yang ideal, sehingga meningkatkan potensi kecerdasan mereka sejak dini. Temuan ini tentu menjadi dorongan bagi para calon ibu untuk lebih memperhatikan asupan gizi selama masa kehamilan!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Sebuah studi menarik yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Child Development mengungkapkan bahwa berbicara kepada balita dalam beragam bahasa dapat memberikan dorongan signifikan bagi perkembangan otak mereka. Anak-anak yang terpapar pada lebih dari satu bahasa menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif yang mencolok, menjadikan mereka lebih unggul dalam menyerap informasi serta menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.
Lebih dari sekadar kemampuan berkomunikasi, anak-anak yang mendengar berbagai bahasa juga mengembangkan keterampilan multitasking yang lebih baik. Keunggulan ini tidak hanya mempermudah mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga membantu mereka memahami konsep-konsep kompleks yang akan dihadapi di masa depan. Dengan kata lain, memperkenalkan anak pada dunia bahasa yang beragam adalah investasi berharga untuk masa depan mereka!
Advertisement
Sebuah penelitian menarik yang dilakukan oleh Biro Riset Ekonomi Nasional mengungkapkan fakta mengejutkan: anak-anak yang memiliki tinggi badan lebih menjulang cenderung meraih nilai ujian yang lebih baik. "Menariknya, bahkan di usia 3 tahun, sebelum mereka memasuki dunia sekolah, anak-anak yang lebih tinggi sudah menunjukkan hasil tes kognitif yang lebih memuaskan," ujar tim peneliti. Tinggi badan ternyata bukan sekadar ukuran fisik, melainkan juga mencerminkan perkembangan fisik yang sehat, yang berhubungan erat dengan kemajuan otak.
Tidak hanya itu, anak-anak yang lebih tinggi juga biasanya memiliki koordinasi motorik yang lebih baik serta kemampuan untuk memahami instruksi yang lebih rumit. Keunggulan ini memberikan mereka keuntungan dalam berbagai situasi pembelajaran, baik formal maupun informal. Dengan demikian, tidak mengherankan jika semua faktor ini berkontribusi pada peningkatan hasil akademis yang mereka capai.
Sebuah penelitian menarik dari King's College London mengungkapkan bahwa anak-anak yang mampu menggambar sosok manusia dengan realistis pada usia 4 tahun cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi saat remaja. Dalam studi ini, para peneliti menganalisis sekitar 15.000 karya gambar anak dan menemukan bahwa detail dalam menggambar berhubungan erat dengan kemampuan kognitif yang lebih baik.
Kemampuan menggambar tidak hanya sekadar menciptakan sebuah gambar, tetapi juga mencerminkan koordinasi tangan-mata yang luar biasa serta kemampuan untuk merepresentasikan objek dalam pikiran. Ini semua adalah indikator dari kemampuan kognitif yang lebih maju. Anak-anak yang menunjukkan bakat menggambar ini sejak dini biasanya memiliki potensi akademis yang lebih menjanjikan di masa depan.
Sebuah penelitian menarik dari Institute of Child Study di Universitas Toronto mengungkapkan fakta mengejutkan: anak-anak yang sudah bisa berbohong di usia 5 tahun ternyata memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi! Para peneliti menjelaskan bahwa proses rumit dalam menciptakan cerita bohong ini bisa menjadi indikator yang kuat untuk mengukur IQ anak. Kemampuan berbohong bukan hanya sekadar berbohong; ia melibatkan pemahaman mendalam tentang sudut pandang orang lain serta keterampilan komunikasi yang handal.
Lebih dari sekadar trik licik, kemampuan berbohong ini mencerminkan kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang lebih baik pada anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mampu memproses informasi dengan cara yang lebih kompleks dan strategis, yang menjadi ciri khas kecerdasan yang lebih tinggi. Jadi, mungkin saat anak-anak kita berbohong, kita sebaiknya melihatnya sebagai tanda potensi luar biasa yang mereka miliki!
Ya, kemampuan menggambar secara realistis pada usia dini dapat menunjukkan kecerdasan anak, karena memerlukan koordinasi tangan-mata dan kemampuan representasi mental yang baik.
Tinggi badan berhubungan dengan kecerdasan karena dianggap sebagai indikator perkembangan fisik yang sehat, yang berkorelasi dengan perkembangan otak yang baik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/abh)
Advertisement