Kenali Gejala dan Cara Mencegah: Ciri-Ciri Asam Urat di Leher yang Perlu Anda Waspadai!

Kapanlagi.com - Nyeri leher sering kali dianggap sepele, biasanya disebabkan oleh otot tegang atau postur tubuh yang kurang baik. Namun, tahukah Anda bahwa asam urat juga bisa menjadi penyebab nyeri di area ini? Ya, kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat membentuk kristal monosodium urat yang menumpuk di persendian, termasuk di leher. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, bisa berujung pada rasa nyeri yang sangat mengganggu, kaku, dan peradangan yang menyakitkan.

Lalu, bagaimana cara Anda mengenali tanda-tanda asam urat di leher? Apa bedanya dengan nyeri yang disebabkan oleh kolesterol atau faktor lainnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Liputan6.com telah merangkum berbagai informasi menarik yang perlu Anda ketahui. Simak penjelasan lengkapnya pada Sabtu, 8 Februari 2025!

1. Ciri-Ciri Asam Urat di Leher

Ciri-ciri asam urat di leher sering kali membingungkan, karena gejalanya bisa mirip dengan kondisi lain seperti saraf terjepit atau otot tegang. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengobati sendiri dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

Beberapa tanda yang patut diperhatikan termasuk nyeri leher yang bisa bervariasi dari ringan hingga berat, terasa seperti ditekan atau berdenyut, dan sering kali semakin parah di malam hari. Berbeda dengan nyeri akibat kolesterol tinggi yang lebih terasa pegal di tengkuk, nyeri asam urat biasanya muncul sebagai linu di persendian.

Selain itu, kekakuan leher yang menyakitkan dan terbatas dalam bergerak juga bisa menjadi indikasi adanya penumpukan kristal asam urat. Meskipun pembengkakan dan kemerahan di leher lebih jarang terjadi dibandingkan dengan sendi lainnya, tanda-tanda ini tetap bisa menunjukkan peradangan yang perlu diwaspadai. Ingatlah, gejala-gejala ini bisa jadi pertanda kondisi medis lain, jadi penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dari tenaga medis.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Penyebab dan Faktor Risiko Asam Urat di Leher

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat di leher, seperti pola makan yang kaya purin—termasuk daging merah, makanan laut, alkohol, dan minuman manis—serta kurangnya aktivitas fisik yang berakibat pada melambatnya metabolisme asam urat.

Selain itu, riwayat keluarga yang memiliki masalah serupa, obesitas yang meningkatkan produksi asam urat, dan gangguan ginjal yang menghambat pembuangan asam urat juga berperan penting dalam meningkatkan kemungkinan terkena kondisi ini.

3. Pencegahan dan Pengobatan

Pengobatan asam urat bukan hanya soal mengurangi kadar asam urat dalam darah, tetapi juga tentang mengatasi nyeri dan peradangan yang menyertainya. Dokter sering meresepkan obat seperti allopurinol atau colchicine untuk membantu mengendalikan kondisi ini. Namun, peran perubahan gaya hidup tak kalah penting! Mulailah dengan mengatur pola makan, kurangi asupan makanan tinggi purin seperti jeroan dan seafood, serta batasi minuman manis.

Menjaga berat badan ideal juga krusial, karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko asam urat. Jangan lupa, cukup minum air untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh dan rutin berolahraga demi kesehatan yang lebih baik. Dengan mengenali gejala asam urat di leher dan segera berkonsultasi dengan dokter, Anda bisa mencegah komplikasi dan menikmati hidup yang lebih sehat dan nyaman. Ingat, kesehatan leher Anda sangat berharga!

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/frr)

Rekomendasi
Trending