Kisah Sarita, Dipaksa Pindah ke Melbourne & Ditinggal Selingkuh

Kapanlagi.com - Belum lama ini seorang Ibu bernama Sarita Abdul Mukti menjadi perbincangan netizen. Tak lain dan tak bukan, wanita ini menjadi korban perselingkuhan sang suami. Kisah wanita yang kini tinggal di Melbourne ini menarik perhatian publik setelah dirinya berulang kali curhat via Instagram. Salah satu foto berupa tangisan anak-anaknya karena kangen sang ayah pun jadi viral, selengkapnya baca di sini.

Saat dihubungi KapanLagi.com® via e-mail, barulah terkuak bahwa kisah Sarita lebih memilukan dari curhatan-curhatan yang sering Ia tuliskan via Instagram. Rupanya wanita yang kini tinggal di Lionsdale, Melbourne, Victoria sempat dipaksa pindah oleh sang suami tanpa tahu bahwa sang suami, Faisal Haris berselingkuh.

"Saya dipindahkan ke Melbourne tapi dua anak saya dulu yang dipindahkan. Kemudian selang 3 bulan dengan alasan 'kasihan anak-anak gadis tinggal di negara asing', saya akhirnya dengan berat hati mengikuti perintah suami dengan membawa serta dua anak saya yang masih kecil," jelas wanita yang telah menikah 19 tahun dengan pengusaha mobil mewah tersebut.

"(Awalnya) Sangat keberatan dan Saya menanyakan juga 'Bagaimana hidupmu tanpa saya di Jakarta?'," imbuh Sarita mengenang permintaan suaminya yang memintanya pindah ke benua seberang tersebut. Sarita juga menjelaskan bahwa suaminya adalah sosok yang tak bisa jauh-jauh darinya. Namun sang suami menenangkan hati Sarita dengan mengatakan, "Aku akan baik-baik saja dan demi masa depan anak-anak."

Sebelum tahu suaminya selingkuh, Faisal Haris masih bertanggung jawab dengan mengunjungi Sarita beserta keempat anak mereka Shania, Shakilla, Shafa, dan Shabina. Namun lambat laun intensitas kunjungan Faisal berkurang dan Sarita mulai mencium gelagat aneh.

"Setelah saya pelajari, (hubungan kami) berubah sejak kami pisah negara. Karena ada kejanggalan-kejanggalan, dan Haris tidak seperti dirinya yang sudah 19 tahun jadi suami saya," terang wanita berusia 42 tahun tersebut.

Sarita mengaku bahwa selama hidup bersama sejak tahun 1998, rumah tangganya dengan sang pengusaha cenderung harmonis. Memang terjadi pertengkaran namun bukan pertikaian besar. "Hidup normal layaknya sepasang suami istri tanpa cela, kami bertengkar kecil kadangkala seperti hubungan suami istri lainnya."

"Kami terbilang harmonis bahkan kawan-kawan kami mengidolakan kesetiaan kami satu dengan yang lainnya, suami saya tipe orang yang setia karena takut miskin jika berselingkuh," tambah Sarita.

Gelagat perselingkuhan sang suami mulai tercium oleh Sarita pada Desember 2016 lalu, bermula dari kunjungan wanita ini ke Jakarta. "Desember 2016 Saya liburan ke Jakarta untuk waktu yang lama (2 bulan). Desember itulah saya lihat perubahan yang sangat dahsyat, sampai membuat saya bingung dan hampir depresi karena nggak menyangka sosok yang setia itu berubah," kenangnya.

"Saya tidak mencari tahu tapi Allah SWT mengirim pesan dengan tingkah laku suami yang berbeda dan laporan-laporan hal aneh. Seperti suami beli mobil tapi tidak turun di garasi rumah kami. Mobil-mobil tersebut disembunyikan di rumah-rumah jualan kami," tukasnya.

Sarita juga menjelaskan bahwa skandal perselingkuhan suaminya terkuak begitu saja, "Saya punya kekuatan doa. Tanpa bersusah payah mencari tahu, orang-orang yang mengetahui perselingkuhan itu lapor satu-satu dengan bukti yang ada." Namun Sarita juga tak menampik bahwa dirinya beserta keempat putrinya adalah orang terakhir yang mengetahui affair antara sang suami dan orang ketiga dalam rumah tangganya.

Beruntung anak-anak Sarita dididik oleh wanita yang kuat, Sarita menjelaskan bahwa anak-anaknya sama tegarnya seperti dirinya. "Anak-anak hebat, sangat cerdas. Saya cukup katakan 'keluarga kita dihancurkan oleh daddy kalian, jadi bukan kalian yang harus hancur, anak-anak Bunda tidak boleh ada istilah broken heart',"

Sarita menegaskan pada keempat putrinya untuk tetap berprestasi, menjauhi maksiat, dan tidak berubah jadi bandel. "Kita tetap kita dan Alhamdulillah mereka tetap berprestasi di sekolah. Ketika mereka marah dengan kondisi (perselingkuhan) ini, Saya tidak melarang mereka untuk mengungkapkan amarah tapi saya bawa mereka untuk mengalihkannya dengan cara menyalurkan bakat atau kesukaan mereka."

Meski rumah tangganya bersama Faisal Haris kini di ujung tanduk akibat keberadaan orang ketiga, Sarita tak ingin mengkonfrontir atau memaki-maki wanita tersebut secara langsung atau via sosial media.

"Saya tidak berniat untuk bertemu atau apapun itu, Suami saya yang harus menyelesaikannya sendiri dengan perempuan itu. Mau lanjut atau stop bukan urusan saya lagi," tegas wanita yang ingin menggugat cerai sang suami sejak Januari lalu.

Sarita menjelaskan bahwa dirinya baru akan melayangkan gugatan cerai setelah Idul Fitri nanti atas permintaan sang suami. Menurutnya keputusannya bercerai justru membuatnya lebih mudah move on. "Setelah ketok palu perceraian, akan mudah untuk move on. Tidak ada beban buat saya," jelasnya.

"Kami sepakat anak-anak tinggal bersama saya, hanya saja beliau tak ingin dibatasi untuk bertemu dengan anak-anak." Sarita mengatakan bahwa dirinya sebentar lagi akan kembali ke Jakarta karena sang suami Faisal Haris tak lagi mau menanggung biaya hidupnya di Melbourne.

Sumber kekuatan Sarita untuk tetap kuat menghadapi badai yang menerpa rumah tangganya ini adalah keempat putrinya yang berusia 21 tahun hingga yang paling kecil yang masih berusia 10 tahun.

"Saya tinggal di negara asing tanpa saudara, teman, kerabat, tanpa hingar-bingar kemewahan seperti di Jakarta. Hiburan saya sangat indah yakni bercengkerama dengan anak-anak. Ketika malam menjelang, saatnya berdiskusi dengan Allah. Mengadu, menangis, dan meminta jalan keluar untuk musibah ini. Jalan terbaik tentunya," kisah wanita yang mendedikasikan dirinya sebagai Ibu Rumah Tangga ini.

Oleh sebab itu Sarita juga berbagi pesan bagi para wanita yang mungkin bernasib sama sepertinya untuk selalu kuat. "Untuk para istri yang tersakiti, jangan malu untuk memberitahu luka kita karena ada bagian-bagian yang kadang tidak kita mengerti,"

"Dengan sharing pasti ada orang-orang yang akan membantu kita di bagian yang tidak kita ketahui. Curhat sama Allah harus tapi Allah anugerahkan akal bagi kita untuk berpikir dan mencari jalan keluar. Jika mengurung diri sendiri dan depresi, bagaimana kita bisa melanjutkan hidup?"

"Kita bisa jadi gila dan terpuruk, jangan pernah berpikir 'tidak boleh membuka aib suami'. Kalau tahu itu aib kenapa dilakukan? Wahai wanita bela sendiri hak kita karena jika bukan kita, siapa lagi?" tandasnya.