Kurangi Konten Kekerasan, Mark Zuckerberg Sewa 3000 'Satpam'

Kapanlagi.com - Tak dipungkiri lagi bahwa sosial media kini menjadi tempat penyebaran informasi yang paling cepat dan efektif. Sayangnya kecanggihan ini tak dibarengi dengan penggunaan yang bertanggung jawab oleh pengguna. Sehingga informasi yang bersifat negatif menyebar lebih cepat daripada informasi bermuatan positif.

Belum lama ini sejumlah konten kekerasan jadi viral atas keberadaan fitur live broadcast. Fitur yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi ini malah dialihkan jadi ajang kekerasan. Seperti kasus pria bunuh diri yang jadi perbincangan beberapa waktu lalu atau pembunuhan anak-anak yang disiarkan via Facebook Live.

Rupanya Mark Zuckerberg mulai mengkhawatirkan banyaknya konten kekerasan yang bermunculan di sosial media yang dibuatnya tersebut. "Beberapa minggu terakhir, kami telah melihat banyak orang melukai dirinya sendiri dan orang lain, baik dalam bentuk postingan atau live broadcast," ujar pria yang mendirikan perusahaannya sejak tahun 2005 ini.

"Untuk membentuk komunitas yang aman kami harus cepat tanggap. Kami akan membuat video (kekerasan) semakin mudah untuk dilaporkan sehingga kami dapat segera melakukan tindakan," jelas pria satu anak tersebut. 

Untuk itu, Zuckerberg berencana membuka kesempatan bagi 3.000 orang untuk menjadi 'satpam' jejaring sosial yang ngetren di Indonesia sejak 12 tahun lalu ini. Saat ini keamanan Facebook hanya diatur dalam sebuah algoritma dan diawasi oleh 4.500 karyawan.

Mark merasa jumlah tersebut belum cukup dan kurang efektif untuk mengatasi maraknya kasus bunuh diri via Facebook Live ini. Nah, kira-kira siapa yang berminat untuk jadi 'satpam' siber jejaring sosial terbesar di dunia ini?