Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Wacana menjadi istilah yang cukup sering digunakan dalam keseharian. Kata ini sering muncul dalam percakapan secara formal maupun nonformal. Namun, belum tentu semua orang sudah mengetahui arti wacana itu sendiri.
Wacana adalah keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan. Selain itu, arti wacana juga dapat dipahami sebagai kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat.
Selain arti wacana, ada hal lain yang perlu dipahami, yakni jenis, ciri-ciri, dan fungsinya dalam keseharian. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk menyimak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Ilustrasi (Credit: Unsplash)
Arti wacana dapat dipahami sebagai kesatuan makna antarkomponen bahasa di dalam suatu struktur bahasa yang terkait dengan konteks. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah.
Dalam penerapannya, wacana begitu sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk penyampaiannya pun bisa lewat media lisan maupun tulisan. Nah, agar lebih memahami arti wacana, tak ada salahnya bagi kalian untuk menyimak pendapat para ahli berikut ini.
Menurut Anton Moeliono (1995: 407) wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna serasi di antara kalimat itu.
Selanjutnya, menurut Cook (1989) arti wacana adalah suatu penggunaan bahasa dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
Arti wacana menurut Carlson (1983) adalah rentangan ujaran yang berkesinambungan (urutan kalimat-kalimat individual). Wacana tidak hanya terdiri dari untaian ujaran atau kalimat yang secara gramatikal tersusun secara rapi.
Sementara itu, arti wacana menurut Syamsudin (1992: 5) adalah rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsure segmental maupun nonsegmental.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ilustrasi (Credit: Unsplash)
Selain arti wacana, kalian juga bisa memahami jenis-jenis wacana. Dalam buku Membaca dan Menulis Wacana: Petunjuk Praktis Bagi Mahasiswa (2007) karya Josep Hayon, berdasarkan sudut pandang bentuk bahasanya, wacana dapat dibagi menjadi dua, yakni wacana lisan dan wacana tulis. Untuk mengetahui penjelasan selengkapnya, simak informasi di bawah ini.
1. Wacana Lisan
Wacana lisan merupakan penyampaian wacana lewat media lisan atau langsung. Jenis wacana ini memerlukan daya simak yang tinggi agar interaksi dalam penyampaiannya tidak terputus. Wacana lisan juga sulit untuk diulang, artinya susah untuk diulang sesuai dengan ujaran pertama.
2. Wacana Tulis
Wacana tulis merupakan wacana yang disampaikan melalui media tulis atau teks. Jenis wacana ini dianggap lebih efektif dan lebih mudah dibanding wacana lisan, terlebih lagi dalam menyampaikan ilmu pengetahuan serta gagasan. Dalam penyampaiannya, wacana tulis bisa jauh lebih panjang dan menggunakan bahasa baku.
Advertisement
Ilustrasi (Credit: Unsplash)
Setelah mengetahui arti wacana dan jenisnya, alangkah lebih baik bagi kalian untuk menyimak ciri-ciri wacana berikut ini.
- Wacana merupakan satuan gramatikal, yaitu tata bahasa yang telah ditentukan.
- Wacana termasuk dalam satuan terbesar, tertinggi atau terlengkap dalam sebuah kajian linguistik atau kebahasaan.
- Wacana punya hubungan preposisi atau ungkapan yang dapat dipercaya atau dibuktikan kebenarannya.
- Cara penyampaian wacana bisa dalam bentuk tulisan (teks) ataupun lisan (ujaran).
- Wacana berisikan pembahasan tentang topik atau hal tertentu yang ingin disampaikan.
- Wacana disusun secara berkelanjutan atau berkesinambungan.
- Memiliki hubungan kohensi dan koherensi atau memiliki keterikatan antar unsur dalam suatu teks, serta memiliki hubungan logis antar kalimat dalam suatu paragraf.
Selanjutnya, ada pula syarat untuk membentuk wacana yang baik, yaitu:
- Kepaduan wacana dapat tercapai jika merangkai kalimat dan paragraf secara terpadu serta logis. Hal ini juga dapat tercapai dengan menggunakan kata hubung yang sesuai.
- Kesatuan wacana dapat tercapai jika paragraf yang tersusun saling memiliki keterkaitan atau keterhubungan satu sama lain.
- Kelengkapan wacana dapat tercapai jika seluruh paragrafnya menjadi inti dari suatu pembahasan yang ditulis dan merujuk pada pokok pikiran wacana tersebut.
Ilustrasi (Credit: Unsplash)
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sebenarnya penerapan wacana sudah sering ditemukan dalam keseharian. Agar kalian lebih menyadari penerapan tersebut, silakan simak penjelasan mengenai fungsi wacana berikut ini.
- Wacana ekspresif bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai sarana ekspresi, seperti wacana pidato.
- Wacana informasional, seperti berita dalam media massa.
- Wacana estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu.
- Wacana direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.
Nah, KLovers, itulah penjelasan mengenai arti wacana, jenis, ciri-ciri, dan fungsinya dalam keseharian.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gen/ans)
Advertisement
Tanda-Tanda Kanker Usus: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan
Tips Ampuh Mengatasi Asam Urat di Usia Muda, Pola Makan dan Olahraga Jadi Kunci
Kapan Imlek 2025? Ini Jadwal Libur dan Cuti Bersama Resminya
Panduan Praktis Cek Penerima Bansos PKH 2025, Mudah dan Cepat Lewat HP
7 Anime Paling Ditunggu Tahun 2025 dengan Petualangan dan Akhir yang Epik