Membahas Fenomena Novel Dengan Label Wattpad yang Rajai Toko Buku

Penulis: Sanjaya Ferryanto

Diperbarui: Diterbitkan:

Membahas Fenomena Novel Dengan Label Wattpad yang Rajai Toko Buku Wattpad © Youtube

Kapanlagi.com - Bila pergi ke toko buku pasti akan melihat novel-novel dengan stiker 'Telah Dibaca Jutaan Kali di Wattpad' terpajang di rak bestseller. Pemandangan ini sudah bukan barang langka mengingat telah berlangsung kira-kira dua tahun terakhir. Di mana para penerbit major berbondong-bondong merilis produk dengan varian judul dan cerita yang hampir semua diambil dari platform menulis online bernama Wattpad.

Menjamurnya novel Wattpad sendiri bermula pada akhir tahun 2015 dengan dirilisnya novel A karya Wulanfadi oleh Penerbit Melvana. Namun baru lewat Dear Nathan karya Erisca Febriani terjadilah sebuah momentum yang menggerakan industri buku di Indonesia ke pasar baru.

Wulanfadi © Kapanlagi/Muhammad Akrom Sukarya

Andri Agus Fabianto selaku general manager Penerbit Loveable, Romancious dan Fantasious secara blak-blakan mengaku memanfaatkan perubahan pasar ini dengan menelurkan enam buku dari penulis Wattpad dengan brand Wattpad Literature. Tak dinyana debut bermain di ranah ini mendapat sambutan luar biasa. Hal tersebut tak lepas dari riset yang telah dilakukan selama kurang lebih satu bulan.

"Awalnya kita bermain dengan buku-buku selebgram dan novel film, lalu muncul Dear Nathan yang penjualannya bagus. Saat itu kan kita belum bermain ke Wattpad, lalu saya pikir ini kesempatan. Bulan Maret 2016 saya riset, datangi anak SMA penyuka Wattpad, ternyata memang lagi hype. Dua bulan kemudian akhirnya berani coba nerbitin enam buku langsung dari Wattpad dan penjualannya memang lumayan," katanya kepada Kapanlagi.com.

Andri Agus fabianto © Kapanlagi/Budy Santoso

Berbeda dengan penerbit lain dalam memilih naskah penulis Wattpad untuk dibukukan, Andri dan tim rupanya memiliki trik khusus yang mana jumlah pembaca yang jutaan menjadi urutan kesekian. "Kebanyakan orang bilang penerbit milih naskah karena dibaca beberapa juta, padahal beneran salah. Kalau di kita, dilihat per kategori siapa yang masuk 100 besar dulu, dari situ kita lihat circle penulisnya, followers, votes dan comments. Kalau votes kan cuma bisa sekali dan bisa dihitung berapa banyak, lalu kita lihat comment-comment yang bagus di work penulis, langsung kita seleksi," bocor dia.

Selayaknya penerbit pada umumnya, tentunya Andri memberlakukan kebijakan editing untuk setiap naskah terpilih. Di lini penerbitannya yakni Loveable, Romancious dan Fantasious, diberlakukan beberapa kali proses sebelum naskah mentah dari Wattpad naik ke percetakan. 

Wattpad © Youtube

"Tetap melewati pengeditan dan ada beberapa tahap. Biasanya dibaca first reader terlebih dahulu, lalu masuk copy editor, editor dan proofreading untuk pengecekan typo, logika cerita, konflik dan karakterisasi. Memang ada penulis Wattpad yang idealis, tidak mau diedit tapi kita beri penjelasan lagi dan mereka akan mengerti," terang pria yang kerap memakai topi ini.

Menurut Resita Febiratri selaku editor penerbit GagasMedia yang juga turut andil meramaikan industri buku dengan karya Wattpad, mencari penulis Wattpad sama saja dengan mencari penulis-penulis baru pada umumnya. Hanya bedanya, proses pencarian berdasar platform penulisan asal dari Kanada yang memang sedang populer di Indonesia.

Resita Febiratri © Kapanlagi/Abbas Aditya

"Sebenarnya mencari naskah di Wattpad itu sama saja dengan mencari penulis baru. Dulu kan kita (editor) menerima naskah dari penulis, sekarang kita bisa membaca secara online. Prosesnya hampir sama tapi medianya saja yang berbeda. Melihat wattpad itu bertumbuh banget dari 2012. Kalau dibilang apakah instan, tidak, karena penulisnya juga berproses, bagaimana mereka mendapatkan pembaca jutaan, bukan hal yang instan, prosesnya panjang," jelas wanita bertubuh mungil ini ditemui dalam sesi wawancara berbeda.

Lantas, sampai kapankah industri akan terus bermain-main dengan Wattpad? "GagasMedia bukan sekadar ikut-ikutan, karena sekarang tren bergerak ke sana mau nggak mau harus aware ya. Apalagi dilihat secara industri kita harus adaptasi dengan perkembangan. Saat ini (Wattpad) masih cukup ramai, apakah fenomena ini akan ditinggal sepetinya belum sampai beberapa tahun ke depan," ujar Resita.

Hal senada juga diungkap oleh Andri. Menurutnya fenomena ini akan terus terjadi dengan berbagai variasinya sampai ada platform penulisan online pengganti Wattpad. "Wattpad ini belum tahu akan bertahan sampai kapan karena saya lihat belum ada platform pengganti. Kalau misal Twitter kan dikalahkan sama Instagram, nah, Wattpad belum ada pengantinya. Makanya kenapa kita fokus di Wattpad," pungkasnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/abs/frs)

Reporter:

Adi Abbas Nugroho