Mengenal Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang Dikaitkan dengan Dugaan Suap

Mengenal Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang Dikaitkan dengan Dugaan Suap
Hasto Kristiyanto (sumber: Liputan6.com)

Kapanlagi.com - Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP yang selama ini dikenal sebagai sosok berpengaruh dalam dunia politik Indonesia, kini tengah menjadi pusat perhatian publik setelah muncul dugaan keterlibatannya dalam skandal suap. Karier politiknya yang gemilang, yang membawanya dari anggota DPR hingga menjadi salah satu tokoh kunci di partai berlambang banteng, kini terancam oleh isu serius ini.

Kasus yang menghebohkan ini berawal dari penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait suap yang melibatkan mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Hasto diduga terlibat dalam pengadaan dana suap untuk memuluskan langkah kader PDIP, Harun Masiku, agar bisa menjadi anggota DPR. Situasi ini menambah daftar tantangan berat yang harus dihadapi PDIP dalam upaya menjaga reputasi dan integritas politiknya.

Lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966, Hasto dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berdedikasi. Perjalanan hidupnya yang penuh liku, mulai dari bangku kuliah hingga menjadi tokoh sentral di partai, menyimpan banyak kisah inspiratif sekaligus kontroversial. Kini, semua mata tertuju padanya, menanti bagaimana ia akan menghadapi badai ini. Informasi lebih lanjut mengenai situasi ini dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Rabu (8/1).

1. Profil Lengkap Hasto Kristiyanto

Hasto Kristiyanto, sosok yang lahir di Yogyakarta dari pasangan Antonius Krido Pardjono dan Yohana Sutami, sejak kecil telah terpesona oleh kekayaan budaya Jawa dan kisah-kisah epik wayang. Setelah menempuh pendidikan dasar di kota kelahirannya, ia melanjutkan ke SMA Kolese De Britto sebelum menapaki jenjang lebih tinggi di Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM).

Di kampus, Hasto tak hanya aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, tetapi juga menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik, yang semakin mengasah minat politiknya, berkat bimbingan gereja yang menanamkan nilai-nilai keberpihakan kepada masyarakat kecil. Setelah menyelesaikan studi, ia memulai karier di PT Rekayasa Industri sebelum akhirnya terjun ke dunia politik secara penuh.

Di balik kiprah politiknya, Hasto juga mengukir prestasi akademis di bidang bisnis dan pertahanan, meraih gelar S-2 dari Prasetiya Mulya Business School dan menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Pertahanan, Bogor, dengan disertasi yang mengupas tuntas geopolitik Sukarno.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Karier Politik di PDIP

Hasto Kristiyanto memulai perjalanan politiknya dari posisi yang terbilang sederhana sebagai "tukang ketik" di rapat-rapat PDIP, namun dedikasi dan kerja kerasnya membawanya melangkah lebih jauh. Pada tahun 2002, ia dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Bidang II Media Massa dan Penggalangan, dan dua tahun kemudian, ia terpilih sebagai anggota DPR RI yang mewakili Jawa Timur.

Di sana, Hasto aktif di Komisi VI, berkontribusi dalam pembahasan undang-undang krusial seperti UU Penanaman Modal dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Meskipun sempat gagal dalam Pemilu 2009, semangatnya tak pudar; ia tetap menjadi sosok terpercaya bagi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Puncak kariernya datang pada 2015 ketika ia diangkat sebagai Sekjen PDIP, menggantikan Tjahjo Kumolo. Di bawah kepemimpinannya, PDIP meraih kemenangan gemilang dalam Pemilu 2019, menjadikannya Sekjen pertama yang menjabat selama dua periode berturut-turut dan mencetak sejarah baru dalam partai.

3. Dugaan Kasus Suap dan Keterlibatan Hasto

Nama Hasto kini menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam skandal suap yang melibatkan mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, dan buronan Harun Masiku. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuduh Hasto sebagai otak di balik penyediaan dana suap untuk melancarkan ambisi Harun menjadi anggota DPR melalui jalur pergantian antarwaktu.

Lebih mengejutkan lagi, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan bahwa Hasto juga diduga terlibat dalam membantu pelarian Harun Masiku. Kini, KPK telah mengeluarkan surat penyidikan terhadap Hasto dengan tuduhan menghalangi proses penyidikan, menambah ketegangan dalam dunia politik Indonesia yang sudah rumit ini.

Dalam konferensi persnya, KPK menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini, yang jelas-jelas menarik perhatian masyarakat luas.

4. Harta Kekayaan dan Gaya Hidup

Menurut data e-LHKPN, Hasto terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2003, dengan total nilai mencapai Rp1,193 miliar. Meski menjabat di posisi strategis di PDIP, hingga kini ia belum juga memperbarui laporan kekayaannya, yang memicu berbagai spekulasi di kalangan publik mengenai gaya hidup dan transparansinya sebagai pejabat partai.

Dikenal dengan penampilan yang sederhana, keterlibatannya dalam dugaan kasus suap justru menimbulkan keraguan akan integritasnya. Apakah gaya hidup minimalis yang ditampilkannya benar-benar mencerminkan seluruh aktivitas politik yang dijalaninya?

5. Pendidikan dan Pemikiran Sukarno

Hasto mengambil inspirasi dari pemikiran Sukarno sebagai landasan ideologi politiknya, dan melalui disertasinya yang mendalam tentang geopolitik Sukarno, ia berhasil menerapkan prinsip-prinsip tersebut ke dalam berbagai strategi politik partai.

Setiap langkah kebijakan yang diambilnya selalu menegaskan komitmennya untuk berpihak pada rakyat kecil, sembari mengusung semangat nasionalisme yang kental dalam setiap tindakan.

6. Apa latar belakang pendidikan Hasto Kristiyanto?

Hasto menempuh perjalanan akademis yang mengesankan, dimulai dengan meraih gelar Sarjana Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan ke jenjang Magister di Prasetiya Mulya Business School, dan akhirnya menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Pertahanan.

7. Apa peran Hasto dalam kasus suap KPU?

Ia dituduh terlibat dalam skandal besar dengan menyediakan dana suap serta berperan dalam meloloskan Harun Masiku dari jeratan hukum.

8. Bagaimana Hasto memulai karier politiknya?

Kariernya berawal dari langkah sederhana sebagai staf administrasi di PDIP, namun berkat dedikasi dan kerja kerasnya, ia berhasil melangkah lebih jauh hingga terpilih sebagai anggota DPR RI, menandai perjalanan yang inspiratif dari belakang layar menuju panggung politik nasional.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending