Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Siapa yang tidak terpesona oleh keindahan panorama laut di pantai selatan Yogyakarta? Dengan hamparan pasir putih dan ombak yang berdebur, tempat ini memang menjadi surga bagi para wisatawan. Namun, di balik pesonanya yang memikat, terdapat ancaman yang sering kali terabaikan: rip current.
Rip current, atau arus balik gelombang laut, merupakan penyebab utama banyaknya insiden tenggelam di pantai selatan Yogyakarta. Salah satu kejadian tragis yang mengingatkan kita akan bahaya ini adalah insiden yang menimpa siswa SMPN 7 Mojokerto di Pantai Drini. Kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga tentang betapa seriusnya ancaman rip current, yang bisa menyeret siapa saja ke tengah laut dengan kecepatan tinggi, membuat korban sulit untuk selamat.
Fenomena rip current ini terjadi akibat aktivitas arus balik gelombang laut, dan sangat penting bagi setiap wisatawan untuk waspada dan mengenali tanda-tandanya. Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas apa itu rip current, penyebab terjadinya, serta bagaimana cara mengenali tanda-tanda yang dapat membantu Anda tetap aman saat menikmati keindahan pantai.
Advertisement
Tetaplah berhati-hati dan nikmati keindahan alam dengan bijak! Informasi lebih lanjut akan kami sajikan dalam rangkuman Kapanlagi.com, Rabu (29/1).
Di balik pesona pantai-pantai selatan Yogyakarta, seperti Parangtritis, Pantai Baron, dan Pantai Drini, tersimpan bahaya yang mengintai para perenang: fenomena rip current atau arus karau.
Dikenal sebagai arus yang sangat kuat, rip current muncul ketika gelombang laut yang menggulung pantai kembali ke laut melalui celah sempit di antara ombak yang lebih tinggi, menciptakan tarikan yang mampu menyeret siapa pun yang terjebak ke tengah lautan dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.
Terutama di bulan Januari 2025 ini, saat ombak sedang ganas-ganasnya, wisatawan diimbau untuk lebih waspada dan menghindari area berbahaya yang tidak dijaga oleh petugas SAR atau penjaga pantai. Keindahan alam harus diimbangi dengan kewaspadaan agar liburan tetap aman dan menyenangkan!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Rip current, atau arus balik, adalah fenomena menakutkan yang bisa terjadi di berbagai pantai, terutama yang memiliki gelombang besar dan garis pantai curam. Arus ini terbentuk akibat perbedaan tekanan air di permukaan laut, yang disebabkan oleh gelombang yang pecah secara tidak merata.
Hasilnya, terciptalah saluran sempit yang mampu menarik air kembali ke laut dengan kecepatan yang mengagumkan, bahkan bisa mencapai lebih dari 2 meter per detik! Tak hanya itu, kondisi pasang surut, bentuk pantai, dan struktur dasar laut juga dapat memperparah situasi ini, menciptakan jalur alami bagi arus untuk meluncur lebih cepat ke laut lepas.
"RIP Current terjadi akibat pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai, sehingga memicu arus balik dengan kecepatan tinggi," demikian penjelasan dari laman maritim.bmkg.go.id.
Advertisement
Rip current, arus yang tak kasat mata namun sangat mematikan, menjadi salah satu penyebab utama tenggelam di pantai. Banyak wisatawan yang terjebak dalam jeratan arus ini tanpa menyadari keberadaannya, hanya dalam hitungan detik mereka sudah terseret ke tengah laut. Arus ini sering kali tidak terlihat di permukaan, dan hanya mereka yang peka terhadap tanda-tanda tertentu—seperti perubahan warna air, area dengan ombak lebih tenang, atau buih yang mengalir ke laut—yang dapat mengenalinya.
Dalam kepanikan, banyak korban berusaha melawan arus dengan berenang kembali ke pantai, padahal cara yang paling efektif untuk menyelamatkan diri adalah dengan berenang menyamping menjauh dari arus, sebelum akhirnya mengikuti aliran ombak yang lebih tenang untuk kembali ke daratan.
"Kecepatan arus ini bisa bervariasi tergantung pada kondisi gelombang, pasang surut, dan bentuk pantai, bahkan bisa melebihi 2 m/detik," ungkap BMKG, menegaskan betapa berbahayanya rip current bagi para pengunjung pantai.
Rip current, atau arus balik, sering kali bersembunyi di balik ombak yang menggoda, namun ada beberapa tanda yang bisa membantu kita mengenalinya sebelum terjun ke laut. Salah satu ciri mencolok adalah jalur air yang tampak lebih gelap di antara ombak yang pecah, menandakan arus yang melaju cepat ke laut, sementara area yang terlihat tenang justru menyimpan bahaya yang bisa menarik perenang tanpa mereka sadari.
Selain itu, pergerakan buih laut yang meluncur lurus ke arah laut dan perbedaan warna air di beberapa spot pantai juga menjadi sinyal penting adanya saluran arus yang lebih dalam dan kuat. Jadi, sebelum menikmati keindahan laut, mari kita waspadai tanda-tanda ini agar tetap aman!
Dalam sebuah tragedi yang mengguncang, rombongan siswa SMPN 7 Mojokerto mengalami insiden tragis saat outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta. Saat asyik bermain di tepi pantai, 13 siswa terseret arus rip current yang ganas, mengakibatkan tiga di antaranya kehilangan nyawa, sementara satu siswa lainnya masih dalam pencarian tim SAR.
Kejadian memilukan ini menyoroti betapa pentingnya pemahaman akan bahaya rip current dan perlunya edukasi serta pengawasan yang lebih ketat bagi wisatawan, terutama di pantai selatan yang terkenal dengan arusnya yang kuat dan tak terduga.
"Siang tadi tim berhasil menemukan tiga korban, sayangnya mereka ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," ungkap Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, seperti dilansir ANTARA.
Rip current, atau arus balik, adalah fenomena laut yang menakutkan, di mana arus kuat menyeret air ke tengah lautan, sering kali tanpa terlihat oleh mata. Meskipun tampak tenang di permukaan, arus ini menyimpan bahaya besar bagi para perenang yang tak waspada.
Pantai selatan memikat dengan gelombang yang menggulung besar, diiringi oleh dasar laut yang curam dan pola ombak yang menari, menciptakan arus balik yang kuat dan menantang.
Jangan panik! Jika terjebak dalam arus, hindari berenang melawan kekuatan air yang menggulung. Sebaiknya, bergeraklah ke samping menjauh dari arus tersebut, lalu ikuti aliran ombak untuk kembali ke pantai dengan aman. Tetap tenang, dan biarkan gelombang membimbingmu pulang!
Perhatikan area dengan warna air yang berbeda, ombak yang terlihat lebih tenang di antara ombak pecah, serta buih yang bergerak lurus ke laut.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/srr)
Advertisement
Potret Vadel Badjideh Jadi Tersangka dan Telah Ditahan, Keluarga Ajukan Penangguhan
Cerita Hemas Nura Istri Danang DA Berjuang 2 Garis di Usia 3 Tahun Pernikahan
Cara Diet Rendah Karbo Artis Korea Park Ji Hyun, Turunkan Berat Badan hingga 30 Kg
Deddy Corbuzier Jadi Stafsus Menhan, Ini 5 Daftar Selebriti Lainnya yang Dilantik
5 Potret Jenita Janet Umroh, Sebut Dikeliling Orang-orang Baik di Tengah Keindahan Tanah Suci