Mengenal Suku Baduy Dalam dan Luar, Ketahui Juga Peraturan Saat Berwisata ke Desa Adatnya

Penulis: Puput Saputro

Diterbitkan:

Mengenal Suku Baduy Dalam dan Luar, Ketahui Juga Peraturan Saat Berwisata ke Desa Adatnya
(credit: flickr)

Kapanlagi.com - Ada yang menarik dari penampilan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Sidang Tahunan MPR, Senin (16/08). Saat menyampaikan pidato kenegaraan, sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut tampil mengenakan pakaian adat suku Baduy, lengkap dengan ikat kepala dan tas koja. Penampilan orang nomor satu di Indonesia ini berhasil menyita perhatian. Kini, masyarakat luas jadi semakin mengenal suku Baduy.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi memang kerap tampil menggunakan pakaian adat untuk memperkenalkan setiap suku di Indonesia. Sebagaimana yang kita tahu, Indonesia memang jadi satu negara yang dihuni beragam suku bangsa. Setiap suku mempunyai kebudayaan yang berbeda. Keberagaman suku dan budaya inilah yang lantas membuat Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang kaya.

Kini lewat penampilannya di Sidang Tahunan MPR 2021, Presiden Jokowi tengah berusaha memperkenalkan suku Baduy pada masyarakat luas. Untuk mengenal suku Baduy lebih dalam lagi, berikut ulasan mengenai kebudayaan dan adat istiadat suku Baduy yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

 

 

1. Mengenal Suku Baduy

Suku Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang mendiami di wilayah Provinsi Banten, tepatnya di kaki pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Daerah tempat tinggal suku Baduy dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam dan budaya. Di sana, wisatawan bisa belajar cara hidup masyarakat Baduy yang asri dan tradisional.

Suku Baduy sampai saat ini masih sangat menjunjung budaya dan adat istiadat. Selain itu, suku Baduy punya prinsip untuk menjalani hidup yang selalu berdampingan dengan alam. Karenanya, kehidupan suku Baduy tak banyak terpengaruh oleh kemajuan teknologi dan modernitas.

Seorang dari suku Baduy bisa dikenali dari penampilannya yang khas. Suku ini tampil mengenakan pakaian adat berupa pakaian kain sederhana dengan ikat kepala. Selain itu, suku Baduy juga diketahui tak pernah menggunakan alas kaki sama sekali, dan tidak mengunakan alat transportasi. Sejauh apapun jarak yang ditempuh, suku Baduy akan menempuh perjalanan dengan jalan kaki.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Suku Baduy Dalam

Secara garis besar, masyarakat suku Baduy terbagi menjadi dua macam, yaitu suku Baduy dalam dan suku Baduy luar. Sehingga untuk mengenal suku Baduy lebih dalam, kita perlu mengerti perbedaan keduanya. Suku Baduy dalam merupakan sebutan untuk masyarakat Baduy yang masih sangat berpegang teguh pada prinsip adat istiadat.

Masyarakat Baduy dalam masih menjalani hidup dengan sejumlah pantangan yang ketat. Pantangan tersebut di antaranya, terkait dengan larangan untuk tidak menggunakan teknologi modern, termasuk sumber daya listrik. Mengenal suku Baduy dalam juga bisa dilihat dari penampilan. Suku Baduy dalam, mengenakan pakaian serba putih, dengan ikat kepala yang kadang juga bisa berwarna hitam.

Sesuai dengan namanya, suku Baduy dalam juga mendiami tanah adat bagian dalam, yang cenderung lebih terisolasi. Sehingga, wisatawan tidak bisa menjangkau kehidupan masyarakat suku Baduy dalam.

 

 

3. Suku Baduy Luar

Berkebalikan dengan suku Baduy dalam, suku Baduy luar tinggal di bagian terluar dari kawasan tanah adat. Kawasan tinggal masyarakat Baduy luar inilah yang kemudian menjadi tujuan wisata. Mengenal suku Baduy luar, bisa dilihat dari penampilannya.

Tak jauh beda dengan Baduy dalam, suku Baduy luar juga memakai pakaian adat berupa kain sederhana dan ikat kepala. Namun, warna pakaian suku Baduy luar didominasi warna hitam dengan ikat kepala biru.

Sementara itu, suku Baduy luar juga relatif sudah mengenal teknologi, seperti berbagai peralatan elektronik. Namun di kesehariannya, masyarakat Baduy luar tetap berpegang pada adat istiadat berikut berbagai pantangannya.

Terbukti sampai saat ini, masyarakat Baduy luar tidak menggunakan alas kaki, tidak bepergian ke luar kawasan Baduy lebih dari 7 hari, dan tetap memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan.

 

 

4. Peraturan Berkunjung ke Suku Baduy

Meski jadi satu suku yang memegang teguh budaya dan adat, suku Baduy terbilang cukup populer dikenal masyarakat. Hal ini didukung dengan dijadikannya kawasan Baduy sebagai daerah wisata. Meski demikian, pada kenyataannya tetap ada hal yang harus diperhatikan saat berkunjung ke kawasan suku Baduy. Terdapat sejumlah adat istiadat dan budaya yang harus dihormati dan dipatuhi oleh wisatawan.

Dilansir dari cnnindonesia.com, salah satu peraturan paling utama saat mengunjungi kawasan Baduy ialah harus senantiasa menjunjung kelestarian alam. Wisatawan dilarang keras membuang sampah sembarangan.

Selain itu, tidak dianjurkan juga untuk menggunakan produk kemasan seperti pasta gigi dan sabun. Produk-produk tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kelestarian alam.

Wisatawan juga harus menghormati prinsip suku Baduy yang menjaga jarak dengan teknologi. Sehingga, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan gadget, kamera, dan perangkat elektronik lainnya saat berkunjung ke kawasan suku Baduy.

Di samping itu, perlu diketahui pula bahwa suku Baduy khususnya bagian dalam tidak suka dipotret. Karenanya, penting untuk menjaga sikap agar mereka tetap merasa nyaman dan tak terganggu.

Itulah di antaranya ulasan untuk mengenal suku Baduy dalam dan luar, berikut peraturan saat mengunjunginya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian, KLovers!

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending