Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Nasi putih, makanan pokok yang tak tergantikan bagi banyak orang, terutama di tanah air kita, Indonesia. Namun, di balik kenikmatan setiap suapan, ada fakta menarik yang patut kita ketahui! Menurut data dari Healthline, satu cangkir nasi putih mengandung sekitar 45 gram karbohidrat yang setara dengan 206 kalori.
Pati dalam nasi terbagi menjadi dua jenis, pati yang mudah dicerna, yang cepat berubah menjadi gula dalam darah, dan pati yang sulit dicerna, yang kaya serat dan bermanfaat untuk pencernaan kita. Sayangnya, sebagian besar pati dalam nasi putih adalah jenis yang mudah dicerna, yang bisa meningkatkan kadar gula darah kita.
Tapi jangan khawatir! Dengan teknik memasak yang tepat, kita masih bisa menikmati nasi tanpa perlu cemas tentang lonjakan kadar gula darah. Dirangkum Kapanlagi pada Jumat (28/03/2025) dari berbagai sumber. Artikel ini aakan membahas beberapa cara memasak nasi yang lebih sehat dan rendah gula.
Advertisement
Nasi putih, makanan pokok yang tak tergantikan bagi banyak orang Indonesia, menyimpan rahasia di balik kenikmatannya. Dengan satu cangkir nasi putih mengandung sekitar 45 gram karbohidrat dan menghasilkan 206 kalori, nasi ini memang menggoda selera. Namun, di balik kelezatannya, terdapat dua jenis pati: pati mudah dicerna yang cepat mengubah diri menjadi gula dalam darah, dan pati sulit dicerna yang kaya serat dan baik untuk pencernaan. Sayangnya, mayoritas pati dalam nasi putih adalah jenis yang mudah dicerna, yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan menjadi perhatian bagi kesehatan kita.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Pati yang terkandung dalam nasi ternyata bisa menjadi musuh bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes dan mereka yang berusaha menjaga berat badan ideal. Lonjakan gula darah yang disebabkan oleh pati ini dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, resistensi insulin, dan penumpukan lemak tubuh. Menariknya, penelitian yang dipresentasikan di 249th National Meeting and Exposition of the American Chemical Society mengungkapkan bahwa air tajin yang dihasilkan saat memasak nasi mengandung pati yang mudah dicerna, yang berperan besar dalam memicu lonjakan gula darah tersebut.
Advertisement
Ilustrasi menanak nasi (Image by ABC on YouTube)
Banyak orang beranggapan bahwa menambahkan minyak kelapa bisa menurunkan kadar gula dalam nasi, namun ada cara yang lebih praktis dan efisien: buang air tajin saat memasak!
Pertama, cuci beras seperti biasa, lalu masukkan ke dalam rice cooker dengan air secukupnya. Masak hingga rice cooker mengeluarkan uap, kemudian buka dan angkat panci dengan kain. Buang air tajin dari beras, lalu tambahkan air baru secukupnya untuk merendamnya. Tutup kembali rice cooker dan lanjutkan memasak hingga nasi matang. Menurut YouTube ABC, metode ini terbukti efektif mengurangi kadar pati yang mudah dicerna dalam nasi, menjadikannya pilihan cerdas bagi yang ingin menjaga kesehatan!
Membuang air tajin saat memasak nasi ternyata bukan hanya sekadar langkah praktis, tetapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan yang menarik! Dengan cara ini, kita dapat mengurangi kadar gula dalam nasi dan mengeliminasi kalori dari pati yang mudah dicerna, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Tak hanya itu, tindakan sederhana ini juga berpotensi menurunkan risiko diabetes dan obesitas, sambil tetap mempertahankan rasa dan tekstur nasi yang nikmat. Sebuah cara cerdas untuk menyajikan nasi yang lebih sehat tanpa mengorbankan kenikmatan!
Ilustrasi menanak nasi (Image by ABC on YouTube)
Tahukah Anda bahwa cara penyimpanan nasi bisa berdampak pada kadar gula darah? Menurut penelitian dari sugarfit.com, mendinginkan nasi sebelum disantap ternyata dapat meningkatkan kandungan pati resisten, yang sulit dicerna dan tidak cepat meningkatkan gula darah. Untuk merasakan manfaatnya, cukup biarkan nasi matang dingin selama beberapa jam, atau simpan di lemari es minimal 12 jam sebelum dinikmati. Jangan khawatir, Anda masih bisa menghangatkannya kembali, karena pati resisten tetap terjaga meski nasi dipanaskan ulang. Jadi, siap-siap untuk menikmati nasi yang lebih sehat!
Ya, membuang air tajin dapat membantu menghilangkan sebagian besar pati yang mudah dicerna, yang berkontribusi pada lonjakan gula darah.
Benar. Nasi yang sudah dingin memiliki kandungan pati resisten yang lebih tinggi, yang lebih baik untuk kontrol gula darah.
Selain membuang air tajin, metode lain yang bisa dilakukan adalah mendinginkan nasi sebelum dikonsumsi atau menggunakan minyak kelapa saat memasak.
Ya, metode ini bisa diterapkan pada berbagai jenis beras, termasuk beras putih, merah, dan cokelat. Namun, beras merah dan cokelat secara alami lebih sehat karena lebih tinggi serat dan lebih rendah indeks glikemiknya.
Iya, asalkan takaran air setelah membuang air tajin diperhatikan dengan baik agar nasi tidak terlalu lembek atau keras.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/khs)
Advertisement
Qadha Puasa Ramadan dan Syawal: Mana yang Dikerjakan Terlebih Dahulu?
10 Aktivitas Permainan Menyenangkan untuk Keluarga di Lebaran
Camilan Oleh-Oleh Mudik dari Sumedang yang Lezat dan Khas
Doa Buka Puasa Syawal, Apakah Berbeda dengan Ramadan?
5 Potret Gaya OOTD Alyssa Daguise yang Selalu Tampil Elegan dan Punya Aura Mahal