Menggali Makna Ngabuburit, Tradisi Seru Menanti Buka Puasa di Tanah Air

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Menggali Makna Ngabuburit, Tradisi Seru Menanti Buka Puasa di Tanah Air
Ilustrasi (credit: Pexels)

Kapanlagi.com - Apa sih sebenarnya ngabuburit? Siapa yang terlibat dalam kegiatan seru ini? Di mana dan kapan kita bisa melakukannya? Kenapa ngabuburit begitu digemari? Dan bagaimana cara melakukannya? Mari kita ulas!

Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda yang berarti menunggu waktu berbuka puasa di bulan Ramadan. Kini, istilah ini telah meluas dan populer di seluruh penjuru Indonesia, bahkan sudah tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata 'ngabuburit' sendiri terdiri dari awalan 'nga' yang merupakan imbuhan dalam bahasa Sunda dan 'burit' yang berarti waktu menjelang senja atau magrib.

Jadi, jika kita artikan secara harfiah, ngabuburit berarti 'menunggu waktu senja' menjelang berbuka puasa. Meskipun berasal dari budaya Sunda, ngabuburit telah menjadi tradisi yang dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa memandang suku atau latar belakang budaya. Kegiatan ngabuburit pun sangat beragam!

Mulai dari berkumpul bersama keluarga dan teman, hingga menikmati berbagai aktivitas seru di luar rumah. Anda bisa jalan-jalan santai, bermain bersama anak-anak, atau berburu takjil yang lezat. Tak hanya itu, banyak juga komunitas yang mengadakan berbagai kegiatan menarik selama menunggu waktu berbuka.

Semangat kebersamaan dan kegembiraan saat ngabuburit inilah yang menjadikan kegiatan ini begitu istimewa dan dicintai oleh banyak orang. Jadi, ayo, jangan lewatkan momen ngabuburit di bulan Ramadan ini!

1. Mengenal Lebih Dekat Tradisi Ngabuburit

Di Indonesia, tradisi ngabuburit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari suasana Ramadan yang meriah.

Saat waktu berbuka semakin dekat, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan jalanan utama dipenuhi oleh masyarakat yang antusias menanti saat berbuka puasa.

Aktivitas berburu takjil menjadi salah satu yang paling digemari, di mana beragam jajanan dan minuman khas Ramadan ditawarkan, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran.

Momen ini bukan hanya sekadar mencari camilan, tetapi juga menambah keceriaan dalam menunggu waktu berbuka.

Tak hanya itu, ngabuburit juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan, seperti tadarus Al-Quran atau mengikuti kegiatan di masjid, menjadikannya sebagai kesempatan berharga untuk memperdalam keimanan dan spiritualitas di bulan suci ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Ngabuburit

Ngabuburit, sebuah tradisi yang berasal dari bahasa Sunda, telah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Ramadan di Indonesia, di mana umat Muslim di seluruh dunia juga memiliki cara serupa meski dengan istilah yang berbeda.

Aktivitas menunggu waktu berbuka puasa ini bukan sekadar menanti, melainkan sebuah momen istimewa untuk memperkuat ikatan sosial, berbagi kebahagiaan, dan melakukan kegiatan positif yang bermanfaat.

Dalam suasana penuh keakraban dan kegembiraan, ngabuburit menjadi ajang untuk saling membantu, terutama bagi mereka yang membutuhkan, sekaligus mencerminkan nilai-nilai keislaman yang mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik.

Tradisi ini adalah bukti nyata betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia dalam merayakan bulan suci Ramadan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)