Niat Qadha Puasa Ramadan dan Caranya dengan Lengkap, Bisa Lakukan Setelah Lebaran

Diterbitkan:

Niat Qadha Puasa Ramadan dan Caranya dengan Lengkap, Bisa Lakukan Setelah Lebaran
Niat Qadha Puasa Ramadan (credit: Ilustrasi dibuat AI)

Kapanlagi.com - Setiap Muslim memiliki kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadan. Namun, dalam kondisi tertentu ada keringanan untuk tidak menjalankannya. Islam memberikan ruang untuk menggantinya di hari lain dengan menjalankan qadha puasa Ramadan.

Qadha puasa adalah ibadah yang harus dilaksanakan oleh mereka yang tidak dapat menjalankan puasa Ramadan karena alasan yang syar'i, seperti sakit atau haid. Memahami niat dan cara pelaksanaan qadha puasa sangat penting agar ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT.

Dalam menjalankan qadha puasa, terdapat tata cara dan niat yang harus diperhatikan agar ibadah dapat bernilai pahala. Hal ini penting agar kita dapat mengganti puasa wajib di bulan Ramadan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Untuk memastikan ibadah qadha puasa menjadi lebih sempurna, pelajari mengenai niat qadha puasa dan tata cara yang tepat dalam melaksanakannya. Dengan pemahaman yang baik, maka ibadah yang dijalankan dapat diterima oleh Allah SWT. Berikut niat qadha puasa Ramadan dan caranya yang bisa dilakukan setelah lebaran.

1. Pengertian Qadha Puasa

Puasa qadha adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan. Namun, ada alasan yang harus dibenarkan dalam syariat saat meninggalkan puasa Ramadan. Alasan tersebut meliputi sakit, haid, nifas, atau bepergian jauh yang menyulitkan untuk berpuasa Ramadan.

Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT memberikan keringanan bagi umat muslim untuk mengganti puasa wajib Ramadan di luar bulan suci ini. Adapun arti dari surat Al-Baqarah ayat 185 sebagai berikut.

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

Firman Allah dalam Al-Baqarah ayat 185 menegaskan bahwa setiap Muslim yang tidak dapat berpuasa di bulan Ramadan karena alasan syar'i harus menggantinya di hari lain. Ini menunjukkan bahwa Allah sangat memperhatikan keadaan umat-Nya dan memberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah.

Siapa saja yang bisa melakukan qadha puasa? Setiap Muslim yang telah baligh dan memenuhi syarat, serta memiliki uzur syar'i, dapat melaksanakan qadha puasa. Oleh karena itu, penting untuk memahami kondisi yang dapat membenarkan seorang muslim untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan. Selain itu, ayat di atas menegaskan bahwa qadha puasa adalah bentuk tanggung jawab ibadah yang tidak boleh ditinggalkan. Hukumnya wajib bagi yang memiliki hutang puasa Ramadan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Niat Qadha Puasa Ramadan

Niat merupakan syarat utama sahnya ibadah termasuk qadha puasa. Niat ini sebaiknya diucapkan sebelum terbit fajar, baik secara lisan maupun dalam hati. Meskipun dapat diucapkan dalam hati, mengucapkannya secara lisan lebih dianjurkan untuk memperkuat niat kita dalam melaksanakan ibadah ini.

"Nawaitu shauma ghadin 'an qadha'i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta'ala"

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT."

Waktu yang tepat untuk membaca niat qadha puasa adalah malam sebelum puasa dilaksanakan. Jika niat tidak dilakukan sebelum fajar, maka puasa qadha dianggap tidak sah dan harus diulang. Ini sesuai dengan ajaran dalam Mazhab Syafi'i yang menekankan pentingnya niat dalam setiap ibadah termasuk puasa qadha.

3. Cara Qadha Puasa Ramadan

Tata cara qadha puasa Ramadan mirip dengan puasa Ramadan biasa. Adapun tata cara qadha puasa Ramadan sebagai berikut langkah-langkahnya.

1. Pertama, setelah membaca niat qadha puasa.

2. Keduanya, menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

3. Ketiga, memperbanyak amalan sunnah yang mendatangkan pahala.

4. Keempat, berbuka saat adzan maghrib tiba. Berbuka puasa adalah momen yang dinanti-nanti, dan penting untuk melakukannya dengan cara yang baik. Adapun beberapa sunnah yang diajarkan Rasulullah saat berbuka puasa seperti (menyegerakan berbuka, membaca basmalah sebelum berbuka, baca doa buka puasa Ramadan, dan disunnahkan berbuka dengan mengonsumsi kurma atau air putih).

Ini adalah prinsip dasar dalam menjalankan puasa. Tata cara qadha puasa Ramadan di atas dapat menjadi pengingat untuk mengganti puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadan dengan lebih sempurna dan berpahala.

4. Kapan Baiknya Waktu Qadha Puasa Ramadan?

Setelah mengetahui niat qadha puasa Ramadan dan caranya, pahami juga kapan waktu terbaik mengganti hutang puasa. Waktu terbaik untuk melakukan qadha puasa adalah segera setelah bulan Ramadan, seperti di bulan Syawal. Mengqadha puasa di bulan Syawal memiliki keutamaan tersendiri, karena dapat melakukannya lebih semangat dan lebih mudah diingat.

Namun, jika tidak dapat melakukannya segera, masih diperbolehkan untuk mengqadha puasa hingga sebelum Ramadan berikutnya tiba. Meskipun demikian, disarankan untuk tidak menunda terlalu lama agar tidak menjadi beban di kemudian hari. Perlu diingat juga bahwa qadha puasa juga dapat dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadan, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Dalam sebuah hadis, Aisyah RA melaksanakan qadha puasa pada bulan Sya'ban.

"Aku masih memiliki hutang puasa Ramadan. Saya tidak mampu mengqadhanya kecuali di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146)

Ini menunjukkan pentingnya menyelesaikan qadha puasa secepat mungkin setelah selesai Ramadan. Itulah penjelasan tentang niat qadha puasa Ramadan yang perlu dipahami. Jadi, jangan tunda lagi, yuk segera lakukan qadha puasa Ramadan setelah lebaran. Ikuti berita seputar lebaran lainnya hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)