Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Anak-anak sering kali memiliki sifat nakal yang membuat mereka sulit diatur dan cenderung melanggar aturan. Meskipun perilaku ini biasanya dianggap sebagai fase normal dalam perkembangan anak, ada kalanya sikap mereka bisa lebih serius. Jika si kecil atau remaja Anda menunjukkan tanda-tanda kemarahan yang berlebihan, sering berdebat, menantang otoritas, atau bahkan berusaha membalas dendam pada orang tua dan orang dewasa lainnya, bisa jadi mereka sedang menghadapi gangguan yang dikenal sebagai Oppositional Defiant Disorder (ODD).
ODD adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan sikap menentang dan ketidakpatuhan yang lebih dari sekadar kenakalan biasa. Anak-anak yang mengalami ODD sering kali menunjukkan perilaku negatif terhadap lingkungan sekitar mereka, dengan cara berdebat, tidak mematuhi aturan, atau menjawab kembali saat dinasihati.
Jika perilaku ini berlangsung lebih dari enam bulan dan sangat berbeda dari perilaku anak-anak seusianya, ada kemungkinan besar anak tersebut mengalami gangguan penentangan oposisi. Mereka mungkin juga menunjukkan perilaku agresif dan sering terlibat pertengkaran dengan teman-temannya, bahkan hanya karena masalah sepele. Yang lebih mengkhawatirkan, anak-anak ini cenderung melawan semua peraturan yang ada.
Advertisement
Penting untuk mengenali tanda-tanda ini dan memberikan perhatian khusus, agar anak dapat mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini.
Anak-anak yang mengalami Gangguan Penentangan Oposisi (ODD) sering kali menunjukkan perilaku yang sangat berbeda dari teman sebaya mereka. Jika gejala ini bertahan lebih dari enam bulan, bisa dipastikan bahwa mereka sedang berjuang melawan gangguan ini. Ciri-ciri yang umum terlihat adalah perilaku agresif dan kecenderungan untuk bertengkar dengan teman hanya karena hal-hal sepele. Tak jarang, mereka juga melawan semua aturan yang ada, menciptakan tantangan tersendiri bagi orang tua dan pendidik.
Namun, masalah yang dihadapi anak-anak dan remaja dengan ODD tidak berhenti di situ. Mereka sering kali juga mengalami gangguan perilaku lainnya, seperti gangguan defisit perhatian, kesulitan dalam belajar, serta gangguan suasana hati dan kecemasan. Dalam beberapa kasus, ODD dapat berlanjut dan berkembang menjadi gangguan perilaku yang lebih serius, menambah lapisan kompleksitas dalam perjalanan mereka menuju kesehatan mental yang lebih baik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Mengenali gejala Gangguan Oppositional Defiant Disorder (ODD) pada anak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Umumnya, tanda-tanda ini mulai muncul pada usia pra-sekolah dan bisa berlanjut hingga masa remaja, sering kali menciptakan ketegangan dalam hubungan keluarga serta mengganggu aktivitas sosial dan akademis anak. Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi interaksi di rumah, tetapi juga dapat merusak kesempatan anak untuk bersosialisasi dan berprestasi di sekolah.
Salah satu ciri khas ODD adalah gangguan emosional yang terlihat dari mudahnya anak kehilangan kesabaran, kepekaan berlebih, serta kecenderungan untuk merasa tersinggung tanpa alasan yang jelas. Selain itu, anak dengan ODD sering menunjukkan perilaku menantang, seperti berdebat dengan orang dewasa, menolak aturan yang ada, dan cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan yang mereka buat. Memahami gejala ini adalah langkah awal yang penting agar orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat bagi anak mereka.
Advertisement
Gejala Gangguan Penolakan Oposisi (ODD) pada anak bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Untuk ODD ringan, anak mungkin hanya menunjukkan perilaku menantang dalam situasi tertentu, seperti di rumah atau saat bermain dengan teman. Namun, saat gejalanya mencapai tingkat sedang, anak akan mulai menunjukkan sikap tersebut di setidaknya dua situasi yang berbeda. Dan ketika ODD sudah berada pada tahap parah, gejala tersebut bisa muncul di tiga situasi atau lebih, menciptakan tantangan yang lebih besar bagi anak dan orang tua.
Menariknya, beberapa anak yang awalnya hanya menunjukkan gejala di rumah, seiring waktu dapat memperlihatkan perilaku yang sama di sekolah atau dalam interaksi sosial lainnya. Jika tidak ditangani dengan baik, ODD dapat berkembang menjadi gangguan perilaku yang lebih serius, sehingga sangat penting untuk memberikan perhatian khusus agar gejala tidak semakin memburuk dan mengganggu aktivitas sehari-hari anak. Dengan pendekatan yang tepat, anak dapat belajar mengelola perilakunya dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Sebagai orang tua, Anda tidak perlu merasa sendirian dalam menghadapi tantangan gangguan perilaku pada anak. Menggandeng ahli medis seperti dokter, profesional kesehatan mental, dan pakar perkembangan anak bisa menjadi langkah bijak untuk menemukan solusi atas Oppositional Defiant Disorder (ODD) yang dialami si kecil. Proses perawatan biasanya melibatkan pelatihan keterampilan yang bertujuan menciptakan interaksi positif dalam keluarga serta mengatasi perilaku yang mengganggu.
Selain pendekatan tersebut, terapi tambahan dan obat-obatan mungkin juga diperlukan untuk menangani masalah mental yang menyertainya. Beberapa jenis terapi yang efektif untuk anak dengan ODD antara lain terapi perilaku, terapi kognitif, dan terapi keluarga. Terapi perilaku berfokus pada pengubahan perilaku negatif menjadi lebih positif, sedangkan terapi kognitif membantu anak mengatasi pikiran-pikiran negatif yang dapat memengaruhi tindakan mereka. Dengan dukungan yang tepat, harapan untuk perubahan yang lebih baik selalu ada!
ODD, atau Gangguan Perilaku Menentang, merupakan kondisi yang ditandai dengan sikap penuh tantangan. Anak-anak yang mengalami ODD sering menunjukkan ketidakpatuhan dan perilaku negatif yang mencolok terhadap orang-orang di sekitar mereka.
Gejala yang muncul sering kali mencakup kemarahan yang meledak-ledak, mudah tersinggung, serta kecenderungan untuk berdebat dengan orang dewasa.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/abh)
Advertisement
Venna Melinda Resmi Bercerai dari Ferry Irawan Secara Verstek, Ketok Palu Semua Bukti Dinyatakan Sah
Manchester United Terancam Kehilangan 2 Pemain Ini di Laga Lawan Arsenal, Penggemar Cemas
Mengapa Ruben Amorim Pilih Zirkzee Ketimbang Hojlund di Ujung Tombak Manchester United?
Manchester United Kalahkan Everton, Amad Diallo Jadi Pemain Penting di Laga Ini
Usai Kalahkan Everton, 2 Pemain Manchester United Ini Dapat Rating Tinggi