Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Dalam tradisi Islam, ziarah kubur bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah momen berharga untuk merenungkan kefanaan hidup dan mengingat kehidupan setelah mati. Aktivitas ini menjadi pengingat akan kematian yang selalu menghampiri, mendorong umat beriman untuk menjalani setiap langkah ibadah dengan kesungguhan dan ketulusan hati.
Menjelang bulan Ramadan, ziarah kubur sering kali menjadi pilihan utama. Kegiatan ini lebih dari sekadar mengunjungi makam; ia merupakan cara untuk memperbarui ikatan spiritual dengan para pendahulu. Setiap doa dan salam yang dipanjatkan menjadi jembatan antara dunia yang sementara dan kehidupan yang abadi.
Dengan panduan bacaan doa ziarah kubur yang singkat dan jelas, para peziarah dapat melaksanakan tata cara dan urutan doa dengan baik. Ini menjadikan setiap langkah ibadah bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga sebuah perjalanan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dipenuhi harapan dan kerinduan akan ampunan-Nya. Mari kita maknai ziarah kubur sebagai kesempatan untuk merenung, berdoa, dan memperkuat ikatan spiritual kita.
Advertisement
Ziarah kubur bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang mengingatkan kita akan hakikat kehidupan yang fana. Setiap langkah menuju makam seharusnya dipenuhi dengan doa dan keikhlasan, sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah SWT. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh HR.
Hakim, kita diingatkan untuk tidak hanya berziarah, tetapi juga merenungkan makna di baliknya: "Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah)."
Terutama menjelang Ramadan atau Idul Fitri, kunjungan ke makam menjadi momen yang tepat untuk membersihkan jiwa dan menyucikan hati, menjadikan setiap peziarah tidak hanya sebagai penghormatan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk melakukan introspeksi mendalam terhadap perjalanan hidupnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Di awal ziarah yang sarat makna, setiap peziarah diajak untuk melangkah dengan penuh kesadaran melalui doa pembuka yang menggetarkan jiwa. Dengan penuh khidmat, mereka melafalkan salam, "Assalmu'alaikum dra qaumin mu'minn wa atkum m t'adn ghadan mu'ajjaln, wa inn insy-Allhu bikum lhiqn," sebagai ungkapan penghormatan kepada para penghuni kubur.
Ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah penghormatan mendalam yang mencerminkan keyakinan akan pertemuan kembali setiap jiwa dengan Sang Pencipta. Dalam momen ini, harapan agar doa yang dipanjatkan membawa berkah dan mendekatkan hati kepada Allah SWT menjadi inti dari setiap ucapan, menjadikan ziarah bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga spiritual yang menggetarkan hati.
Advertisement
Setelah menyampaikan salam yang hangat, rangkaian doa dimulai dengan pengulangan istighfar sebanyak tujuh kali: "Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi."Kalimat yang kaya makna ini bukan hanya sekadar permohonan ampun, tetapi juga pengakuan akan kebesaran Allah dan penyerahan diri yang tulus kepada-Nya, sehingga setiap pengulangan mampu menyucikan hati dan menenangkan jiwa para peziarah.
Selanjutnya, mereka membaca Surat Al-Fatihah tiga kali, di mana setiap baitnya dipenuhi pujian kepada Sang Pencipta dan permohonan agar diberikan petunjuk menuju jalan yang lurus, mengalun dengan indah dan sarat makna spiritual yang mendalam.
Setelah melantunkan Surat Al-Fatihah, para peziarah melanjutkan dengan pembacaan Surat Al-Falaq tiga kali, memohon perlindungan dari segala keburukan makhluk ciptaan Allah, dengan setiap ayatnya menekankan pentingnya berlindung kepada Sang Pencipta yang menguasai fajar. Tak lama kemudian, mereka melanjutkan dengan Surat An-Nas, juga dibaca tiga kali, yang secara khusus meminta perlindungan dari bisikan jahat setan yang bersembunyi dalam hati, menjadikan doa ini sebagai tameng spiritual yang menjaga kekhusyukan pikiran dan jiwa.
Rangkaian doa pun semakin khusyuk dengan pembacaan Surat Al-Ikhlas dan Ayat Kursi, masing-masing tiga kali, yang menegaskan keesaan Allah dan mengingatkan bahwa hanya Dia yang berhak disembah, serta memiliki kekuasaan mutlak atas seluruh alam semesta. Dengan pengulangan doa ini, iman peziarah semakin kokoh dan ketenangan batin pun menyelimuti setiap langkah mereka.
Sebagai penutup rangkaian doa, para peziarah dianjurkan untuk melafalkan doa panjang yang sarat makna:
"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya, berikanlah keselamatan dan maaf, serta kehormatan untuknya. Luaskanlah tempatnya, mandikanlah dia dengan air, es, dan embun, bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran.Gantikanlah rumahnya dengan yang lebih baik, istri yang lebih baik, dan masukkanlah dia ke dalam surga, jauhkan dari azab kubur dan neraka, lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalamnya."
Doa ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah permohonan tulus untuk almarhum agar diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Dalam ziarah kubur, penting untuk memperhatikan adab, seperti berwudhu, mengucap salam dengan khidmat, dan merenungkan kefanaan dunia sebagai bentuk introspeksi.
Selain itu, tata tertib ziarah juga mengingatkan kita untuk tidak menabur bunga di makam atau menangis berlebihan, agar makna ibadah tetap terjaga, mengingatkan kita akan kehidupan akhirat yang hakiki.
Doa ziarah kubur singkat adalah sebuah rangkaian bacaan yang diucapkan saat kita mengunjungi makam, bukan hanya sebagai penghormatan kepada almarhum, tetapi juga sebagai pengingat akan kefanaan hidup dan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah mati. Pengulangan doa, seperti Surat Al-Fatihah dan Ayat Kursi, dilakukan untuk menambah kekhusyukan dan memperkuat ikatan spiritual kita, serta mengingatkan bahwa setiap kata yang diucapkan memiliki dampak yang mendalam dalam membentuk keimanan dan ketenangan jiwa.
Saat melakukan ziarah, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan, seperti berwudhu sebelum memasuki area pemakaman, mengucapkan salam dengan penuh rasa hormat, merenungkan kematian, serta menghindari menabur bunga dan ekspresi emosi berlebihan, agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan tata krama dan kesungguhan sesuai dengan sunnah.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/frr)
Advertisement
Konsep Unik Foto Pre-Wedding Jessica Jane dan Erwin Phang, Pakai Latar Sekolah SMP
5 Model Baju Batik Wanita Kekinian, Tips agar Lebaran Tidak Melulu dengan Brokat atau Gamis
Potret Irfan dan Jennifer Bachdim Masak Bareng, Kompak Bikin Pisang Goreng
Potret Buka Bersama Rieta Amilia dengan Para Seleb, Ada Kris Dayanti
Momen Lucunya Issa Anak Nikita Willy dan Indra Priawan Mainan Salju di Montana, Selalu Aktif - Ceria