Penting Dipahami, Simak Niat Keramas Idul Adha dan Tata Cara yang Disunnahkan
(Credit: Chandler Cruttenden/Unsplash)
Kapanlagi.com - Mandi atau keramas di hari Idul Adha bukan sekadar rutinitas kebersihan biasa, lho! Di balik momen ini tersimpan amalan sunnah yang sarat makna spiritual dalam menyambut hari raya yang suci. Keramas menjadi simbol penyucian diri, baik secara fisik maupun spiritual, yang memungkinkan kita memulai hari raya dengan hati dan jiwa yang bersih.
Bagi umat Islam, merayakan Idul Adha lebih dari sekadar perayaan; ini adalah waktu untuk menghayati ibadah yang mendalam, termasuk melaksanakan mandi sunnah. Namun, tak sedikit yang masih bingung tentang bagaimana cara yang tepat untuk melaksanakan keramas ini. Apa saja langkah-langkahnya? Kapan waktu yang ideal untuk mandi keramas? Dan yang tak kalah penting, bagaimana pandangan agama mengenai hukum mandi di hari Idul Adha?
Dalam artikel ini, kami akan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan penjelasan yang menyeluruh. Mulai dari niat, langkah-langkah pelaksanaan, hingga waktu yang tepat dan hukumnya, semuanya akan diulas secara rinci untuk memberikan pemahaman yang jelas bagi setiap Muslim yang ingin menjalankan sunnah ini. Yuk, simak panduan lengkap pelaksanaan keramas Idul Adha yang telah dirangkum oleh KapanLagi.com pada Selasa (15/4) ini!
Advertisement
1. Niat Keramas Idul Adha
Dalam laman Nu Online disebutkan jika keramas Idul Adha adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Niat dalam mandi ini sangat penting, karena tanpa niat yang jelas, mandi tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai mandi sunnah. Untuk memulai mandi keramas Idul Adha, umat Islam perlu mengucapkan niat secara lisan maupun dalam hati denganbacaan di bawah ini:
'نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى'
Nawaitul ghusla li'idil adha sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: 'Saya berniat mandi sunnah untuk Idul Adha karena Allah Ta'ala.'
Niat ini menjadi pembeda antara mandi keramas untuk tujuan ibadah dan mandi biasa. Dengan mengucapkan niat, seseorang menunjukkan keseriusannya dalam melakukan amalan ini sebagai bagian dari ibadah yang dapat mendatangkan pahala. Selain itu, niat juga bertujuan untuk menyucikan tubuh dan mempersiapkan diri menyambut hari raya dalam keadaan fisik dan spiritual yang bersih.
Keramas ini juga dianjurkan bukan hanya untuk mereka yang akan melaksanakan shalat Idul Adha, tetapi juga bagi umat Islam yang ingin merayakan hari raya dalam keadaan suci, seperti perempuan yang sedang haid atau nifas.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Langkah Demi Langkah Keramas Idul Adha
Keramas Idul Adha harus dilakukan dengan benar agar dapat dikatakan sah menurut syariat. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:
- Membaca Niat: Sebelum memulai mandi, bacalah niat dalam hati dan lisan: “Nawaitul-ghusla li ‘Idil Adha lillahi ta’ala,” yang berarti “Saya berniat mandi sunnah untuk Idul Adha karena Allah Ta’ala.”
- Membasuh Tangan: Langkah pertama adalah membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali dengan air yang mengalir. Hal ini dilakukan untuk membersihkan tangan sebelum menyentuh tubuh.
- Membersihkan Najis: Setelah membasuh tangan, pastikan tubuh dalam keadaan bersih dari najis. Bersihkan bagian tubuh yang mungkin terkontaminasi, seperti area kemaluan dan bagian tubuh lainnya. Langkah ini penting untuk memastikan kebersihan tubuh secara menyeluruh.
- Mengguyur Kepala dan Tubuh: Siramkan air ke kepala sebanyak tiga kali dengan air yang mengalir. Setelah itu, lanjutkan dengan mengguyur tubuh dimulai dari bagian kanan tubuh, dilanjutkan dengan bagian kiri. Pastikan air mengalir merata ke seluruh tubuh, termasuk rambut dan sela-sela tubuh.
- Berwudhu: Setelah mandi, lakukan wudhu untuk membersihkan diri dari hadas kecil. Wudhu ini penting untuk memastikan tubuh benar-benar suci dan siap untuk melaksanakan shalat.
Setelah mengikuti langkah-langkah ini, tubuh akan terasa segar dan suci, siap untuk melaksanakan shalat Idul Adha dengan hati yang khusyuk dan penuh keikhlasan.
3. Kapan Waktu yang Tepat Melaksanakan Keramas Idul Adha?
Malam menjelang Idul Adha adalah waktu yang penuh berkah untuk melaksanakan keramas, namun yang paling dianjurkan adalah setelah subuh pada hari raya tersebut. Mandi sunnah ini sebaiknya dilakukan setelah fajar terbit, agar amalan kita sah dan diterima. Meski beberapa ulama mengizinkan mandi dimulai sejak tengah malam, melakukannya setelah shalat subuh tetap yang terbaik. Selain memberikan kesegaran fisik, mandi ini juga menyiapkan jiwa kita untuk beribadah, terutama saat shalat Idul Adha. Namun, ingatlah, keramas yang dilakukan terlalu awal, seperti sebelum tengah malam, tidak dianggap sah. Jadi, pastikan kita melaksanakannya pada waktu yang tepat untuk meraih keberkahan dan pahala yang melimpah.
4. Bagaimana Hukum Mandi Idul Adha?
Mandi keramas pada hari Idul Adha merupakan sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan meski tidak wajib. Dengan melaksanakan mandi ini, kita berkesempatan meraih pahala tambahan dan memulai hari raya dalam keadaan suci dan bersih. Rasulullah SAW pun dikenal melaksanakan mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, sehingga amalan ini menjadi simbol kesiapan fisik dan spiritual menyambut momen istimewa tersebut. Meskipun tidak melakukannya tidak mengakibatkan dosa, mandi sunnah ini tetap menjadi cara yang indah untuk meraih keberkahan di hari raya. Namun, perlu diingat, pelaksanaan shalat Idul Adha tetap sah meskipun tanpa mandi keramas.
5. Apa Itu Keramas Idul Adha?
Keramas Idul Adha adalah ritual mandi sunnah yang penuh makna bagi umat Islam, dilakukan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Lebih dari sekadar menjaga kebersihan fisik, mandi ini juga berfungsi sebagai pembersih jiwa, mempersiapkan hati agar siap menyambut hari raya dengan kesucian. Dalam melaksanakan mandi keramas, umat Islam mengikuti langkah-langkah khusus, mulai dari membaca niat hingga mengguyur seluruh tubuh, sebagai bentuk pengabdian yang tulus. Meskipun tidak diwajibkan, mandi sunnah ini menjadi simbol kesiapan dan ketaatan untuk merayakan Idul Adha dengan penuh kebersihan dan semangat spiritual, serta berpeluang meraih pahala bagi yang melaksanakannya dengan ikhlas.
6. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Mandi Keramas Idul Adha
Apa itu mandi keramas Idul Adha?
Mandi keramas Idul Adha adalah mandi sunnah yang dilakukan sebelum shalat Idul Adha untuk menyucikan diri secara fisik dan spiritual.
Kapan waktu terbaik untuk mandi Idul Adha?
Waktu terbaik untuk mandi Idul Adha adalah setelah subuh pada pagi hari raya, meskipun beberapa ulama juga memperbolehkan mandi dimulai sejak tengah malam.
Apakah mandi keramas Idul Adha wajib?
Mandi keramas Idul Adha adalah sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan namun tidak wajib. Tidak melaksanakannya tidak berdosa.
Bagaimana cara mandi keramas Idul Adha yang benar?
Mandi keramas Idul Adha dilakukan dengan membaca niat, membasuh tangan, membersihkan najis, mengguyur kepala dan tubuh, serta berwudhu.
Apa manfaat mandi Idul Adha?
Mandi Idul Adha memberikan manfaat kesegaran tubuh dan menyucikan diri untuk melaksanakan shalat Idul Adha dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/mni)
Advertisement
