Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Gibran Huzaifah, sosok visioner di balik kesuksesan eFishery, telah mengubah wajah industri akuakultur di Indonesia dengan inovasi teknologi yang cemerlang. Berawal dari keprihatinannya terhadap cara pemberian pakan ikan yang kurang efisien, ia menciptakan smart feeder—sebuah alat pintar yang memanfaatkan sensor dan algoritma canggih untuk mengoptimalkan proses pemberian pakan. Sejak didirikan pada tahun 2013, eFishery melesat pesat dan berhasil menarik perhatian investor besar, menjadikannya salah satu unicorn terkemuka di tanah air.
Namun, di balik kesuksesan yang gemilang, nama Gibran kini tengah menjadi sorotan tajam setelah terlibat dalam skandal dugaan manipulasi laporan keuangan eFishery. Investigasi oleh para investor mengungkapkan adanya indikasi penggelembungan pendapatan yang mencapai miliaran rupiah dalam periode tertentu. Akibatnya, pada akhir 2024, Gibran dicopot dari posisinya sebagai CEO, dan perusahaan kini menghadapi tekanan dari berbagai pihak.
Lantas, bagaimana sebenarnya perjalanan eFishery hingga menjadi sorotan publik? Apa yang membuat Gibran mampu mengejutkan banyak orang dengan inovasi start-up peternakan ikan ini? Simak ulasan lengkapnya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com, Sabtu (1/2).
Advertisement
Gibran Huzaifah, seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), memulai perjalanan kariernya yang menginspirasi sebagai peternak ikan lele di masa kuliah. Dari pengalaman tersebut, ia menemukan tantangan besar dalam budidaya ikan, yaitu tingginya biaya dan ketidakefisienan pemberian pakan.
Pada tahun 2013, Gibran menciptakan smart feeder, sebuah inovasi canggih berbasis Internet of Things (IoT) yang secara otomatis mengatur jumlah pakan sesuai kebutuhan ikan, mengklaim mampu menghemat biaya hingga 28 persen dan meningkatkan produktivitas para pembudidaya.
Dengan semangat dan tekad, ia mendirikan eFishery, sebuah startup yang revolusioner di bidang teknologi akuakultur, yang ia rintis dari garasi rumah sewa dengan modal terbatas, hingga kini berkembang pesat menjadi salah satu pelopor dalam industri ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Setelah resmi diluncurkan, eFishery dengan cepat mencuri perhatian para investor yang mengintip potensi gemilang bisnis akuakultur berbasis teknologi. Pada tahun 2015/2016, startup ini sukses meraih pendanaan awal yang memacu mereka untuk memperluas operasional dan memproduksi perangkat secara massal.
Dalam waktu singkat, eFishery tidak hanya berkutat pada smart feeder, tetapi juga meluncurkan berbagai layanan inovatif seperti eFisheryFund yang memberikan akses pembiayaan kepada peternak ikan dan eFisheryKu sebagai platform edukasi serta manajemen budidaya. Berkat keberhasilan tersebut, nama Gibran melambung ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2017.
Puncaknya, pada tahun 2023, eFishery mencapai status unicorn setelah menerima pendanaan Seri D senilai 200 juta dolar AS (sekitar Rp3 triliun), dan kini bangga bekerja sama dengan lebih dari 30.000 pembudidaya di seluruh Indonesia, menjadikannya raja di industri akuakultur nasional.
Advertisement
Di penghujung 2024, eFishery mendapati dirinya dalam sorotan tajam setelah terkuak dugaan manipulasi laporan keuangan yang melibatkan Gibran Huzaifah.
Para investor yang melakukan penyelidikan menemukan indikasi penggelembungan pendapatan yang mencengangkan, hampir mencapai 600 juta dolar AS atau sekitar Rp9,74 triliun dalam sembilan bulan terakhir.
Tak hanya itu, ada juga ketidaksesuaian mencolok antara jumlah unit smart feeder yang diklaim perusahaan dan data yang terungkap dalam investigasi; eFishery mengklaim memiliki lebih dari 400.000 unit, sementara fakta di lapangan menunjukkan angka yang jauh lebih rendah.
Kasus ini semakin rumit setelah laporan dari FTI Consulting mengungkap dugaan keterlibatan sejumlah eksekutif dalam manipulasi data, serta praktik pemalsuan dokumen dan tekanan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam skandal ini.
Kontroversi yang melanda eFishery telah mengguncang fondasi operasional dan reputasi perusahaan, memaksa Gibran Huzaifah untuk mengundurkan diri dari kursi CEO dan digantikan oleh Adhy Wibisono sebagai pemimpin sementara.
Kejadian ini juga membuat beberapa investor mulai menarik dukungan, menambah ketidakpastian bagi masa depan bisnis eFishery. Namun, di tengah gejolak ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa kolaborasi mereka dengan eFishery dalam proyek budidaya nila salin tetap berjalan lancar.
"Program tambak budidaya nila salin di Karawang yang bekerja sama dengan eFishery tidak terpengaruh oleh kondisi yang ada," jelas Staf Khusus Menteri KKP, Doni Ismanto Darwin, seperti dilansir ANTARA.
Setelah dipecat dari eFishery, masa depan Gibran Huzaifah kini menjadi misteri yang menyelimuti banyak pihak. Hingga saat ini, ia masih bungkam mengenai tuduhan manipulasi laporan keuangan yang mencoreng namanya. Sementara itu, proses investigasi terhadap eFishery terus berlanjut, dengan banyak yang menunggu dengan penuh harap hasil akhirnya.
Jika terbukti bersalah, Gibran bisa menghadapi konsekuensi hukum yang cukup berat, mengingat skala dugaan penipuan yang dilaporkan sangat besar. Di sisi lain, eFishery kini berjuang keras untuk merebut kembali kepercayaan investor dan mitra bisnisnya.
Dengan kepemimpinan baru, perusahaan ini diharapkan mampu menghadirkan reformasi dalam tata kelola keuangan dan menjamin bahwa praktik bisnisnya akan lebih transparan di masa depan.
Gibran telah menciptakan sebuah inovasi menakjubkan: smart feeder, alat pemberi pakan ikan otomatis yang terhubung dengan Internet of Things (IoT). Dengan teknologi canggih ini, efisiensi dalam budidaya ikan meningkat pesat, memudahkan para peternak untuk mengelola pakan secara tepat dan efisien.
Perusahaan ini melesat dengan pesat berkat beragam inovasi cemerlang yang diluncurkannya, dan baru-baru ini berhasil meraih pendanaan Seri D yang fantastis sebesar Rp3 triliun di tahun 2023.
Dalam sebuah investigasi yang menghebohkan, terungkap dugaan penggelembungan pendapatan perusahaan yang mencapai angka fantastis Rp9,74 triliun! Temuan ini memicu gelombang kekecewaan di kalangan investor, yang kini meragukan integritas dan transparansi perusahaan tersebut.
eFishery kini melangkah dengan semangat baru di bawah kepemimpinan Gibran Huzaifah, berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola bisnisnya. Di tengah dinamika kasus yang masih berlangsung, masyarakat pun tak sabar menantikan langkah-langkah inovatif dan strategi cerdas yang akan diambil oleh eFishery untuk meraih kesuksesan di masa depan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/srr)
Advertisement
Kai EXO Siap Gelar Konser Solo di Jakarta 14 Juni 2025, EXO-L Siap-Siap War Tiket
7 Potret Almira Yudhoyono Lulus dari Sekolah Modelling Kimmy Jayanti, AHY dan Annisa Pohan Ikut Mendampingi
Gaya OOTD Nana Mirdad saat Akan Main Ski di Jepang, Stylish dan Fashionable dengan Makeup Natural
11 Potret Kebersamaan Artis dengan Ibu Bule, Ketahuan Cantik dan Gantengnya Dari Mana
Andrew White Berikan Ciuman Perpisahan ke Nana Mirdad yang Akan Liburan Bareng Sang Adik, Naysilla Mirdad