Profil Jordi Cruyff, Penasihat Teknis PSSI yang Merupakan Anak dari Pesepakbola Legendaris Belanda

Profil Jordi Cruyff, Penasihat Teknis PSSI yang Merupakan Anak dari Pesepakbola Legendaris Belanda
Jordi Cruyff (credit: instagram.com/pssi)

Kapanlagi.com - Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) terus berupaya untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia di pentas internasional. Dalam langkah terbaru yang mencuri perhatian, PSSI resmi menunjuk Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketua PSSI, Erick Thohir, yang menekankan peran penting Jordi dalam pengembangan strategi dan struktur sepak bola nasional.

Keputusan ini tentu saja menimbulkan rasa penasaran di kalangan para penggemar sepak bola di Tanah Air. Jordi Cruyff bukanlah nama yang asing di dunia sepak bola. Ia adalah putra dari legenda Belanda, Johan Cruyff, dan memiliki karir yang cemerlang sebagai pemain, pelatih, dan direktur olahraga. Dengan pengalaman yang luas di berbagai klub elite Eropa, Jordi diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi sepak bola Indonesia.

Lalu, siapa sebenarnya Jordi Cruyff? Bagaimana perjalanan kariernya hingga kini dipercaya oleh PSSI untuk membantu pengembangan Timnas Indonesia? Simak profil lengkapnya dan beberapa fakta menarik tentang perjalanannya di dunia sepak bola, dirangkum Kapanlagi.com pada Rabu (26/2).

Berikut profil lengkapnya beserta beberapa fakta menarik tentang perjalanannya di dunia sepak bola, dirangkum Liputan6, Rabu (26/2).

1. Jordi Cruyff, Anak Johan Cruyff yang Lahir dalam Lingkungan Sepak Bola

Dilansir dari bola.net, Jordi Cruyff merupakan pesepakbola profesional yang lahir pada 9 Februari 1974 di Amsterdam, Belanda. Ia merupakan putra dari pesepakbola legendaris Johan Cruyff yang juga telah diakui dunia. Sejak kecil dirinya sudah terbiasa dengan atmosfer sepak bola yang kompetitif, seperti yang dilakukan oleh sang ayah di masa jayanya.

Karena dekat dengan lingkungan sepak bola, Jordi kemudian memulai kariernya juga di dunia si kulit bundar. Ia mengawali langkah dengan mengampu pendidikan di akademi Ajax Amsterdam, salah satu klub yang dikenal memiliki sistem pembinaan pemain muda terbaik di dunia. Setelah itu, ia melanjutkan perkembangannya di akademi Barcelona, klub yang menjadi ikon "Total Football" berkat revolusi taktik yang diterapkan Johan Cruyff sebagai pelatih.

Dengan warisan filosofi sepak bola yang kuat, Jordi tumbuh menjadi pemain yang memiliki pemahaman taktik yang baik. Hal ini menjadi modal penting dalam perjalanan kariernya, baik sebagai pemain maupun dalam peran manajerial setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Perjalanan Karier: Dari Barcelona, Manchester United, hingga Direktur Olahraga

Jordi Cruyff, putra legenda Johan Cruyff, memulai perjalanan cemerlangnya di dunia sepak bola dengan bergabung bersama Barcelona B sebelum melesat ke tim utama pada tahun 1994. Sebagai gelandang serang, ia mengukir 41 penampilan dan 11 gol untuk Blaugrana, menandai awal karier yang menjanjikan.

Namun, langkahnya di Manchester United pada tahun 1996, di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, tidak seindah yang dibayangkan. Cedera yang kerap menghampiri membuatnya hanya tampil 34 kali dan mencetak 8 gol dalam empat musim, meski ia menjadi bagian dari skuad yang mencetak sejarah dengan meraih treble winner pada 1998/99.

Setelah menelusuri berbagai klub, termasuk Celta Vigo dan Espanyol, Jordi akhirnya pensiun pada 2010. Namun, semangatnya untuk sepak bola tak padam; ia melanjutkan karier sebagai pelatih dan manajer, menjabat sebagai Direktur Olahraga di klub-klub ternama seperti AEK Larnaca dan FC Barcelona, serta melatih di China dan Timnas Ekuador.

3. Pengalaman Melatih: Dari Liga Israel hingga Timnas Ekuador

Setelah menorehkan prestasi gemilang sebagai pemain, Jordi Cruyff melangkah ke dunia kepelatihan dengan memulai petualangannya di Maccabi Tel Aviv pada tahun 2017, di mana ia berhasil mempersembahkan Piala Toto 2017/18 dan membawa timnya meraih posisi runner-up Liga Israel.

Tak lama kemudian, ia menjajal tantangan baru di Liga Super China bersama Chongqing Dangdai Lifan, di mana Jordi sukses mengangkat performa tim ke level yang lebih tinggi. Namun, perjalanan kariernya sempat terhenti pada awal 2020 ketika ia ditunjuk sebagai pelatih Timnas Ekuador, tetapi pandemi COVID-19 menghalanginya untuk memimpin tim di lapangan.

Di tahun 2021, Jordi kembali ke pangkuan Barcelona sebagai Direktur Olahraga, berperan krusial dalam membantu klub yang terpuruk bangkit dari krisis finansial dan merancang strategi perekrutan pemain yang lebih cerdas.

4. Peran sebagai Penasihat Teknis PSSI dan Harapan untuk Timnas Indonesia

Sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Jordi Cruyff akan bertugas membantu perencanaan strategi pengembangan sepak bola nasional. Ia akan bekerja sama dengan Patrick Kluivert, yang saat ini menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.

Tanggung jawab utamanya mencakup perancangan program pelatihan, pengembangan sistem pembinaan usia muda, serta meningkatkan level permainan Timnas Indonesia di kancah internasional. Diharapkan dengan pengalamannya, Jordi dapat membantu membawa Garuda tampil lebih kompetitif di ajang seperti Piala Dunia 2026 dan turnamen besar lainnya.

PSSI juga menaruh harapan besar bahwa kehadiran Jordi akan membantu menciptakan sistem yang lebih profesional dalam manajemen sepak bola nasional. Hal ini mencakup pembentukan tim yang lebih solid serta strategi yang lebih terarah dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia. Dalam unggahannya di Instagram, PSSI resmi mengumumkan kehadiran Cruyff.

"Selamat bergabung, Jordi Cruyff." tulis PSSI, dikutip Kapanlagi.

5. Lima Fakta Menarik Lainnya Tentang Jordi Cruyff

Jordi Cruyff, putra dari legenda sepak bola Johan Cruyff, memiliki latar belakang kewarganegaraan yang unik. Lahir di Belanda, Jordi juga mendapatkan kewarganegaraan Spanyol berkat ayahnya yang memiliki karier panjang di negara tersebut. Kombinasi dua kewarganegaraan ini membuka peluang bagi Jordi untuk merasakan pengalaman bermain sepak bola internasional yang berbeda.

Dalam karier internasionalnya, Jordi pernah membela Timnas Belanda, mencatatkan sembilan penampilan dan mencetak satu gol. Selain itu, ia juga bermain untuk Timnas Katalonia dalam pertandingan-pertandingan non-resmi. Pengalamannya di kedua tim ini menunjukkan fleksibilitas dan kecintaannya terhadap sepak bola di berbagai tingkat.

Jordi juga pernah menjadi bagian dari skuad Manchester United yang berjaya di Liga Inggris. Ia merasakan manisnya kemenangan dengan meraih tiga gelar Premier League pada musim 1996/97, 1998/99, dan 1999/00, serta Piala FA pada tahun 1999. Pengalaman ini mengukuhkan namanya di antara para pemain yang sukses di liga paling kompetitif di dunia. Setelah menggantung sepatu, Jordi beralih ke peran penting di balik layar sebagai Direktur Olahraga Barcelona. Pada periode 2021-2023, ketika klub menghadapi krisis finansial, Jordi memainkan peran kunci dalam merancang strategi transfer yang lebih efisien. Usahanya membantu Barcelona tetap kompetitif di tengah tantangan ekonomi yang signifikan.

Sebagai pelatih, Jordi dikenal dengan filosofi sepak bola menyerang yang ia warisi dari sang ayah, Johan Cruyff. Filosofi Total Football yang revolusioner ini menekankan pentingnya kreativitas dan fleksibilitas di lapangan, dan Jordi berkomitmen untuk menerapkannya dalam setiap tim yang ia latih. Dengan pendekatan ini, ia berharap dapat menginspirasi generasi baru pemain sepak bola untuk bermain dengan semangat yang sama.

"Saya sangat bersemangat. Saya tidak sabar untuk berbagi pengalaman saya dan pengetahuan saya untuk memajukan level sepak bola Indonesia," kata Jordi Cruyff, dikutip dari bola.net.

6. FAQ

1. Apakah Jordi Cruyff pernah melatih Timnas Belanda?

Tidak, ia pernah melatih Timnas Ekuador pada 2020 tetapi tidak sempat memimpin pertandingan.

2. Mengapa Jordi Cruyff dipilih sebagai penasihat teknis PSSI?

Pengalaman luasnya di dunia sepak bola Eropa menjadi alasan utama PSSI menunjuknya.

3. Apa perbedaan peran direktur teknik dan penasihat teknis?

Direktur teknik fokus pada pembinaan jangka panjang, sedangkan penasihat teknis memberikan strategi dan rekomendasi taktis.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending