Profil Pau Cubarsi, Bek Muda Barcelona yang Cedera di Wajah Akibat Tendangan Horor Striker Red Star
Pau Cubarsi (Credit: Instagram @paucubarsi)
Kapanlagi.com - Bek Barcelona, Pau Cubarsi, mengalami insiden yang cukup mengejutkan setelah timnya meraih kemenangan 5-2 atas Red Star Belgrade dalam laga Matchday 4 Liga Champions 2024/2025, pada Kamis (07/11/2024). Pemain muda berusia 17 tahun ini terpaksa ditarik keluar pada menit ke-67 akibat cedera di kepala yang disebabkan oleh tendangan striker Red Star, Uros Spajic.
Luka menganga yang dialaminya membuat darah mengucur deras, dan ia harus mendapatkan sepuluh jahitan untuk menutup luka tersebut. Namun, pelatih Hansi Flick memastikan bahwa kondisi Cubarsi baik-baik saja setelah mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Meskipun mengalami cedera, Pau Cubarsi Paredes tetap menjadi bintang yang sedang bersinar di dunia sepak bola. Bek tengah asal Spanyol ini tidak hanya memperkuat Barcelona di La Liga, tetapi juga telah dipanggil untuk memperkuat tim nasional Spanyol.
Dikenal dengan kemampuan distribusi bola yang akurat, penempatan posisi yang solid, dan kecerdasan dalam membaca permainan, Cubarsi dipandang sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di generasinya.
Lahir di Bescan, Girona, Catalonia, Cubarsi memiliki latar belakang yang menarik. Ia fasih berbahasa Catalan dan jarang tampil di wawancara karena masih beradaptasi dengan bahasa Spanyol.
Pengalaman bermain untuk tim nasional Spanyol di pentas internasional membuatnya menjadi sorotan, bukan hanya karena skill-nya, tetapi juga karena identitas budayanya yang kuat sebagai orang Catalan.
Advertisement
Sejak bergabung dengan akademi Barcelona pada tahun 2018, Cubarsi menunjukkan perkembangan yang pesat. Kini, ia menjadi pemain termuda ketiga yang melakukan debut di UEFA Youth League untuk Barcelona, mengikuti jejak Lamine Yamal dan Ilaix Moriba. Dengan bakat dan dedikasinya, masa depan Pau Cubarsi di dunia sepak bola tampak sangat cerah!
1. Awal Karier di Girona hingga Bergabung dengan Barcelona
Cubars memulai petualangan sepak bolanya di Girona sebelum bergabung dengan akademi legendaris Barcelona pada tahun 2018. Di La Masia, bakatnya berkembang pesat, memukau banyak orang dengan kematangan permainan yang melebihi usianya, terutama di lini belakang. Dia pun menjadi andalan Barcelona di berbagai kompetisi usia muda.
Pada tahun 2021, ia melangkah ke panggung UEFA Youth League, mencatatkan debut melawan Viktoria Plze dengan hasil imbang 1-1. Dengan penampilan tersebut, ia mencatatkan namanya sebagai pemain termuda ketiga dalam sejarah Barcelona yang beraksi di turnamen bergengsi ini, hanya kalah dari dua bintang muda, Lamine Yamal dan Ilaix Moriba.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Panggilan Tim Utama Barcelona oleh Xavi
Pada bulan April 2023, Cubars merasakan momen bersejarah saat ia dipanggil oleh pelatih legendaris Xavi Hernandez untuk berlatih bersama tim utama Barcelona.
Kesempatan langka ini bukan hanya menjadi pengalaman berharga baginya, tetapi juga menegaskan kepercayaan manajemen Barcelona terhadap bakatnya yang menjanjikan.
Kemudian, pada bulan Juli 2023, Cubars resmi menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub raksasa Spanyol tersebut, sebuah langkah monumental dalam perjalanan kariernya.
Tak lama setelah itu, ia terdaftar dalam skuad pramusim Barcelona untuk musim 2023-24, di mana ia berlatih bersama para seniornya dan memperdalam pemahaman taktik serta strategi di bawah bimbingan langsung Xavi.
3. Debut di Tim Utama dan Rekor di Liga Champions
Cubars mencuri perhatian publik saat melakoni debut resmi bersama tim utama Barcelona pada 18 Januari 2024, di ajang Copa del Rey melawan Unionistas de Salamanca.
Masuk di babak kedua, ia langsung menunjukkan kepiawaiannya dan mengukir performa yang mengesankan. Tak berhenti di situ, ia juga mencatatkan namanya di La Liga sehari sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-17, saat berhadapan dengan Real Betis.
Namun, puncak gemilang kariernya terjadi pada 12 Maret 2024, ketika ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dalam debutnya di Liga Champions melawan Napoli.
Dengan usia 17 tahun dan 50 hari, ia mencetak sejarah sebagai pemain termuda yang berlaga di babak gugur Liga Champions, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh David Alaba dari Bayern Munich.
4. Patah Rekor Lagi di Perempat Final Liga Champions
Cubars kembali mengukir sejarah di Liga Champions dengan menjadi bek termuda yang melangkah ke perempat final, mencetak rekor di usia 17 tahun dan 79 hari, menggeser prestasi Georgi Shchennikov dari CSKA Moscow.
"Bermain di laga besar seperti ini adalah mimpi yang jadi kenyataan," ungkapnya dengan penuh semangat setelah pertandingan. Momen bersejarah ini menjadikannya sorotan utama, baik di mata manajemen Barcelona maupun penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Dengan gaya permainan yang matang dan kemampuan membaca situasi yang tajam, banyak yang percaya Cubars akan menjadi pilar kokoh di lini belakang Barcelona untuk waktu yang lama.
5. Karier Internasional dan Tantangan di Tim Nasional Spanyol
Pada Maret 2024, Cubars mencetak sejarah dengan dipanggil untuk memperkuat timnas senior Spanyol, melakoni debutnya dalam laga persahabatan melawan Kolombia dan menggantikan Aymeric Laporte di menit ke-83.
Dengan keberaniannya, ia berhasil memecahkan rekor Sergio Ramos sebagai bek termuda yang pernah bermain untuk Spanyol, saat masih berusia 17 tahun, satu bulan, dan 28 hari.
Meskipun namanya tidak masuk dalam skuad akhir untuk Euro 2024, pengalaman berharga ini tetap menjadi tonggak penting dalam kariernya, menambah jam terbangnya di pentas internasional dan membuktikan bahwa masa depan sepak bola Spanyol ada di tangan generasi muda seperti dirinya.
6. Alami Cedera Parah di Wajah
Dalam laga seru Liga Champions Eropa melawan Red Star Belgrade pada Rabu (7/11) dini hari, Pau Cubars mengalami insiden mengejutkan saat berjuang merebut bola di babak kedua. Cedera serius di wajahnya akibat tendangan lawan membuat darah mengucur deras, memaksa tim medis segera turun tangan.
Meski terjatuh dan harus meninggalkan lapangan, Cubars menunjukkan semangat juang yang luar biasa dengan tetap berjalan tanpa bantuan tandu. Tak hanya itu, ia bahkan membagikan foto dirinya dengan wajah berlumuran darah dan jahitan di pipi kanan, namun tetap tersenyum lebar.
Aksi heroiknya ini membuat banyak penggemar terinspirasi, hingga menjulukinya "Puyol 2.0," merujuk pada ketangguhan mantan kapten Barcelona, Carles Puyol.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/rmt)
Advertisement
