Kapanlagi.com - Kenaikan gula darah ternyata bukan hanya ancaman bagi organ vital seperti jantung dan ginjal, tetapi juga dapat berdampak pada sistem muskuloskeletal tubuh kita. Salah satu gejala yang sering kali terabaikan saat gula darah melonjak adalah nyeri pada persendian. Banyak penderita diabetes melaporkan merasakan sakit, kekakuan, hingga peradangan pada sendi mereka, dan hal ini ternyata sangat berkaitan dengan fluktuasi kadar glukosa yang tidak stabil.
Lebih jauh lagi, perubahan pada saraf dan pembuluh darah kecil juga dapat memicu masalah muskuloskeletal yang berpotensi mengganggu mobilitas tubuh secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa jika kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, komplikasi yang muncul bisa berujung pada kerusakan sendi yang lebih serius, seperti Charcot's joint, dan bahkan meningkatkan risiko terjadinya radang sendi.
Lalu, bagaimana sebenarnya diabetes dapat menyebabkan nyeri sendi? Simak penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum oleh KapanLagi.com pada Jumat (28/3).
1. Nyeri Sendi Bisa Jadi Tanda Diabetes
Menurut medicalnewstoday.com, penderita diabetes seringkali menghadapi tantangan serius pada sistem muskuloskeletal mereka, yang berujung pada berkurangnya fleksibilitas dan munculnya nyeri di berbagai sendi, terutama di tangan, kaki, dan lutut. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula darah yang terus-menerus, yang dapat merusak jaringan penyangga sendi seperti tulang rawan dan jaringan ikat—bantalan alami yang mendukung pergerakan tubuh. Seiring berjalannya waktu, kerusakan ini menyebabkan tulang saling bergesekan, memicu peradangan kronis, pembengkakan, dan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini lebih sering dialami oleh mereka yang tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, menjadikan perhatian terhadap kesehatan sangatlah penting.
2. Bagaimana Diabetes Menyebabkan Nyeri Sendi
Berikut beberapa mekanisme utama bagaimana diabetes dapat menyebabkan nyeri sendi:
- Kerusakan Sistem Muskuloskeletal Kadar gula darah yang tidak terkontrol bisa memicu kerusakan pada tulang dan jaringan ikat di sekitar sendi, menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dan gerakan yang terbatas.
- Perubahan pada Saraf dan Pembuluh Darah Kecil Diabetes dapat menyebabkan neuropati perifer yang menurunkan kemampuan tubuh untuk merasakan tekanan atau luka di area persendian, sehingga cedera ringan dapat berkembang menjadi masalah sendi yang serius tanpa disadari.
- Gangguan Sendi Tertentu Beberapa gangguan sendi yang umum pada penderita diabetes antara lain carpal tunnel syndrome, trigger finger, dan Dupuytren’s contracture, yang semuanya mengganggu mobilitas tangan dan menyebabkan nyeri pada pergelangan atau jari.
Masalah-masalah ini biasanya berkembang seiring waktu dan sering kali berkaitan dengan lamanya seseorang mengidap diabetes serta seberapa baik mereka mengelola kadar gula darahnya.
3. Kondisi Sendi dan Perubahan Saraf Penderita Diabetes
Diabetes juga dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut seperti Charcot’s joint, yaitu kondisi sendi yang hancur akibat kerusakan saraf serius, yang secara medis dikenal sebagai neuropati diabetik. Penderita yang mengalami neuropati biasanya kehilangan sensasi di kaki atau pergelangan kaki, sehingga mereka tidak menyadari adanya cedera kecil yang lama-lama memperparah kondisi sendi.
Secara umum, Charcot's joint adalah kondisi yang ditandai dengan kerusakan tulang, sendi, dan jaringan lunak, yang seringkali terjadi pada kaki dan pergelangan kaki, namun juga dapat terjadi di sendi lain. Berikut gejala yang dapat menjadi indikasi Charcot’s joint:
- Kemerahan dan Pembengkakan pada Sendi Perubahan warna dan volume sendi yang tampak jelas merupakan gejala awal yang sering kali tidak disadari penderita.
- Sensasi Panas pada Area Sendi Bagian kaki atau pergelangan yang terasa panas saat disentuh menandakan adanya peradangan aktif yang perlu segera ditangani.
- Perubahan Bentuk Kaki atau Sendi Dalam kasus lanjut, deformitas kaki atau kerusakan struktur sendi bisa menyebabkan kesulitan berjalan dan meningkatkan risiko jatuh atau cedera.
- Penting bagi penderita diabetes untuk rutin memeriksa kondisi kaki dan sendi agar dapat mendeteksi masalah sejak dini dan menghindari komplikasi jangka panjang.
4. Tips Mengurangi Risiko Diabetes dan Komplikasi Sendi
Mencegah diabetes dan masalah sendi bukanlah hal yang mustahil, dan Anda bisa melakukannya dengan langkah-langkah gaya hidup sehat yang menyenangkan! Pertama, jaga berat badan ideal Anda; mengurangi hanya 1 kg dapat mengurangi tekanan pada lutut hingga 4 kg, menyehatkan sendi Anda secara signifikan. Selanjutnya, nikmati makanan bergizi seimbang dengan memilih sayuran hijau segar, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan buah-buahan rendah gula yang membantu mengontrol kadar glukosa darah. Jangan lupa untuk rutin berolahraga ringan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau senam, yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kekuatan otot serta sendi. Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau kadar gula darah dan kondisi sendi Anda, sehingga komplikasi dapat terdeteksi lebih awal. Dan terakhir, pilih alas kaki yang mendukung, seperti sepatu ortotik, untuk mengurangi tekanan pada sendi dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda tidak hanya bisa mengurangi risiko komplikasi serius, tetapi juga menikmati kualitas hidup yang lebih baik!
5. Kesimpulan
Nyeri sendi ternyata bisa jadi tanda bahwa kadar gula darah kita sedang berantakan, dan ini bukan masalah sepele yang bisa diabaikan. Jika dibiarkan, komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf dan gangguan sendi, termasuk Charcot's joint, bisa mengganggu kemampuan bergerak serta kualitas hidup kita secara signifikan. Namun, ada harapan! Dengan pola makan yang sehat, olahraga teratur, pengelolaan berat badan, dan konsultasi rutin dengan dokter, penderita diabetes dapat mencegah nyeri sendi dan menjaga kesehatan sistem muskuloskeletal mereka untuk jangka panjang.
6. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Ini (People Also Ask)
Apakah nyeri sendi bisa menjadi tanda awal diabetes?
Ya, nyeri sendi bisa muncul akibat perubahan muskuloskeletal atau kerusakan saraf yang berkaitan dengan diabetes.
Bagian tubuh mana yang paling sering terasa nyeri akibat diabetes?
Sendi pada tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut merupakan bagian yang paling sering mengalami keluhan nyeri.
Apakah diabetes tipe 1 dan tipe 2 sama-sama bisa menyebabkan nyeri sendi?
Keduanya bisa, namun mekanismenya berbeda—tipe 1 lebih berkaitan dengan autoimun, sedangkan tipe 2 berhubungan dengan obesitas dan osteoartritis.
Apa hubungan antara neuropati dan nyeri sendi pada penderita diabetes?
Neuropati menyebabkan hilangnya sensasi, sehingga cedera pada sendi tidak disadari dan menjadi parah seiring waktu.
Bagaimana mencegah nyeri sendi akibat diabetes?
Dengan mengelola kadar gula darah, menjaga berat badan sehat, dan aktif bergerak secara rutin.