Kapanlagi Plus - Hari raya Idul Fitri jadi momen yang pas untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, sukacita lebaran terasa berbeda bagi Rania Hamdi Ramadan Elsayed Mohammed Elsaba, seorang mahasiswi asal Mesir yang tengah menempuh pendidikan Magister Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ini sudah tahun keempat bagi Rania merayakan lebaran di Kota Malang.
Sama seperti keluarga muslim yang lain, suasana kebersamaan menyambut kemenangan selalu dirindukan. Oleh karena itu, Rania yang jauh dari keluarga menyimpan rasa rindu tersendiri ketika takbir berkumandang di malam lebaran.
"Sejujurnya jauh dari keluarga itu tidak mudah dan tidak akan pernah mudah," aku Rania.
"Beruntung, saya berada di negara mayoritas muslim seperti Indonesia yang masih memberikan euphoria lebaran meskipun sedikit berbeda di negara saya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rania mengaku asrama tempat tinggalnya terasa agak sepi dalam beberapa hari. "Beberapa teman Indonesia saya banyak yang pulang ke kampung halaman, jadi terasa agak sepi," sambungnya.
Advertisement
Beragam aktivitas seru pun mereka lakukan untuk menikmati momen lebaran kali ini. Usai salat Idul Fitri, para mahasiswa ini berkumpul, memasak dan makan sambil menonton film bersama.
"Orang Indonesia itu ramah sekali. Saya tidak bisa memungkiri itu. Saat mereka tersenyum kepada saya, senyuman mereka terasa damai dan menenangkan. Alhamdulillah meski jauh dari keluarga, saya dikelilingi oleh teman-teman dan masyarakat yang ramah," ungkapnya.
Advertisement
"Saat makan Bakso Malang, suasana hati yang sedih langsung bisa terobati. Apalagi banyak yang berjualan kan di sini," pungkasnya sambil tersenyum.
(kpl/dar/rsp)