Sariawan karena Stres, Benarkah Bisa Terjadi? Gali Fakta Lengkap dan Solusi Penangannya
Ilustrasi sariawan karena stres. (c) Krakenimages.com/Depositphotos.com
Kapanlagi.com - Sariawan termasuk salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang umum terjadi dan bisa dialami siapa saja. Luka kecil di rongga mulut tersebut sekilas mungkin tampak sepele. Tapi, sensasinya bisa terasa sangat menyiksa. Mulai dari rasa nyeri, perih ketika makan, hingga susah bicara. Banyak yang mengira kalau sariawan hanya disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin C. Tapi, tahu nggak sih kalau sariawan karena stres juga bisa muncul?
Yup, bukan cuma karena tergigit atau kurang vitamin, tekanan mental dan beban pikiran juga bisa jadi biang keroknya. Menurut jurnal Psychological Stress and Recurrent Aphtous Stomatitis yang terbit di website National Library of Medicine, ditemukan fakta bahwa orang-orang yang mengalami sariawan berulang ternyata memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Jadi, bisa disimpulkan kalau stres secara psikologis bisa menyebabkan sariawan yang terjadi di rongga mulut.
Fenomena ini semakin banyak ditemukan, terutama di kalangan orang dewasa aktif yang bergulat dengan tuntutan pekerjaan, multitasking, atau tekanan emosional. Kalau kamu merasa sariawan lebih sering muncul saat sedang banyak pikiran, bisa jadi itu bukan kebetulan. Yuk, gali lebih dalam fakta sariawan karena stres, mekanismenya di dalam tubuh dan cara efektif untuk mengatasinya!
Advertisement
Apa Itu Sariawan dan Bagaimana Bisa Muncul?

Dilansir dari situs Cleveland Health, sariawan atau secara medis disebut ulkus aftosa adalah luka dangkal yang terbentuk di jaringan lunak mulut, seperti pipi bagian dalam, lidah, gusi, atau bibir. Biasanya ditandai dengan bercak putih kekuningan, dikelilingi area kemerahan, dan menimbulkan rasa perih yang makin menjadi saat menyentuh makanan atau minuman.
Penyebab umum sariawan cukup beragam, mulai dari luka karena tergigit, menyikat gigi terlalu keras, alergi makanan, kekurangan vitamin (terutama B12 dan C), hingga infeksi virus. Tapi yang sering luput disadari adalah hubungan antara stres dan sariawan. Sariawan tidak hanya terjadi karena kerusakan fisik, tapi juga bisa karena penurunan daya tahan tubuh yang dipicu oleh tekanan emosional.
Stres dan Sistem Imun: Apa Hubungannya dengan Sariawan?
Tubuh manusia memiliki mekanisme canggih dalam menghadapi ancaman, termasuk stres. Saat kamu mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Dalam jangka pendek, hormon ini berguna untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun, stres kronis atau berkepanjangan bisa menekan sistem kekebalan tubuh.
Sistem imun yang melemah membuat tubuh rentan terhadap berbagai gangguan, termasuk luka di jaringan lunak seperti mulut. Karena itulah, sariawan lebih mudah muncul saat kamu sedang banyak pikiran, kelelahan, atau mengalami tekanan emosional. Ini bukan sekadar mitos, melainkan telah didukung oleh berbagai studi, salah satunya dalam jurnal Psychosomatic Medicine yang menyebutkan bahwa stres psikologis berhubungan erat dengan munculnya ulkus di rongga mulut.
Ciri-Ciri Sariawan karena Stres

Membedakan sariawan biasa dengan yang dipicu oleh stres sebenarnya tidak terlalu sulit, terutama jika kamu jeli terhadap kondisi tubuh sendiri. Berikut beberapa ciri khas sariawan karena stres:
- Muncul saat kamu sedang mengalami tekanan mental, misalnya menjelang deadline kerja, ujian, atau konflik pribadi.
- Sariawan sering muncul berulang dalam waktu yang berdekatan.
- Jumlah luka bisa lebih dari satu dan muncul di beberapa titik berbeda di rongga mulut.
- Tidak disertai gejala infeksi seperti demam atau pembengkakan kelenjar.
- Disertai keluhan lain seperti sulit tidur, sakit kepala, atau kelelahan.
Jika kamu mengalami sariawan berulang dengan pola seperti ini, besar kemungkinan penyebabnya adalah stres.
Penyebab Sariawan Berulang: Apakah Selalu Karena Kekurangan Vitamin?
Meskipun stres memainkan peran besar, ada beberapa faktor lain yang memperparah kondisi dan membuat sariawan muncul berulang kali. Dilansir dari situs SDG Dental, kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, vitamin C, zat besi, dan folat dapat membuat sel-sel di rongga mulut rentan mengalami kerusakan dan peradangan.
Selain itu, gangguan autoimun, alergi makanan (seperti kacang, cokelat, atau makanan pedas), dan kebiasaan buruk seperti merokok atau konsumsi alkohol juga dapat memicu sariawan. Namun yang menarik, stres sering kali menjadi pemicu utama atau pemercepat munculnya faktor-faktor tersebut. Misalnya, saat stres, pola makan cenderung buruk, tidur tidak teratur, dan daya tahan tubuh menurun. Semuanya memperbesar peluang sariawan datang bertubi-tubi.
Cara Mengobati Sariawan karena Stres secara Alami

Meskipun sariawan karena stres biasanya bisa sembuh dengan sendirinya, kamu tetap bisa mempercepat proses penyembuhannya dengan perawatan alami yang aman dan mudah dilakukan di rumah. Berikut adalah beberapa metode yang bisa dicoba, lengkap dengan penjelasan manfaat dan cara penerapannya:
1. Berkumur dengan Air Garam atau Baking Soda
Air garam dikenal sebagai antiseptik alami yang ampuh membantu membersihkan area mulut dan mempercepat proses penyembuhan luka sariawan. Sifat osmotiknya mampu menarik cairan dari jaringan yang meradang, mengurangi bengkak, dan membunuh bakteri penyebab infeksi sekunder.
Cara membuatnya:
- Larutkan setengah sendok teh garam ke dalam 1 gelas air hangat (sekitar 250 ml).
- Gunakan larutan ini untuk berkumur selama 30 detik, lalu buang.
- Ulangi 2–3 kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum tidur.
Alternatif: Baking soda juga bisa digunakan dengan cara serupa. Bahan ini membantu menyeimbangkan kadar pH di dalam mulut dan mengurangi iritasi di area luka.
2. Mengoleskan Madu Murni
Madu juga bisa menjadi bahan alami untuk mengatasi sariawan karena stres. Bahan alami ini memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan penyembuh luka yang luar biasa. Kandungan senyawa seperti hidrogen peroksida alami di dalam madu bisa membantu membasmi kuman, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di sekitar luka sariawan.
Cara penggunaannya:
- Bersihkan area mulut terlebih dahulu, lalu ambil sedikit madu menggunakan cotton bud atau jari bersih.
- Oleskan langsung ke permukaan luka sariawan 3–4 kali sehari.
- Gunakan madu murni (raw honey) tanpa tambahan gula atau pemanis buatan untuk hasil terbaik.
3. Kompres dengan Es Batu
Es batu bisa menjadi solusi cepat untuk meredakan rasa sakit dan peradangan akibat sariawan karena stres. Suhu dingin akan membantu menyempitkan pembuluh darah di sekitar luka, sehingga mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Cara penggunaan:
- Bungkus es batu kecil dalam kain bersih atau gunakan langsung bila ukurannya kecil.
- Tempelkan perlahan pada luka sariawan selama 1–2 menit.
- Ulangi beberapa kali sehari saat rasa sakit muncul atau setelah makan.
4. Konsumsi Yogurt Probiotik
Tahukah kamu bahwa kondisi flora mikroba di usus dan mulut memengaruhi daya tahan tubuh secara keseluruhan? Yogurt mengandung probiotik atau bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam tubuh, termasuk yang berperan dalam menjaga kesehatan mulut.
Manfaat utama yogurt untuk sariawan:
- Membantu mengontrol pertumbuhan bakteri jahat di rongga mulut.
- Meningkatkan imunitas tubuh secara alami dari dalam.
- Mengurangi kemungkinan infeksi sekunder yang memperparah sariawan.
5. Meningkatkan Asupan Vitamin dan Mineral
Salah satu penyebab sariawan, terutama yang muncul akibat stres, adalah kurangnya asupan nutrisi penting. Tubuh yang stres cenderung kehilangan banyak vitamin, terutama vitamin C dan vitamin B kompleks. Padahal, nutrisi ini sangat penting untuk menjaga integritas jaringan lunak di mulut dan mempercepat regenerasi sel.
Vitamin yang perlu diperhatikan:
- Vitamin C: Membantu mempercepat penyembuhan luka dan memperkuat sistem imun. Sumber alaminya: jeruk, stroberi, kiwi, paprika merah, dan brokoli.
- Vitamin B12 dan B9 (folat): Membantu produksi sel darah merah dan jaringan baru. Bisa ditemukan dalam telur, hati ayam, bayam, dan sereal yang difortifikasi.
- Zat besi dan zinc: Meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki kerusakan jaringan.
Cara Mengelola Stres agar Sariawan Tidak Datang Lagi
Karena akar masalahnya adalah stres, maka kunci utama untuk mencegah sariawan berulang adalah dengan mengelola stres secara sehat. Beberapa cara yang bisa kamu coba:
- Latihan pernapasan dan meditasi: Membantu menenangkan pikiran dalam waktu singkat.
- Olahraga ringan secara rutin: Seperti yoga, jalan kaki, atau bersepeda, yang membantu tubuh memproduksi hormon endorfin (hormon bahagia).
- Menulis jurnal harian: Mencurahkan pikiran dalam bentuk tulisan bisa mengurangi beban emosi.
- Tidur cukup dan teratur: Kurang tidur membuat sistem imun melemah dan memperburuk efek stres.
- Batasi konsumsi kafein dan gula berlebih: Karena dapat memengaruhi suasana hati dan energi.
Dengan mengadopsi kebiasaan sehat, kamu tidak hanya mencegah sariawan, tapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Kapan Harus ke Dokter?

Walaupun sariawan karena stres biasanya bisa sembuh sendiri, ada beberapa kondisi yang sebaiknya tidak diabaikan. Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami:
- Sariawan yang tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu.
- Luka makin membesar atau menyebar.
- Disertai demam tinggi, pembengkakan kelenjar, atau bau mulut tidak biasa.
- Nyeri parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Sariawan disertai luka lain di tubuh, bisa jadi tanda gangguan sistemik.
Sariawan mungkin terkesan sepele, tapi sebenarnya merupakan sinyal yang memberi tahu kalau tubuh mengalami masalah kesehatan. Yuk, saatnya mulai seimbangkan gaya hidup sehari-hari untuk meminimalisir sariawan karena stres yang bisa terjadi!
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(kpl/wri)
Advertisement