Sebelum Ikuti Instruksi Boikot dari MUI, Cek Produk Terafiliasi Israel di Web dan Aplikasi Ini!

Penulis: Iwan Tantomi

Diperbarui: Diterbitkan:

Sebelum Ikuti Instruksi Boikot dari MUI, Cek Produk Terafiliasi Israel di Web dan Aplikasi Ini! Credit via MUI

Kapanlagi.com - Baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel. Walau begitu, MUI tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif melakukan riset sendiri. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal MUI KH Arif Fakhruddin, “Stakeholder seperti pemerintah, kementerian terkait dan lembaga non-struktural bisa ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi, serta menyebutkan sumber yang jelas, itu tidak masalah.”

Lebih lanjut, ia menambahkan, “MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk melakukan riset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel. MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas, sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot. Bulan suci Ramadan kali ini bisa menjadi momentum, untuk melakukan gerakan boikot produk pro-Israel secara masif.”

Sejalan dengan instruksi MUI, sebelumnya Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah membuat daftar 10 perusahaan multinasional yang direkomendasikan untuk diboikot. “Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash,” kata Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan.

Selain situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash yang paling popular di Indonesia, situs gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) sejak lama juga aktif membagikan link yang mendorong ajakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel. BDS melalui situs bdsmovement.net ikut mendorong kampanye boikot yang dicetuskan Asosiasi Konsumen Turki dengan menyebarkan link untuk memboikot produk-produk terafiliasi Israel.

Pengecekan Produk-Produk Terafiliasi Israel Saat ini Sebetulnya Sangat Mudah

Sebagai contoh, konsumen pengguna telepon seluler bisa mengecek keterkaitan perusahaan global dengan Israel, via Aplikasi ‘No Thanks’. Konsumen cukup mengetikkan nama merek produk di kotak Search. Kalau menurut data produk tersebut terafiliasi dengan Israel, maka tulisan yang keluar adalah ‘Produk ini ada di daftar boikot!’ Kalau masih kurang yakin dan mau tahu buktinya lebih lanjut, kamu hanya tinggal klik tanda panah bertuliskan Open Proof (Pembuktian), maka akan diarahkan ke situs media di Israel atau berita terkait lainnya.

Pencarian produk boikot berdasarkan nama Merek, nama Produk, atau nomor Barcode ini juga bisa dilakukan dengan aplikasi Boycat.io. Kalau Barcode di produk sesuai dengan data di aplikasi Boycat, maka tulisan yang muncul adalah ‘This product is not compliant with Boycott Apartheid (produk ini tidak sejalan dengan gerakan Boikot Apartheid).’

Meski demikian, upaya intimidasi terhadap situs-situs web dan aplikasi boikot produk pro-Israel juga terus berjalan. Aplikasi No Thanks pernah menghilang dari Google Play Store, karena di layar ada keterangan tertulis yang menyebutkan ‘Produk di tangan kamu mendukung pembantaian anak-anak di Palestina’. Keterangan tertulis ini dianggap anti-Israel dan antisemit. Tapi, tulisan itu kini sudah dihilangkan dan No Thanks sudah bisa diunduh lagi.

Intimidasi yang sama terjadi pada aplikasi bernama ‘DisOccupied’. Aplikasi ini belakangan popular jadi rujukan boikot produk pro-Israel. Meski situs web Disoccupied.com masih bisa dibuka, namun aplikasinya di Google Play Store kini menghilang dan belum muncul lagi. Agaknya, pihak-pihak terkait kepentingan Israel tidak suka dan menekan Google untuk memberangus aplikasi pendukung perjuangan Palestina di Google Play Store.

Belum lama ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto juga menyampaikan alasan pentingnya gerakan boikot produk-produk terafiliasi Israel. Prof Sudarnoto mengatakan, MUI menyerukan aksi boikot untuk memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina. "Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi," pungkasnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kly/tmi)

Reporter:

Iwan Tantomi

Rekomendasi
Trending