Sering Mengantuk? Kenali 9 Tanda Penyakit Serius yang Perlu Diwaspadai!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diperbarui: Diterbitkan:

Sering Mengantuk? Kenali 9 Tanda Penyakit Serius yang Perlu Diwaspadai!
Ilustrasi Mengantuk. (hak cipta/Canva).

Kapanlagi.com - Siapa yang tidak pernah merasakan ngantuk sepanjang hari? Namun, jangan anggap remeh! Rasa kantuk yang berlebihan bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur hingga penyakit kronis.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, terutama jika dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat. Banyak faktor yang bisa menyebabkan rasa kantuk yang mengganggu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala lain yang mungkin menyertai rasa kantuk tersebut.

Jika ngantuk berkepanjangan disertai gejala lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Berikut beberapa kemungkinan penyebab ngantuk yang berlebihan, mulai dari gangguan tidur, masalah kesehatan mental, hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Dengan memahami berbagai penyebab ini, Anda bisa lebih waspada terhadap kesehatan Anda dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Ingat, kesehatan adalah aset berharga yang patut dijaga dengan baik!

1. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang mengintai saat kita terlelap, ditandai dengan henti napas yang bisa terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini tidak hanya merusak kualitas tidur, tetapi juga menyisakan rasa kantuk yang mengganggu aktivitas di siang hari.

Selain sering terjaga dengan napas tersengal, penderita sleep apnea juga bisa mengalami dengkuran yang keras dan kelelahan yang luar biasa. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan tidur atau polysomnography menjadi langkah penting.

Pengobatan pun bervariasi, mulai dari perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan dan menjauhi alkohol, hingga penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).

Jadi, jika kamu merasakan gejala-gejala ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Insomnia Kronis

Insomnia kronis, sebuah gangguan tidur yang menyebalkan, ditandai oleh kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur yang nyenyak. Akibatnya, banyak orang terjebak dalam lingkaran kelelahan dan kantuk yang berlebihan di siang hari.

Gejala yang sering muncul mencakup terbangun di tengah malam, kesulitan untuk kembali tidur, dan rasa lelah meskipun jam tidur sudah mencukupi. Berbagai faktor seperti stres, kecemasan, perubahan pola tidur, serta konsumsi kafein atau alkohol menjelma sebagai penyebab utama kondisi ini.

Untuk mengatasi insomnia kronis, terapi perilaku kognitif (CBT-I), teknik relaksasi, dan, dalam beberapa kasus, obat tidur menjadi pilihan yang bisa dipertimbangkan.

Penelitian menunjukkan bahwa insomnia dapat meningkatkan risiko mengantuk di siang hari hingga dua kali lipat, sehingga mengatasi masalah ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi rasa kantuk yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

3. Diabetes

Diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, adalah kondisi yang dapat mengganggu kestabilan kadar gula darah, membuat tubuh terasa cepat lelah dan mengantuk.

Selain rasa kantuk yang tak kunjung hilang, penderita diabetes juga sering merasakan haus yang berlebihan, bolak-balik ke toilet, dan penurunan berat badan yang misterius.

Untuk mendiagnosis penyakit ini, pemeriksaan kadar gula darah menjadi langkah awal yang krusial.

Pengobatan diabetes pun melibatkan perubahan gaya hidup yang sehat, termasuk pola makan yang seimbang, olahraga teratur, dan dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan untuk menjaga kadar gula tetap terkontrol.

Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes bisa membuat energi pasien terkuras habis, sehingga pemeriksaan kesehatan secara rutin sangatlah penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

4. Anemia

Anemia, sebuah kondisi yang membuat tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat, bisa menjadi momok yang menyebalkan. Ketika oksigen tak cukup mengalir, tubuh pun mudah lelah dan sering kali mengantuk, seolah terjebak dalam kabut keletihan.

Gejala lain yang bisa muncul adalah kulit pucat, pusing, napas yang terasa pendek, hingga detak jantung yang berdebar kencang. Berbagai faktor, mulai dari kekurangan zat besi, vitamin B12, hingga asam folat, bisa menjadi penyebabnya.

Pengobatan anemia pun harus disesuaikan dengan sumber masalahnya, apakah itu melalui suplemen zat besi atau perubahan pola makan yang lebih sehat.

Bagi mereka yang mengalami anemia, rasa lemas sering kali menghantui meski sudah cukup tidur, sehingga sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala-gejala ini muncul.

5. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid kita tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup, sehingga mengakibatkan metabolisme tubuh menjadi lambat.

Akibatnya, kita bisa merasakan kelelahan yang tak kunjung hilang, sering mengantuk, bahkan mengalami kenaikan berat badan, kulit kering, rambut rontok, serta sensitivitas yang meningkat terhadap dingin.

Diagnosis untuk kondisi ini dilakukan dengan memeriksa kadar hormon tiroid di dalam tubuh, dan pengobatannya biasanya melibatkan penggantian hormon tiroid sintetis.

Sayangnya, hipotiroidisme seringkali disalahartikan sebagai kelelahan biasa, sehingga sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

6. Depresi dan Gangguan Mental

Depresi dan kecemasan bukan hanya musuh bagi pikiran, tetapi juga dapat merusak kualitas tidur kita, membuat mata terasa berat di siang hari.

Gejala yang sering menyertai kondisi ini mencakup kehilangan minat pada hal-hal yang dulunya disukai, perubahan nafsu makan, dan rasa lelah yang tak kunjung hilang.

Untungnya, ada harapan! Terapi bicara, obat-obatan antidepresan atau antiansietas, serta perubahan gaya hidup bisa menjadi jalan keluar.

Namun, jangan anggap remeh gangguan kecemasan yang juga dapat mengganggu tidur nyenyak, sebab hal ini hanya akan menambah rasa kantuk.

Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional demi mendapatkan kembali kualitas hidup yang lebih baik.

7. Kekurangan Vitamin dan Gizi

Kekurangan vitamin B12 dan D bisa membuat tubuh terasa lemas dan mengantuk, lho! Seringkali, pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya asupan makanan bergizi menjadi biang keladinya.

Agar tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah lelah, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi yang seimbang, dan jika perlu, pertimbangkan suplemen tambahan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter agar bisa mendapatkan panduan terbaik untuk menjaga pola makan sehat dan energi yang optimal sepanjang hari!

8. Sindrom Kelelahan Kronis

Sindrom kelelahan kronis (CFS) adalah kondisi misterius yang menyebar seperti bayangan, ditandai dengan kelelahan yang tak kunjung hilang meski sudah beristirahat cukup.

Tak hanya itu, penderita sering kali merasakan nyeri otot, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit kepala yang mengganggu.

Meskipun penyebabnya masih menjadi teka-teki, pengobatan CFS berfokus pada pengelolaan gejala melalui terapi fisik, terapi perilaku kognitif, dan dukungan medis.

Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga sangat penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

9. Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat, seperti antihistamin, antidepresan, dan obat tekanan darah, bisa membuat Anda merasa mengantuk sebagai efek samping yang tak terduga.

Jika rasa kantuk ini mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencari alternatif yang lebih cocok.

Selalu periksa informasi pada kemasan obat dan jangan sungkan untuk bertanya kepada tenaga kesehatan jika ada hal yang mengganjal di pikiran Anda.

Ingat, rasa kantuk yang berlebihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan tidur hingga masalah kesehatan yang lebih serius.

Jika rasa kantuk itu terus berlanjut atau disertai gejala lain, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)