Sidang Isbat Hari Raya Idulfitri 2025 Kapan? Begini Penjelasan Kemenag RI

1. Kenapa Sidang Isbat Selalu Digelar di Tanggal 29 Ramadan?

Sidang isbat bukanlah tradisi baru, melainkan bentuk implementasi dari ajaran Islam terkait rukyat dan hisab. Tanggal 29 Ramadan dipilih karena sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan melihat hilal pada hari ke-29. Jika hilal terlihat, maka esok harinya Idulfitri; jika tidak, maka Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari.

Hal ini ditegaskan dalam Fatwa MUI No 2 Tahun 2024 bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan oleh pemerintah menggunakan metode hisab dan rukyat. Metode ini menjadi dasar hukum nasional yang diikuti oleh semua ormas Islam di Indonesia. Sidang isbat kemudian menjadi forum resmi pengambilan keputusan berdasarkan data tersebut.

Dengan digelarnya sidang isbat pada malam ke-30 Ramadan, pemerintah bisa memastikan kepastian Idulfitri diumumkan tepat waktu dan seragam. Hal ini penting untuk menjaga persatuan umat Islam dalam merayakan hari kemenangan secara bersama-sama.

2. Proses Ilmiah di Balik Penentuan Awal Syawal 1446 H

Menurut Abu Rokhmad, ijtimak atau konjungsi bulan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 17.57 WIB. Secara astronomis, posisi hilal saat matahari terbenam masih negatif, yakni antara minus 3 derajat di Papua hingga minus 1 derajat di Aceh. Artinya, kemungkinan besar hilal belum bisa terlihat dengan mata telanjang.

Dalam kondisi ini, perhitungan hisab saja tidak cukup. Oleh karena itu, dilakukan verifikasi melalui metode rukyat (pengamatan langsung terhadap hilal) di lapangan.

“Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat,” tegas Abu Rokhmad.

Penggabungan antara ilmu astronomi modern dan syariat Islam inilah yang membuat sidang isbat memiliki nilai spiritual sekaligus ilmiah. Keterlibatan para ahli falak, astronom, dan tokoh agama menunjukkan bahwa proses ini dilandasi oleh keilmuan yang kuat dan syariah yang kokoh.

3. Rukyatul Hilal Digelar di 33 Titik, Kenapa Bali Dikecualikan?

Untuk verifikasi rukyat hilal, Kemenag menyiapkan 33 titik pengamatan di seluruh provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi memiliki satu titik resmi pengamatan, kecuali Bali. Hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi terhadap umat Hindu yang sedang melaksanakan Nyepi.

“Di provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,” ujar Abu Rokhmad.

Ini menjadi bukti bahwa pelaksanaan ibadah umat Islam tetap menjaga harmoni sosial dengan umat beragama lain.

Pelaksanaan rukyat bukan sekadar formalitas, tetapi juga bagian dari syiar Islam yang menekankan pada kehati-hatian dan ketelitian. Dengan menyiapkan banyak titik pengamatan, pemerintah memastikan data hilal yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.

4. Siapa yang Terlibat dalam Sidang Isbat dan Apa Tahapannya?

Sidang isbat bukan hanya dihadiri oleh pejabat pemerintah. Kemenag juga mengundang perwakilan ormas Islam, ahli astronomi, pakar falak, BMKG, LAPAN, BRIN, Planetarium Bosscha, dan duta besar negara sahabat. Keterlibatan banyak pihak ini menunjukkan bahwa sidang isbat bersifat terbuka, inklusif, dan transparan.

Proses sidang isbat dimulai dengan Seminar Posisi Hilal pukul 16.30 WIB. Seminar ini membahas hasil hisab dan potensi visibilitas hilal. Setelah Magrib, dilanjutkan dengan pengumpulan data hasil rukyat dari 33 lokasi di Indonesia.

Sekitar pukul 18.45 WIB, sidang isbat dimulai secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan oleh Menteri Agama melalui konferensi pers resmi dan akan disiarkan melalui media nasional. Dengan begitu, masyarakat bisa langsung mengetahui keputusan pemerintah terkait tanggal 1 Syawal.

5. Apakah Idulfitri 2025 akan Serentak?

Setiap tahun, pertanyaan ini kembali menggema: kapan tepatnya Idulfitri akan tiba? Jawabannya bergantung pada hasil rukyat hilal. Jika hilal tak terlihat di seluruh pelosok Indonesia, maka Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari, dan Idulfitri akan dirayakan pada Senin, 31 Maret 2025.

Namun, jika hilal muncul di salah satu lokasi, perayaan Idulfitri bisa dimajukan sehari lebih awal, tepatnya pada Minggu, 30 Maret 2025.

Kementerian Agama mengajak seluruh umat Islam untuk menyambut hasil sidang isbat dengan sabar, demi menjaga persatuan dan menghindari perpecahan di tengah masyarakat.

6. FAQ

Q: Kapan sidang isbat Idulfitri 2025 dilakukan?

A: Sidang isbat digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025 bertepatan dengan 29 Ramadan 1446 H.

Q: Apa yang menentukan apakah Idulfitri jatuh pada 30 atau 31 Maret?

A: Penentunya adalah terlihat tidaknya hilal pada 29 Ramadan saat matahari terbenam. Jika terlihat, Idulfitri 30 Maret, jika tidak maka 31 Maret.

Q: Kenapa rukyatul hilal tidak dilakukan di Bali?

A: Karena bertepatan dengan perayaan Nyepi, dan sebagai bentuk toleransi, Kemenag tidak menggelar rukyat di Bali.

Q: Apakah semua ormas Islam mengikuti hasil sidang isbat?

A: Mayoritas ormas Islam mengikuti hasil sidang isbat karena dianggap sah secara syar’i dan ilmiah.