Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Jahe, herbal yang berasal dari Asia Tenggara, telah lama dikenal sebagai bumbu masakan yang lezat sekaligus obat alami yang kaya manfaat. Tanaman ini mengandung senyawa kimia alami yang dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh kita. Salah satu cara yang paling nikmat untuk menikmati khasiat jahe adalah dengan mengolahnya menjadi minuman jahe yang menyegarkan.
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap segala potensi khasiat jahe dan air jahe bagi kesehatan, beberapa studi awal menunjukkan hasil yang menjanjikan. Menurut informasi dari Healthline, ada beberapa manfaat menarik yang bisa kita peroleh dari mengonsumsi air jahe.
Dengan segudang manfaat yang ditawarkannya, tidak heran jika jahe semakin digemari sebagai bagian dari pola makan sehat. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai manfaat luar biasa dari jahe dan temukan cara terbaik untuk mengonsumsinya setiap hari, agar kita dapat merasakan dampak positif bagi kesehatan tubuh kita!
Advertisement
Jahe, si raja rempah, tidak hanya terkenal sebagai bumbu dapur, tetapi juga memiliki khasiat luar biasa dalam meredakan peradangan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020, terungkap bahwa jahe, baik yang dikonsumsi secara langsung maupun dioleskan, mampu mengurangi peradangan, terutama pada nyeri otot yang muncul setelah beraktivitas. Ini menjadikan jahe sebagai teman setia bagi mereka yang aktif dan sering menghadapi rasa sakit akibat kelelahan otot.
Tak hanya itu, penelitian lain di tahun yang sama juga menyoroti kemampuan jahe dalam meredakan gejala penyakit peradangan, seperti radang sendi. Dengan senyawa-senyawa ajaib yang terkandung di dalamnya, jahe menawarkan solusi alami yang dapat diandalkan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. Jadi, mengapa tidak menjadikan jahe sebagai bagian dari rutinitas harian Anda?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Makanan dan minuman kaya antioksidan, seperti air jahe, bisa menjadi perisai ampuh dalam melawan dampak buruk spesies oksigen reaktif. Sebuah ulasan menarik yang dirilis pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa berbagai penelitian klinis telah mengungkapkan kehebatan sifat antioksidan yang terkandung dalam jahe.
Lebih dari sekadar bumbu dapur, jahe ternyata juga berpotensi menjadi solusi tambahan untuk berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit ginjal kronis, dan gangguan kardiovaskular. Dengan kemampuannya melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, jahe berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Advertisement
Sebuah tinjauan studi yang dilakukan pada tahun 2019 mengungkapkan fakta menarik: jahe ternyata dapat berperan dalam menurunkan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik. Dengan menjaga tekanan darah tetap stabil, kita bisa mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya yang mengintai.
Namun, meski hasil penelitian ini menggembirakan dan menunjukkan potensi jahe sebagai pengobatan alami untuk hipertensi, peneliti masih memerlukan lebih banyak studi untuk memahami lebih dalam hubungan antara konsumsi jahe dan dampaknya terhadap tekanan darah dalam tubuh kita. Siapa sangka, rempah yang sering kita temui ini menyimpan manfaat luar biasa bagi kesehatan jantung kita?
Sebuah penelitian menarik yang dilakukan pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa jahe memiliki potensi untuk meningkatkan kadar gula darah puasa pada pengidap diabetes. Temuan ini, bersama dengan penelitian lainnya, menunjukkan bahwa rempah-rempah yang kaya manfaat ini bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan yang sering muncul akibat diabetes kronis.
Namun, hasil studi lain yang dilakukan pada tahun 2019 memberikan pandangan yang sedikit berbeda. Meskipun konsumsi jahe tidak menunjukkan perubahan signifikan pada kadar gula darah puasa, rempah ini tetap menunjukkan manfaat dengan meningkatkan hemoglobin terglikasi (HbA1c) dari nilai dasar. Hal ini tentu saja menjadi penting dalam pengelolaan diabetes, menegaskan bahwa jahe tetap layak dipertimbangkan dalam pola makan sehat bagi penderita diabetes.
Sebuah studi menarik yang dilakukan pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa jahe memiliki kemampuan luar biasa dalam membantu tubuh mengatur triasilgliserol dan kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL). Dengan mengonsumsi jahe dalam dosis rendah, cukup 2 gram per hari, kita dapat merasakan manfaatnya dalam menurunkan kolesterol total dan triasilgliserol secara efektif.
Menjaga kadar kolesterol tetap seimbang adalah langkah penting untuk mencegah penyakit kardiovaskular dan menjaga kesehatan jantung kita. Oleh karena itu, jahe bisa menjadi sahabat terbaik dalam diet sehat kita, memberikan dukungan ekstra untuk mengelola kolesterol dan menjaga jantung tetap berfungsi optimal.
Sekitar 2-4 gram jahe per hari cukup untuk memberikan manfaat kesehatan tanpa efek samping.
Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau mulas.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/abh)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA