Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Timnas Indonesia baru saja menghadapi badai sanksi dari FIFA setelah sejumlah pelanggaran yang terjadi selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada Kamis, 7 November 2024, Komisi Disiplin FIFA mengumumkan daftar sanksi bagi negara-negara yang melanggar aturan, dan sayangnya, Timnas Indonesia menjadi salah satu tim yang paling tertekan dengan total empat hukuman.
Hukuman yang diterima oleh Tim Garuda ini beragam, mulai dari teguran resmi hingga denda finansial yang cukup menguras kantong, serta larangan bagi ofisial tim untuk mendampingi para pemain di lapangan. Dari empat pertandingan terakhir yang dijalani oleh Timnas Indonesia dalam kualifikasi, tiga di antaranya berujung pada sanksi yang berbeda-beda. Ini tentu menjadi tantangan besar bagi skuad Merah Putih untuk bangkit dan menunjukkan performa terbaik di laga-laga mendatang.
Advertisement
Dalam pertandingan seru melawan Australia di Jakarta, Timnas Indonesia mengalami sanksi perdana yang cukup mengejutkan.
Mereka dianggap terlambat memulai kick-off, dan meskipun hanya mendapatkan teguran dari FIFA sebagai bentuk sanksi, insiden ini tetap mencatatkan nama Indonesia dalam daftar negara yang pernah melanggar aturan.
Meskipun pelanggarannya terbilang ringan, teguran ini menjadi pengingat bagi Tim Garuda untuk lebih disiplin di lapangan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Timnas Indonesia harus menelan pil pahit setelah kembali menerima sanksi usai laga tandang melawan Bahrain, yang dipicu oleh kepemimpinan wasit Ahmed Al-Kaf yang dinilai kontroversial oleh tim ofisial.
Ketidakpuasan yang meluap membuat manajer tim, Sumardji, dan analis pertandingan, Kim Jong-jin, beraksi hingga berujung pada teguran keras dari FIFA.
Menurut laporan dari Bola.net, Sumardji harus menunda langkahnya mendampingi tim selama satu pertandingan dan merogoh kocek sebesar 5.000 CHF atau sekitar Rp89 juta, sementara Kim Jong-jin harus menghadapi sanksi lebih berat dengan larangan mendampingi tim dalam empat pertandingan, juga disertai denda senilai 5.000 CHF.
Advertisement
Dalam pertandingan yang mendebarkan antara Indonesia dan China, kembali terkuak masalah yang sama: Timnas Indonesia dianggap terlambat memulai kick-off.
Namun, kali ini konsekuensinya lebih berat; mereka harus menghadapi sanksi denda sebesar 10.000 CHF, setara dengan sekitar Rp178 juta. Ini menjadi pelajaran pahit, mengingat pelanggaran serupa juga terjadi saat melawan Australia sebelumnya. Sepertinya, waktu bukan hanya soal jam, tetapi juga soal disiplin yang harus diperhatikan oleh tim Garuda.
Dalam perjalanan Timnas Indonesia di pentas internasional, sejumlah insiden tak terduga mewarnai langkah mereka. Pertandingan melawan Australia diwarnai teguran karena keterlambatan kick-off, sementara saat berhadapan dengan China, mereka harus menanggung denda sebesar 10.000 CHF atau sekitar Rp178 juta akibat pelanggaran serupa.
Tak hanya itu, dalam duel melawan Bahrain, Sumardji menerima hukuman satu pertandingan beserta denda 5.000 CHF, sementara Kim Jong-jin harus menghadapi konsekuensi lebih berat dengan sanksi empat pertandingan dan denda yang sama. Tantangan demi tantangan ini menjadi bagian dari perjalanan panjang Timnas dalam meraih prestasi di kancah sepak bola dunia.
Indonesia kini harus menghadapi sanksi akibat pelanggaran disiplin yang mencolok, termasuk keterlambatan dalam memulai pertandingan dan reaksi berlebihan dari ofisial terhadap keputusan wasit.
Situasi ini menimbulkan sorotan tajam, menambah daftar tantangan yang harus dihadapi tim nasional dalam upaya meraih prestasi di kancah internasional.
Sumardji dan Kim Jong-jin harus menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka, di mana mereka dilarang mendampingi tim selama satu dan empat pertandingan, ditambah dengan denda uang yang harus dibayar.
Keputusan ini menjadi sorotan, menambah ketegangan dalam perjalanan tim menuju kemenangan.
Hukuman ini tentu akan memberikan dampak signifikan pada mental dan strategi tim, apalagi dengan ketidakhadiran ofisial di sejumlah pertandingan yang semakin menambah tantangan bagi mereka.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement