Tips Diet Usai Libur Lebaran, Kembalikan Berat Badan Seperti Sebelum Puasa

Penulis: Silvia Estefina Subitmele

Diterbitkan:

Tips Diet Usai Libur Lebaran, Kembalikan Berat Badan Seperti Sebelum Puasa
Ilustrasi diet (Credit: Pixabay/mojzagrebinfo)

Kapanlagi.com - Lebaran telah berlalu, dan kini saatnya kembali ke rutinitas sehat. Khawatir berat badan naik setelah menikmati berbagai hidangan lezat? Tenang, Anda tak perlu mengurangi porsi makan secara drastis! Artikel ini akan memberikan tips mengembalikan berat badan ideal dengan cara yang aman dan nyaman.

Kita akan bahas strategi mengatur pola makan bijak, meningkatkan aktivitas fisik, dan beberapa tips tambahan untuk membantu Anda mencapai berat badan ideal tanpa merasa tersiksa. Jadi, siap-siap kembali ke bentuk tubuh prima setelah Lebaran!

Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (5/4/2025).


1. 1. Atur Pola Makan dengan Bijak

Jadwal makan teratur adalah kunci utama. Tetapkan jadwal makan konsisten, misalnya tiga kali makan utama dan dua kali camilan sehat. Ini mencegah makan berlebihan karena lapar ekstrem. Jangan pernah lewatkan sarapan!

Sarapan membantu mengatur metabolisme dan mencegah makan berlebihan di siang hari. Pilih menu sarapan yang bergizi, seperti oatmeal dengan buah-buahan atau telur rebus.

Dengan jadwal makan teratur, tubuh Anda akan terbiasa dan mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan di antara waktu makan.

2. Porsi Makan Seimbang

Gunakan piring berukuran lebih kecil untuk mengontrol porsi makan. Fokus pada makanan bergizi seimbang, ikuti panduan 'Isi Piringku': 50% buah dan sayur, 25% karbohidrat, 25% protein.

Dengan porsi makan yang terkontrol, Anda tetap merasa kenyang tanpa berlebihan kalori. Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum utuh.

Jangan lupa untuk memperhatikan komposisi gizi setiap makanan. Konsumsi makanan kaya serat untuk membuat Anda kenyang lebih lama.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. 3. Pilih Makanan yang Kaya Serat

Prioritaskan makanan kaya serat seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Serat membantu membuat Anda merasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.

Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, seperti gorengan, makanan bersantan, dan kue kering. Pilih protein tanpa lemak seperti ikan dan ayam yang direbus atau dibakar.

Tambahkan asam lemak esensial dari ikan salmon, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk membantu pembakaran lemak. Perhatikan label nutrisi pada kemasan makanan.

4. Makan dengan Perlahan dan Nikmati Rasa

Makanlah dengan perlahan, kunyah makanan dengan baik, dan perhatikan rasa makanan. Hindari makan sambil menonton TV atau melakukan aktivitas lain yang dapat menyebabkan Anda makan berlebihan tanpa disadari.

Mindful eating membantu Anda lebih aware terhadap rasa kenyang dan mencegah makan berlebihan. Sisihkan waktu khusus untuk makan tanpa gangguan.

Dengan menikmati setiap gigitan, Anda akan lebih puas dan mengurangi keinginan untuk menambah porsi.

3. 5. Tingkatkan Aktivitas Fisik

Lakukan olahraga setidaknya 30 menit, 4-5 kali seminggu. Pilih aktivitas yang Anda nikmati, seperti jalan cepat, jogging, berenang, atau senam.

Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme. Bahkan aktivitas ringan seperti pekerjaan rumah tangga yang melibatkan banyak gerakan juga bermanfaat.

Temukan olahraga yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda. Konsistensi lebih penting daripada intensitas olahraga.

6. Puasa Sunah dan Istirahat Cukup

Melakukan puasa sunah, seperti puasa Syawal atau puasa Senin-Kamis, dapat membantu mengatur pola makan dan membatasi asupan kalori.

Pastikan Anda minum cukup air putih (sekitar 8 gelas sehari). Minum air putih sebelum makan dapat membantu mengurangi rasa lapar.

Tidur yang cukup penting untuk menjaga metabolisme tubuh dan mencegah makan berlebihan karena kelelahan. Istirahat yang cukup membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.

7. Konsultasi dengan Ahli

Tidak ada metode diet yang cocok untuk semua orang. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.

Jangan terburu-buru menurunkan berat badan secara drastis, karena ini dapat membahayakan kesehatan. Fokuslah pada perubahan gaya hidup sehat dan berkelanjutan.

Dengan konsultasi, Anda akan mendapatkan panduan yang tepat dan terhindar dari kesalahan dalam program diet.

4. Jenis-Jenis Diet

Menjalani pola makan yang sehat bukan hanya tentang menurunkan berat badan, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa jenis diet dirancang khusus untuk membantu mencapai tujuan tersebut, baik dengan mengontrol asupan kalori, menyeimbangkan nutrisi, atau mengurangi risiko penyakit tertentu. Berikut adalah tiga jenis diet terbaik yang bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin menjalani hidup lebih sehat.

1. Diet Mediterania

Diet Mediterania dikenal sebagai salah satu pola makan paling sehat di dunia. Diet ini didasarkan pada kebiasaan makan masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan Laut Mediterania, seperti Yunani, Italia, dan Spanyol. Konsep utama diet ini digambarkan dalam bentuk piramida makanan yang menunjukkan jenis makanan yang boleh dikonsumsi sesering mungkin dan makanan yang hanya boleh dikonsumsi sesekali.

Dalam diet ini, mayoritas asupan harian terdiri dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta minyak zaitun sebagai sumber utama lemak sehat. Konsumsi ikan dan makanan laut juga dianjurkan beberapa kali dalam seminggu, sementara daging merah hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas. Selain itu, produk olahan seperti gula tambahan, makanan cepat saji, dan makanan olahan tinggi lemak sebaiknya dihindari.

Selain mengutamakan makanan sehat, diet Mediterania juga menekankan pentingnya gaya hidup aktif dan kebiasaan makan yang lebih mindful. Tidak hanya membantu menjaga berat badan tetap ideal, diet ini juga telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, serta gangguan kognitif seperti Alzheimer.

2. Diet DASH

Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) merupakan pola makan yang dirancang khusus untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Diet ini dikembangkan berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa asupan makanan tertentu dapat memengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Prinsip utama diet DASH adalah mengurangi konsumsi natrium (garam), lemak jenuh, dan kolesterol, serta meningkatkan asupan makanan kaya serat, protein, vitamin, dan mineral. Dalam pola makan ini, dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, produk susu rendah lemak, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak seperti ikan dan daging ayam tanpa kulit.

Salah satu aturan utama dalam diet DASH adalah membatasi asupan garam tidak lebih dari satu sendok teh (sekitar 2.300 mg natrium) per hari. Untuk hasil yang lebih optimal, jumlah ini dapat dikurangi hingga 1.500 mg per hari. Selain itu, porsi makanan disesuaikan dengan kebutuhan kalori individu berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik.

3. Diet Flexitarian

Diet Flexitarian merupakan kombinasi dari pola makan vegetarian dan fleksibilitas dalam mengonsumsi produk hewani. Istilah Flexitarian berasal dari gabungan kata "Flexible" dan "Vegetarian", yang berarti seseorang yang sebagian besar mengikuti pola makan berbasis tumbuhan, tetapi masih sesekali mengonsumsi produk hewani seperti daging, ikan, susu, dan keju dalam jumlah yang sangat terbatas.

Fokus utama diet ini adalah mengonsumsi lebih banyak makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, serta protein nabati seperti tahu dan tempe. Meskipun masih memperbolehkan konsumsi daging, jumlahnya sangat dibatasi agar tetap menjaga manfaat dari pola makan vegetarian, seperti penurunan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Keunggulan utama diet Flexitarian adalah fleksibilitasnya, yang membuatnya lebih mudah diterapkan dibandingkan dengan diet vegetarian murni. Dengan konsistensi dalam mengikuti pola makan ini, seseorang dapat memperoleh berat badan ideal tanpa merasa terbebani dengan aturan diet yang terlalu ketat.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ses)