Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - **Tragedi Kebakaran Hutan Melanda Los Angeles: 10 Jiwa Melayang dan 70.000 Penduduk Terpaksa Mengungsi**
Los Angeles kini tengah berjuang menghadapi bencana besar yang menghancurkan. Kebakaran hutan yang dimulai sejak Selasa pagi ini telah merenggut 10 nyawa dan memaksa sekitar 70.000 orang untuk meninggalkan rumah mereka. Angin kencang Santa Ana yang mengamuk ditambah dengan vegetasi kering membuat api menyebar dengan sangat cepat, menciptakan situasi yang semakin mengkhawatirkan.
Kebakaran ini tercatat sebagai salah satu yang paling dahsyat dalam sejarah kota ini, dengan lebih dari 10.000 bangunan yang hangus terbakar. Para petugas pemadam kebakaran berjuang keras melawan kobaran api yang tak terduga, sementara warga setempat berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan barang-barang berharga mereka di tengah kepanikan yang melanda.
Advertisement
Presiden Joe Biden menyebut kejadian ini sebagai mimpi buruk bagi California dan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dari pemerintah federal. Di sisi lain, para pakar lingkungan menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin memperburuk intensitas kebakaran hutan yang terjadi di wilayah ini.
Berikut adalah fakta-fakta terbaru mengenai kebakaran yang melanda Los Angeles, dirangkum oleh Liputan6 pada Sabtu (11/1).
Kebakaran dahsyat melanda Los Angeles pada Selasa pagi, 7 Januari 2025, dimulai dari distrik Pacific Palisades dan dengan cepat merambat ke wilayah sekitarnya seperti Eaton dan Hollywood Hills, menghanguskan ribuan hektare tanah. Angin kencang Santa Ana yang berkecepatan mencapai 129 km/jam semakin memperburuk situasi, mendorong api menjalar tanpa kendali.
Petugas pemadam kebakaran melaporkan lebih dari 10.000 bangunan, termasuk rumah dan bisnis, telah menjadi puing-puing. Selain itu, kobaran api ini menyebabkan gangguan parah pada infrastruktur kota, dengan pemadaman listrik yang memengaruhi lebih dari 1,5 juta warga California Selatan. Hingga Kamis malam, api masih berkobar di lima titik utama, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran dolar. "Kita masih jauh dari aman dalam situasi apa pun yang bisa dibayangkan," ungkap Gubernur California, Gavin Newsom, mengutip ANTARA.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Kebakaran dahsyat yang melanda wilayah tersebut telah merenggut nyawa 10 orang, menurut laporan terbaru dari Departemen Koroner Los Angeles. Proses identifikasi korban terhambat oleh kondisi lokasi yang sulit dijangkau, sementara lebih dari 70.000 warga terpaksa mengungsi demi mencari keselamatan.
Situasi pengungsian semakin memprihatinkan, dengan banyaknya orang yang dievakuasi di area yang luas dan padat, serta keluhan tentang minimnya fasilitas dan sumber daya yang tersedia. Di tengah upaya petugas darurat yang bekerja tanpa henti untuk menyediakan tempat perlindungan, kekhawatiran akan keselamatan rumah dari ancaman penjarahan terus menghantui para pengungsi.
Advertisement
Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles kini menjadi sorotan utama, dipicu oleh perpaduan kondisi cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Angin Santa Ana yang kencang dan kekeringan berkepanjangan menciptakan suasana yang sempurna bagi api untuk melahap segala yang ada.
Dengan vegetasi kering yang melimpah, setiap percikan menjadi ancaman yang nyata. Para ahli memperingatkan bahwa perubahan iklim telah memperburuk frekuensi dan intensitas kebakaran hutan di California, di mana pola cuaca yang tidak menentu—dari musim dingin yang basah hingga musim panas yang menyengat—membuat tanaman tumbuh subur hanya untuk mengering dan menjadi sangat mudah terbakar.
National Weather Service juga melaporkan bahwa curah hujan di Los Angeles belakangan ini berada di bawah rata-rata, semakin memperparah situasi. Di tengah semua itu, petugas pemadam kebakaran bekerja tanpa henti, berjuang siang dan malam untuk memadamkan api dan menyelamatkan ribuan nyawa yang terancam.
"Kami berusaha sekuat tenaga, namun kami kekurangan personel untuk menghadapi situasi darurat ini," ungkap Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, menyoroti tantangan yang dihadapi timnya.
Presiden Joe Biden telah menggaransi dukungan penuh dari pemerintah federal untuk mengatasi bencana kebakaran yang melanda, dengan menyediakan dana untuk pembersihan puing, tempat penampungan sementara, dan bantuan logistik lainnya.
Di sisi lain, Gubernur California, Gavin Newsom, tidak tinggal diam; ia telah mengerahkan Garda Nasional untuk memperkuat penegakan hukum di area evakuasi dan mencegah aksi penjarahan. Namun, tantangan yang dihadapi sangat besar, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya pemadam kebakaran.
Para petugas melaporkan bahwa tekanan air di beberapa lokasi sangat rendah, sehingga menyulitkan upaya pemadaman, ditambah lagi dengan kekurangan personel yang membuat mereka kewalahan menghadapi kebakaran yang meluas ini.
Para ahli lingkungan memberikan peringatan serius mengenai ancaman kebakaran hutan yang kian meluas, yang diprediksi akan semakin sering terjadi di masa depan. Perubahan iklim telah mengubah pola cuaca menjadi tak terduga, dengan suhu yang semakin tinggi, angin kencang, dan periode kekeringan yang berkepanjangan.
Kondisi ini menjadikan wilayah seperti Los Angeles semakin rentan terhadap bencana kebakaran besar. Ditambah dengan urbanisasi yang pesat dan pembangunan di daerah berisiko tinggi, banyak permukiman warga kini terletak dekat dengan hutan yang mudah terbakar, meningkatkan potensi kerusakan properti dan kehilangan nyawa.
Oleh karena itu, para pakar mendesak perlunya kebijakan mitigasi yang lebih tegas dan agresif untuk menghadapi ancaman yang semakin nyata ini.
Kebakaran yang melanda kawasan ini dipicu oleh kombinasi angin Santa Ana yang kencang, vegetasi kering yang mudah terbakar, dan dampak perubahan iklim yang semakin memperburuk cuaca ekstrem.
Sampai saat ini, musibah kebakaran yang mengguncang telah merenggut nyawa sepuluh orang, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat yang ditinggalkan.
Pemerintah federal dan negara bagian berkolaborasi dengan semangat, menggelontorkan dana yang signifikan, mengerahkan pasukan Garda Nasional, dan memberikan dukungan penuh untuk operasi pemadaman api serta proses pengungsian warga.
Perubahan iklim kini menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran yang semakin sering dan ganas, diakibatkan oleh suhu yang melambung tinggi, kekeringan yang berkepanjangan, serta pola cuaca yang semakin ekstrem. Fenomena ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga kehidupan manusia, mengingat dampak yang ditimbulkannya semakin nyata dan mengkhawatirkan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/frr)
Advertisement