Usia 20-an Kolesterol Tinggi, Temukan Penyebab dan Cara Ampuh untuk Mencegahnya

Penulis: Salsabila Febriana Nur Afandi

Diperbarui: Diterbitkan:

Usia 20-an Kolesterol Tinggi, Temukan Penyebab dan Cara Ampuh untuk Mencegahnya
Penyebab dan cara mencegah kolesterol tinggi di usia m(Image by Ashkan Forouzani on Unsplash)
Kolesterol tinggi sering dianggap sebagai masalah yang hanya dialami oleh orang lanjut usia. Namun, kenyataannya, semakin banyak anak muda, terutama mereka yang berusia 20-an, mulai mengalaminya. Pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan tingkat stres yang tinggi akibat gaya hidup modern menjadi faktor utama meningkatnya kadar kolesterol di usia muda.

Jika tidak ditangani dengan baik, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari. Lebih berbahaya lagi, kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang baru menyadarinya saat sudah terjadi komplikasi serius.


Berikut KapanLagi.com rangkum dari berbagai sumber tentang penyebab kolesterol tinggi di usia muda serta langkah-langkah pencegahan yang efektif. Yuk, simak ulasan lengkapnya dan jaga kesehatanmu mulai sekarang, Senin, (7/4/2025)!

1. Pola Makan Tidak Sehat dan Dampaknya pada Kolesterol

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan dan fast food, dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh. Studi dari American Heart Association menunjukkan bahwa pola makan kaya lemak jenuh mempercepat lonjakan kolesterol.

Kurangnya serat dari sayur, buah, dan biji-bijian juga dapat memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu, membatasi konsumsi makanan cepat saji, gorengan, daging olahan, dan produk susu berlemak tinggi bisa menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Gaya Hidup Sedentari: Ancaman Tersembunyi di Usia Muda

Kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat metabolisme dan memicu penumpukan kolesterol yang berbahaya. Namun, penelitian dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa rutin berolahraga dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL.

Bahkan, aktivitas sederhana seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari bisa membantu mengontrol kadar kolesterol. Dengan berolahraga, kita tidak hanya menjaga kesehatan jantung, tetapi juga mempertahankan berat badan ideal untuk kesehatan yang lebih baik.

3. Merokok dan Konsumsi Alkohol: Kebiasaan yang Merusak Pembuluh Darah

Merokok dapat mempercepat pembentukan plak di arteri dan menurunkan kadar HDL, kolesterol baik. Sementara itu, konsumsi alkohol berlebihan bisa meningkatkan kadar trigliserida, yang berisiko menyebabkan kolesterol tinggi.

Namun, ada kabar baik bagi perokok yang ingin berhenti! Penelitian dari National Institutes of Health mengungkapkan bahwa berhenti merokok dapat menurunkan risiko aterosklerosis dan memperbaiki kesehatan jantung.

4. Faktor Genetik: Saat Kolesterol Tinggi Bukan Sekadar Gaya Hidup

Hiperkolesterolemia familial, kondisi genetik yang meningkatkan risiko penyakit jantung di usia muda, mempengaruhi 1 dari 250 orang. Oleh karena itu, bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah masalah serius.

5. Stres dan Kurang Tidur: Kombinasi yang Memicu Kenaikan Kolesterol

Stres yang memicu lonjakan kortisol dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL. Selain itu, kurang tidur, terutama di bawah enam jam semalam, berisiko menyebabkan kolesterol tinggi dan tekanan darah naik.

Menurut Sleep Health Journal, tidur yang buruk berkaitan erat dengan gangguan metabolisme lemak. Oleh karena itu, menjaga tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan jantung.

6. Obesitas dan Kelebihan Berat Badan: Pemicu Kolesterol Jahat

Lemak visceral yang mengelilingi organ dalam dapat meningkatkan kadar LDL dan trigliserida dalam tubuh. Menurut Harvard T H Chan School of Public Health, penurunan berat badan 5-10% dapat berdampak positif pada kadar kolesterol.

Mengadopsi pola makan seimbang dan rutin berolahraga menjadi langkah krusial dalam melawan obesitas. Dengan kebiasaan ini, Anda dapat menjaga kesehatan jantung secara optimal.

7. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu yang Memicu Kolesterol Tinggi

Pil kontrasepsi, steroid anabolik, dan obat tekanan darah dapat memengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh. American College of Cardiology menekankan pentingnya pengawasan medis saat menggunakannya.

Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut sangat disarankan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Dengan langkah ini, Anda bisa meminimalkan risiko efek samping yang berbahaya.

8. Pola Makan Sehat: Kunci Utama Mencegah Kolesterol Tinggi

Untuk menjaga kesehatan jantung, pilih makanan rendah lemak jenuh seperti ikan, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna-warni. American Heart Association merekomendasikan lemak sehat dari minyak zaitun dan alpukat untuk meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Selain itu, mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan adalah langkah cerdas untuk menjaga keseimbangan kolesterol. Dengan pola makan yang lebih sehat, risiko penyakit jantung bisa ditekan sejak dini.

9. Olahraga Rutin untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Berolahraga, seperti bersepeda dan berenang, tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Menurut Mayo Clinic, aktivitas aerobik selama 150 menit per minggu dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL.

Selain itu, rutin berolahraga membantu menjaga berat badan ideal, yang penting untuk mencegah kolesterol tinggi. Jadi, mulailah bergerak dan jadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

10. Hindari Rokok dan Alkohol untuk Menjaga Kadar Kolesterol

Menghentikan kebiasaan merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan risiko penyakit jantung. Menurut National Institutes of Health, konsumsi alkohol dalam jumlah moderat juga bisa mendukung kesehatan jantung.

Dengan menjauhi kedua kebiasaan ini, Anda tidak hanya meraih manfaat instan bagi tubuh. Namun, ini juga menjadi investasi jangka panjang untuk kesehatan yang lebih baik di masa depan.

11. Manajemen Stres dan Tidur yang Cukup untuk Keseimbangan Kolesterol

Relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu meredakan stres yang mengganggu keseharian. Menurut American Psychological Association, latihan pernapasan dalam dapat menekan produksi hormon stres, kortisol, sehingga membuat pikiran lebih tenang.

Selain itu, tidur berkualitas selama 7-8 jam setiap malam berperan penting dalam mengatur metabolisme lemak dan menjaga keseimbangan kadar kolesterol. Dengan menerapkan kebiasaan ini, kesehatan mental dan fisik bisa lebih terjaga.

12. Pemeriksaan Rutin: Langkah Penting dalam Deteksi Dini

CDC merekomendasikan pemeriksaan kolesterol setiap 4-6 tahun sekali, atau lebih sering bagi yang memiliki faktor risiko. Deteksi dini memungkinkan langkah pencegahan sebelum kolesterol tinggi menyebabkan komplikasi serius.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/sfa)