Waspada Bahaya Skincare Bermerkuri dan Ciri-Cirinya, Dapat Tingkatkan Risiko Kanker

Waspada Bahaya Skincare Bermerkuri dan Ciri-Cirinya, Dapat Tingkatkan Risiko Kanker
Ilustrasi Kosmetik. (credit; pixabay/daviddchristensen)

Kapanlagi.com - Perawatan kulit kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual kecantikan setiap orang. Namun, di tengah maraknya tren skincare, ada satu hal yang sering kali terabaikan: keamanan produk yang kita gunakan. Meskipun banyak produk menjanjikan kulit bercahaya dan sehat, masih ada yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri yang beredar di pasaran.

Merkuri, si "pencerah instan" yang banyak dicari, ternyata menyimpan risiko kesehatan yang mengerikan. Meskipun penggunaannya bisa memberikan hasil yang terlihat dalam hitungan hari, efek sampingnya bisa sangat merugikan. Dari kerusakan saraf hingga gangguan pada ginjal, bahkan risiko kanker kulit, semua itu menjadi ancaman serius bagi kesehatan kita.

Kesadaran akan bahaya merkuri dalam produk kecantikan kini menjadi sangat penting. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang penggunaannya, banyak produk yang masih bebas dijual. Oleh karena itu, sebagai konsumen yang cerdas, kita perlu memahami cara mengenali produk bermerkuri dan menyadari risiko yang mungkin timbul dari penggunaannya.

1. Apa Itu Merkuri dan Mengapa Digunakan dalam Skincare?

Merkuri, atau yang dikenal sebagai air raksa, adalah logam berat alami yang sering tersembunyi di tanah dan air. Dalam dunia kecantikan, bahan ini dipilih karena kemampuannya untuk memutihkan kulit secara instan dengan menghambat produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit.

Namun, di balik kilauannya, merkuri menyimpan ancaman serius bagi kesehatan. Zat beracun ini dapat diserap melalui kulit, berpotensi menyebabkan keracunan tidak hanya pada penggunanya, tetapi juga pada orang-orang di sekitarnya melalui uap berbahaya atau kontak dengan benda terkontaminasi.

Meskipun banyak negara, termasuk Indonesia, telah melarang penggunaan merkuri dalam produk kosmetik, produk ilegal yang mengandung zat ini masih marak beredar, menarik perhatian banyak orang berkat harga murah dan hasil yang cepat.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Bahaya Kesehatan Akibat Penggunaan Skincare Bermerkuri

  • Kerusakan Sistem Saraf dan Ginjal: Merkuri bersifat korosif, yang berarti dapat merusak jaringan kulit secara langsung. Ketika diserap oleh tubuh, merkuri dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan ginjal, menyebabkan kerusakan permanen pada organ-organ ini.
  • Risiko pada Ibu Hamil dan Janin: Bagi ibu hamil, merkuri dapat menembus plasenta dan menghambat pertumbuhan janin. Dalam kasus ekstrem, paparan merkuri dapat menyebabkan keguguran atau kerusakan permanen pada sistem saraf bayi.
  • Penyebab Kanker Kulit: Dalam penggunaan jangka panjang, merkuri dapat memicu pertumbuhan sel kanker pada kulit. Hal ini disebabkan oleh kerusakan DNA akibat paparan logam berat yang terus-menerus.
  • Perubahan Warna Kulit: Penggunaan produk bermerkuri tidak hanya membuat kulit tampak lebih cerah, tetapi juga dapat menyebabkan kulit menjadi pucat dan muncul flek hitam.
  • Gangguan Fungsi Otak: Paparan merkuri dapat mengurangi fungsi otak, yang berdampak pada kemampuan kognitif dan motorik.

3. Ciri-Ciri Skincare Bermerkuri yang Perlu Diwaspadai

  • Warna dan Aroma: Produk yang mengandung merkuri sering kali memiliki warna mengkilap seperti perak atau keabuan dan aroma menyengat. Ini bisa menjadi tanda bahan kimia berbahaya di dalamnya.
  • Hasil Instan yang Tidak Alami: Skincare yang memberikan hasil memutihkan dalam hitungan hari sering kali mengandung bahan kimia keras, termasuk merkuri. Proses pencerahan kulit yang alami biasanya memerlukan waktu berminggu-minggu.
  • Tidak Terdaftar di BPOM: Produk tanpa nomor registrasi BPOM patut dicurigai. BPOM mengawasi keamanan dan legalitas produk kosmetik di Indonesia, sehingga absennya nomor registrasi bisa menjadi indikasi kandungan bahan berbahaya.

4. Tanda Wajah Terkena Merkuri

  • Kulit Pucat dan Flek Hitam: Penggunaan merkuri dapat membuat kulit tampak putih pucat, bukan cerah alami. Selain itu, paparan sinar matahari pada kulit yang terpapar merkuri sering memicu hiperpigmentasi berupa flek hitam.
  • Iritasi dan Sensitivitas Kulit: Kulit yang terkena merkuri sering kali menjadi lebih sensitif, dengan gejala seperti gatal, panas, dan kemerahan. Ini terjadi karena lapisan kulit rusak akibat bahan kimia keras.
  • Mati Rasa pada Wajah: Paparan merkuri dalam jangka panjang juga dapat merusak sistem saraf wajah, menyebabkan mati rasa atau sensasi kesemutan.

5. Cara Menghindari Skincare Bermerkuri

  • Periksa Nomor BPOM: Pastikan produk yang dibeli memiliki nomor registrasi BPOM yang valid. Nomor ini dapat dicek melalui situs resmi BPOM.
  • Baca Kandungan Produk: Hindari produk yang tidak mencantumkan kandungan bahan atau hanya mencantumkan klaim tanpa rincian komposisi.
  • Hindari Hasil Instan: Kulit yang sehat memerlukan perawatan dan waktu. Hindari produk yang menawarkan hasil memutihkan secara instan karena kemungkinan besar mengandung bahan kimia berbahaya.

6. Apa efek samping utama dari merkuri dalam skincare?

Efek sampingnya meliputi kerusakan ginjal, gangguan saraf, iritasi kulit, hingga risiko kanker.

7. Bagaimana cara mengenali produk bermerkuri?

Perhatikan warna krim, aroma menyengat, hasil instan, dan pastikan produk terdaftar di BPOM.

8. Apakah merkuri masih digunakan dalam produk skincare di Indonesia?

Meski dilarang, produk ilegal yang mengandung merkuri masih beredar. Konsumen harus lebih teliti dalam memilih produk.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending