Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Setiap tahun, umat Islam dengan penuh harap menyambut bulan Syaban sebagai langkah awal menuju bulan suci Ramadhan. Syaban bukan sekadar bulan biasa; ia memiliki keistimewaan yang luar biasa, terutama karena Rasulullah SAW sering menjalankan puasa sunnah di bulan ini. Di dalamnya terdapat malam istimewa, yaitu Nisfu Syaban, yang diyakini sebagai malam penuh pengampunan dosa. Tak heran jika banyak umat Muslim yang ingin tahu kapan 1 Syaban 2025 akan dimulai dan bagaimana cara menjalankan amalan yang dianjurkan.
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengumumkan bahwa awal bulan Syaban 1446 H akan jatuh pada hari Jumat, 31 Januari 2025. Penetapan ini berdasarkan metode hisab falakiyah yang menunjukkan bahwa hilal berada di bawah ufuk, sehingga bulan Rajab disempurnakan menjadi 30 hari. Keputusan ini mengikuti pedoman Muktamar ke-34 NU yang menjadikan ilmu falak sebagai acuan dalam menentukan awal bulan hijriah.
Selain mengetahui kapan Syaban dimulai, umat Islam juga disarankan untuk menggali amalan utama di bulan ini. Salah satu yang sangat dianjurkan adalah puasa Syaban, yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam kitabnya Nihyatuz Zain, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa siapa pun yang berpuasa di bulan Syaban akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami niat dan tata cara ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Mari kita sambut Syaban dengan semangat dan persiapan yang matang!
Advertisement
Lembaga Falakiyah PBNU baru saja mengumumkan bahwa awal bulan Syaban 1446 H akan jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025. Keputusan ini diambil setelah melakukan penghitungan posisi hilal pada tanggal 29 Rajab 1446 H atau 29 Januari 2025 M. Berdasarkan data yang dikumpulkan, hilal di seluruh Indonesia masih berada di bawah ufuk, sehingga tidak memungkinkan untuk terlihat.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh KH Simil Wafa dan H Asmu'i Mansur, dinyatakan bahwa karena hilal tidak memenuhi kriteria visibilitas, bulan Rajab akan digenapkan menjadi 30 hari. Dengan demikian, awal Syaban ditetapkan pada 31 Januari 2025, yang bertepatan dengan malam Jumat Pon.
"Keputusan ini diambil berdasarkan prinsip istikmal," demikian bunyi surat keputusan tersebut, seperti yang dilansir oleh NU Online.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Bulan Syaban adalah waktu yang penuh berkah, di mana amal perbuatan kita diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa, sebagai bentuk penghormatan dan persiapan menjelang bulan suci Ramadhan.
Syekh Nawawi al-Bantani dalam karyanya Nihyatuz Zain menegaskan bahwa puasa di bulan ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga sebagai sarana untuk meraih syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat.
Aisyah RA bahkan mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan, dan bulan Syaban adalah waktu beliau memperbanyak puasa sunnah. Dengan demikian, bulan Syaban menjadi momen istimewa untuk meningkatkan kualitas ibadah kita sebelum menyambut Ramadhan yang penuh berkah.
Advertisement
Puasa Syaban adalah momen istimewa yang bisa dilakukan kapan saja dalam bulan ini, namun ada satu aturan penting: setelah tanggal 15 Syaban, puasa tidak diperbolehkan kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melakukannya. Hal ini merujuk pada hadis Abu Hurairah RA yang menyampaikan larangan Rasulullah SAW untuk berpuasa setelah pertengahan bulan Syaban.
Bagi yang ingin melaksanakan puasa ini, niat yang bisa dibaca adalah, "Nawaitu shauma sya'bna lillahi ta'ala," yang berarti "Saya niat puasa Syaban karena Allah Ta'ala."
Selain puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, berzikir, bersedekah, dan melaksanakan sholat malam, terutama pada malam Nisfu Syaban, menjadikannya waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Malam Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 15 Syaban, adalah malam penuh berkah dan keistimewaan bagi umat Islam. Di malam yang suci ini, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti sholat sunnah dan doa-doa khusus. Sholat Nisfu Syaban, yang terdiri dari dua rakaat ini, dapat dilakukan secara sendiri atau berjamaah.
Sebelum melaksanakannya, bacalah niat: "Usholli sunnatan nisfu syakbaana rakataini lillahi ta'ala," yang berarti "Saya niat shalat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Setelah melaksanakan sholat, jangan lupa untuk membaca surah Yasin tiga kali sebagai permohonan agar diberikan umur panjang, rezeki yang berkah, dan keteguhan iman. Malam ini, mari kita sambut dengan penuh keikhlasan dan harapan.
Berdasarkan keputusan LF PBNU yang mengacu pada metode hisab falakiyah, 1 Syaban 1446 H akan jatuh pada hari Jumat, 31 Januari 2025.
Setelah tanggal 15 Syaban, sebaiknya kita menghindari puasa, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melakukannya. Ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan dengan semangat dan penuh energi!
Malam Nisfu Syaban, malam yang penuh berkah dan pengampunan, adalah saat yang istimewa ketika Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada setiap hamba yang tulus berdoa dan memohon ampunan. Di malam yang magis ini, setiap doa dan istigfar yang dipanjatkan seolah-olah menjadi jembatan menuju kasih sayang-Nya, memberikan harapan baru dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Puasa Nisfu Syaban, yang memiliki keistimewaan tersendiri, dilaksanakan dengan cara yang mirip dengan puasa sunnah lainnya. Sebelum fajar menyingsing, kita disarankan untuk meniatkannya di malam hari, atau jika belum menyentuh makanan dan minuman sejak Subuh, niat bisa dilakukan sebelum waktu zawal.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/srr)
Advertisement