4 Contoh Drama Monolog Singkat Berbagai Genre, Mulai dari Religi - Komedi Satire

Diterbitkan:

4 Contoh Drama Monolog Singkat Berbagai Genre, Mulai dari Religi - Komedi Satire
Ilustrasi (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Drama jadi salah satu jenis seni pertunjukan yang populer. Drama ada banyak sekali jenisnya, drama monolog adalah salah satunya. Monolog merupakan jenis drama yang ditampilkan seorang diri. Meski dimainkan satu pemain saja, contoh drama monolog yang tetap jadi tontonan yang seru untuk ditonton.

Karena dimainkan seorang diri, tentu monolog berbeda dengan jenis drama lainnya. Monolog mempunyai beberapa ciri khas. Hal ini membuat drama monolog menjadi seni pertunjukan yang unik dan menarik. Salah satu kekhasan monolog di antaranya bisa dilihat dari penyajian cerita dalam naskahnya.

Jadi penasaran kan, seperti apa contoh naskah drama monolog? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasan berisi beberapa contoh monolog berikut ini, dilansir dari brilio.net.

 

1. Contoh Drama Monolog Motivasi

Secara umum, drama monolog dikenal sebagai seni pertunjukan yang ditampilkan hanya oleh satu pemain. Menariknya, meski hanya satu pemain saja, drama monolog tetap bisa dikemas menarik dengan bantuan ekspresi dan berbagai properti untuk mendukung adegan.

Tak sampai di situ, drama monolog yang dimainkan satu pemain juga bisa menyampaikan berbagai jenis cerita. Jumlah pemain yang hanya satu orang tak membatasi drama monolog dalam menyampaikan cerita dari genre tertentu. Untuk kalian penggemar drama-drama motivasi, berikut contoh naskah drama monolog bertema motivasi.

Judul: Titik Balik Kebangkitan

"Aku tahu betul bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Tapi ada kalanya, cinta yang tulus dari orang berharga di hidupmu akan membuat setiap detik yang terlewat lebih indah dan sempurna. Karena cinta adalah terindah dari sang pencipta. Tapi sayang, hal itu tidak berlaku untukku."

"Sejak dahulu kala, kehidupan ini dimulai. Aku sudah merasa, bahwa tak ada seorangpun yang menganggapku ada." (Berjalan dan memperhatikan sekitar, lalu menghela nafas dan menundukkan kepala).

"Setiap hari saja, hari-hariku selalu begini. Tidak. Bukannya aku tidak mau bersyukur, Tuhan. Hanya saja, memang begini adanya. Kehidupan yang seperti ini nyatanya justru membuatku jadi lemah dalam berbagai hal. Aku hampa. Kadang aku merasa seperti sampah yang tak berguna." (Tangan memegang dada dengan wajah sedih).

"Mungkin, aku bisa tertawa kepada semua orang di hadapanku. Tapi, kenapa tidak ada yang mau tersenyum pada diriku sendiri? Kenapa aku tidak menemukan suatu hal berharga yang pantas dihargai dalam hidup ini?" (Terjatuh sambil menutup wajah dengan kedua tangan dan menangis)

"Sekali saja Tuhan, barang hanya sedetikpun tidak apa. Aku meminta, memohon , satu kali saja. Berikan aku seseorang yang peduli padaku. Jika orang itu datang, aku bersumpah akan menghargainya seumur hidupku." (Seketika menghapus air mata dan tersenyum penuh arti.)

"Tapi aku yakin Tuhan, Engaku itu Maha Adil. Engkau pasti akan selalu memberi kemudahan pada hidup setiap hamba-Mu".

"Semenjak itu, setiap waktu yang terlewat kulakukan dengan terus belajar dan berusaha menunjukkan pada dunia bahwa aku ada. Aku pantas untuk dianggap oleh orang lain. Karena, itu tujuan hidupku."

"Mungkin dulu langit boleh menertawakan hidupku. Dahulu, hujan boleh saja seenaknya datang sampai menenggelamkanku begitu dalam di titik saat aku terjatuh. Tapi tidak lagi sekarang. Aku percaya penuh bahwa Kau yang Maha Adil, Tuhan. Pasti akan ada saat aku harus jatuh dan terbang dengan sayap kerja keras karena keyakinan yang utuh."

"Kita sebagai manusia, hendaknya selalu berjuang memperbaiki segalanya. Tetap meneruskan hidup demi mencapai hal yang kita impikan."

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Contoh Drama Monolog Autobiografi

Seperti yang telah disinggung di awal, monolog adalah drama yang dimainkan satu orang pemain saja. Oleh sebab itu, drama monolog akan sangat cocok jika mengangkat kisah hidup seseorang, semacam autobiografi. Berikut contoh drama monolog dengan tema autobiografi.

Judul: Tentang Aku dan Hidupku

"Aku terlahir di keluarga yang menderita karena pincang soal materi dunia. Namun, kepincangan itu tak mematahkan semangat kami dalam menuntut ilmu. Ayahku seorang guru honorer yang gajinya tentu jelas tak cukup untuk makan keluarga kami sebulan. Sedangkan, ibuku sehari-hari di rumah saja, fokus membesarkan anak-anaknya."

"Karena kondisi ini jelas, orang tuaku tidak bisa membelikan hal-hal mewah di dunia ini. Namun, mereka tetap memberiku hal-hal yang jauh lebih berharga dari barang mewah. Mereka selalu membekaliku dengan prinsip-prinsip kehidupan yang bagiku lebih berarti daripada harta benda semewah apapun itu."

"Ya, aku adalah anak guru honorer miskin itu yang selalu menduduki peringkat pertama di kelas. Akulah adalah siswa yang tak pernah mencontek saat ujian. Meski akhirnya, hal itu membuatku jadi dibenci teman-teman sekelas."

"Kini, segala perjuangan dan prinsip kebaikan yang ditanamkan orang tuaku mulai membuahkan hasil. Dengan prinsip kejujuran dan kegigihan yang kumiliki, aku mampu duduk sebagai seorang penegak keadilan tertinggi di negeri ini."

 

3. Contoh Drama Monolog Religi

Drama religi jadi salah satu jenis drama yang diminati kalangan tertentu. Tak hanya karena menghibur, drama jenis ini juga disukai karena dinilai menyampaikan banyak nilai-nilai kebaikan. Berikut contoh drama monolog dengan tema religi.

Judul: Taubat

"Kini bumi dengan segala isinya yang penuh lika-liku terus bergejolak. Setiap kali memikirkannya, seketika itu juga hati ini serasa hancur dan gelisah. Meski kini hidup dengan harta melimpah, juga tahta jabatan yang membuatku disegani orang, aku tetap merasa tidak tenang. Mungkin aku kelihatannya saja bahagia, namun sebenarnya aku justru sengsara."

"Harapan bagaikan daun tua yang gugur, sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia. Daun muda muncul yang menggantikan daun tua. Begitulah sewajarnya, begitulah seterusnya. Saya sadar, saya sangat sadar, bahwa apa yang kini saya lakukan itu salah. Namun, nyatanya aku lemah. Bisikan setan ini sering kali melumpuhkan hatiku."

"Aku terus berusaha keluar dari zona setan, tapi ujung-ujungnya aku terjerumus kembali. Akupun sadar bahwa semua yang aku miliki ini bersifat sementara. Di kehidupan selanjutnya, aku pun harus mempertanggungjawabkannya. Karenanya, aku harus bisa keluar dari jebakan ini, demi menggapai tujuan hidup yang sebenarnya."

"Jangan sampai nafsu sesaat dan bisikan setan itu menggangguku lagi. Jangan sampai bayang-bayang kenikmatan kehidupan dunia mengalahkan kekekalan abadi di sana. Jangan sampai nafsu ini mengalahkan logika dan akal yang diberikan Sang Pencipta."

"Aku akan mendekatkan diri kepada-Nya, sebagaimana seorang pendosa bertaubat. Aku yakin tidak akan menjadi bertambah hina jika seorang pendosa memulai taubatnya. Sang pendosa. Ya, mungkin itulah julukan yang tepat untuk saya. Tapi, saya tau Allah tak hanya melihat awal ketaatan seseorang, namun juga akhir dari taatnya."

 

4. Contoh Drama Monolog Komedi Satire

Siapa yang tak suka drama komedi? Rata-rata orang menyukai drama komedi dengan adegan dan dialog lucu yang bisa memecah tawa. Nyatanya, drama komedi terlebih komedi satire juga bisa dibawakan dalam format monolog yang dimainkan satu orang pemain saja. Berikut contoh drama monolog genre komedi satire.

Judul: Cerita tentang Kaos Kaki Bolong

Laki-laki yang berada di pojok itu pun berdiri, kemudian ia menatap ke seluruh penjuru di ruangan itu, tatapan dari lirikannya terlihat penuh dengan misteri.

"Kenapa kalian semua memandangi aku seperti itu? Memangnya aku ini apa hah? Tontonan?"

"Aku ini bukan barang antik yang sedang dipajang di etalase. Aku juga bukan bintang film murahan koleksi para cukong, apalagi doger monyet yang disuruh buat ngamen di pasar malam!"

"Oh, atau kali kalian suka ya sama aku, ngaku saja? Ayo mengaku saja! Jangan munafik deh, tuh kan kalian suka."

MELUDAH

"Cuih! Tidak, tidak! Kalian tak pernah menyukaiku, kalian tukang penjilat, kalian pembual besar. Kerjaannya cuma memeras, bisanya hanya menyalahkan setiap kebijakan yang capek-capek dibuat orang."

"Padahal, kalian sendiri juga tak becus untuk memperbaiki ataupun menyusun kebijakan baru. Dasar beo, luh!"

(Terdengar suara drumband, mata laki-laki itupun melirik dengan liarnya)

"Apa kalian juga mendengar suara aneh itu?"

(Bunyi drumband itupun semakin jelas. Laki-laki itu menjadi gelisah dan terhantui dengan adanya suara tersebut. Dengan rasa takutnya pun ia kemudian mengambil kain batik untuk menutupi tubuhnya sambil mengatakan:

"Oh, tidak. Tidak! Aku tak pernah menyuruhnya. Betul! Tanyakan saja kepada mereka yang telah mengenal aku lebih jauh."

Itulah di antaranya beberapa contoh drama monolog. Semoga bermanfaat!

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending