Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Perang Rusia-Ukraina kini memasuki fase yang semakin mengkhawatirkan, memicu spekulasi bahwa kita mungkin berada di ambang Perang Dunia 3. Dengan Ukraina yang kini mengandalkan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat, situasi semakin memanas dan kompleks. Rusia pun tak tinggal diam; mereka merespons dengan mengeluarkan doktrin nuklir baru yang memicu perdebatan di pentas global.
Ketegangan ini meluas, melibatkan berbagai kekuatan besar di seluruh dunia. NATO, misalnya, memperkuat posisinya dengan melaksanakan latihan militer besar-besaran di kawasan Arktik. Sementara itu, negara-negara di Amerika Latin menyerukan agar perlombaan senjata dihentikan demi mencegah eskalasi yang lebih berbahaya.
Kini, perhatian dunia tertuju pada keputusan strategis yang diambil oleh masing-masing pihak, yang bisa jadi akan menentukan arah konflik global ke depan. Dari pembaruan doktrin nuklir Rusia hingga langkah-langkah terbaru NATO, mari kita simak pembahasan lengkap mengenai dinamika yang tengah berlangsung ini, seperti diulas Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Kamis (21/11).
Advertisement
Penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina kini mencuri perhatian dunia, terutama setelah serangan mengejutkan terhadap Bryansk, Rusia, pada hari Selasa lalu, di mana rudal ATACMS digunakan untuk pertama kalinya dengan izin dari AS.
Tak hanya itu, rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris juga diluncurkan untuk menghancurkan bunker militer dan gudang amunisi di wilayah Rusia. Menurut sumber anonim dari Financial Times, rudal-rudal ini dianggap sebagai senjata strategis yang vital untuk mendukung Ukraina.
Video drone yang beredar memperlihatkan ledakan dahsyat di area yang dikuasai Rusia, sementara blogger militer pro-Rusia melaporkan bahwa 12 rudal Storm Shadow telah menghujani wilayah Kursk, semakin memperkuat posisi Ukraina di perbatasan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Dalam langkah yang mengguncang panggung internasional, Presiden Vladimir Putin telah memperbarui doktrin nuklir Rusia sebagai respons terhadap ancaman yang semakin mengintensif.
Doktrin baru ini secara tegas menyatakan bahwa Rusia tidak segan-segan menggunakan senjata nuklir jika kedaulatannya atau sekutunya, seperti Belarus, terancam oleh serangan konvensional.
Ancaman yang dimaksud bisa berupa peluncuran rudal balistik, serangan terhadap instalasi militer vital, atau agresi besar-besaran terhadap tanah air.
"Kami tidak akan ragu untuk menggunakan semua cara yang diperlukan untuk melindungi negara ini," tegas Putin saat menandatangani dokumen penting tersebut.
Dengan menurunkan ambang batas penggunaan nuklir, langkah ini jelas merupakan sinyal strategis kepada NATO dan AS, meski para pengamat mengingatkan bahwa kebijakan ini berpotensi meningkatkan risiko konfrontasi langsung yang bisa mengubah wajah geopolitik dunia.
Advertisement
Di tengah meningkatnya ketegangan global, NATO meluncurkan latihan militer terbesar di kawasan Arktik Finlandia, melibatkan 3.600 prajurit dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Kolonel Janne Makitalo, direktur latihan, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antar unit artileri, bukan sekadar unjuk kekuatan.
"Ini adalah pernyataan bahwa NATO bersatu dan siap melindungi anggotanya," ujarnya. Namun, pengamat Finlandia, Joel Linnainmaki, melihat latihan ini sebagai sinyal tegas kepada Rusia, mengingat posisi Finlandia yang berbatasan langsung dengan negeri beruang merah tersebut, yang semakin memperkuat tekanan diplomatik terhadap Kremlin.
Negara-negara Amerika Latin, termasuk Brasil dan Meksiko, bersatu dalam seruan untuk menghentikan perlombaan senjata di tengah meningkatnya ketegangan konflik global. Mereka mengingatkan bahwa penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina justru dapat memperburuk keadaan dan menghalangi upaya untuk mencapai dialog damai.
Di sisi lain, Presiden China, Xi Jinping, menekankan pentingnya 'suara baru"'untuk perdamaian dalam KTT G20 di Brasil, menyerukan solusi politik sebagai jalan keluar dari konflik yang berkepanjangan.
"Kita harus menciptakan jalan untuk dialog dan diplomasi," ujarnya, menggarisbawahi urgensi kolaborasi internasional. Sementara itu, NATO tetap siaga, fokus pada pelatihan militer intensif dan persiapan menghadapi segala kemungkinan di Eropa Timur, menambah lapisan ketegangan di panggung dunia.
Di tengah ketegangan yang melanda, warga negara Nordik seperti Swedia, Finlandia, dan Norwegia mulai merasakan urgensi untuk bersiap menghadapi potensi krisis. Pemerintah setempat mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menimbun kebutuhan pokok sebagai langkah mitigasi.
"Kami meminta warga untuk tetap tenang namun waspada. Siapkan diri untuk segala kemungkinan," ungkap pernyataan resmi dari pemerintah Finlandia.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Kyiv juga ditutup sementara sebagai respons terhadap ancaman serangan udara, dengan Juru Bicara Gedung Putih, Matthew Miller, menegaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan yang diperlukan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA