Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ada beragam jenis pemicu alergi yang bisa terjadi pada anak dengan penyebab tertentu. Umumnya alergi pada anak bisa menyebabkan gejala seperti ruam, batuk ataupun sesak nafas. Maka dari itu, pentingnya mengetahui jenis pemicu alergi pada anak untuk mencegah tingkat risiko lebih lanjut.
Orang tua sering dibuat khawatir setiap kali melihat anak sakit. Terlebih anak-anak termasuk kelompok usia yang cukup rentan terhadap gangguan kesehatan tertentu seperti alergi. Sebab antibodi mereka diketahui belum terbentuk sempurna.
Pada bayi baru lahir, diketahui antibodi atau sistem kekebalan tubuhnya bisa diperoleh dari ibu melalui ASI yang diberikan. Inilah pentingnya bagi orang tua memperhatikan kesehatan, nutrisi, gizi dan vitamin anak tetap baik untuk tumbuh kembang mereka serta mencegah gangguan kesehatan tertentu.
Advertisement
Dalam hal ini, anak-anak cenderung lebih rentan terhadap alergi yang bersumber dari bahan alergen. Misalnya saja alergi makanan, alergi debu, ataupun alergi susu. Maka dari itu, di bawah ini terdapat ulasan tentang jenis pemicu alergi pada anak yang penting diketahui orang tua.
Selain jenis alergi pada anak, pahami juga bagaimana reaksi gejala yang timbul beserta penyebabnya. Langsung saja simak ulasannya tentang jenis pemicu alergi pada anak yang penting diketahui telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.
(credit: unsplash.com)
Ada beragam jenis pemicu alergi pada anak yang perlu diketahui orang tua. Salah satunya alergi debu yang dapat bersumber dari lingkungan yang mungkin saja tidak disadari menempel pada barang atau lokasi tertentu. Ini menyebabkan reaksi alergi pada anak hingga menimbulkan gejala seperti batuk ataupun bersin.
Umumnya alergi debu menyerang pada sistem pernapasan sehingga menimbulkan gejala seperti batuk atau bersin. Namun beberapa gejala juga dapat muncul seperti gatal, mata merah, sesak nafas, ataupun hidung tersumbat. Sehingga memperhatikan kebersihan lingkungan si kecil perlu dilakukan orang tua untuk mencegah alergi debu.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(credit: unsplash.com)
Sama halnya dengan alergi debu, serbuk sari juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada anak. Serbuk sari dapat bersumber dari pohon, bunga, rumput, ataupun jenis tanaman tertentu. Ketika partikel serbuk sari dilepaskan ke udara bisa jadi pemicu reaksi alergi pada anak. Ini terjadi ketika secara tidak sengaja anak mungkin saja menghirup partikel serbuk sari hingga sebabkan alergi.
Selain serbuk sari, spora jamur juga bisa memicu alergi pada anak. Jamur dapat tumbuh pada lokasi tertentu, menyebabkan reaksi alergi terjadi apabila secara tidak sengaja bersentuhan atau menghirupnya. Namun setiap anak memiliki reaksi alergi berbeda yang disebabkan oleh serbuk sari ataupun jamur.
Advertisement
(credit: unsplash.com)
Jenis pemicu alergi pada anak yang penting diketahui orang tua berikutnya adalah alergi hewan peliharaan. Sebab sejumlah hewan peliharaan memiliki bulu yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Sebut saja seperti kucing ataupun anjing termasuk hewan peliharaan rumahan paling favorit.
Sayangnya, jika si kecil ternyata alergi terhadap bulu hewan peliharaan, maka gejala tertentu bisa saja timbul. Misalnya saja bersin, batuk, ataupun sesak napas. Selain bulu hewan peliharaan, air liur juga bisa jadi bahan alergen buat si kecil. Jika menimbulkan reaksi alergi, ibu bisa menjauhkan hewan peliharaan dari lingkungan si kecil untuk mencegah alergi pada anak.
(credit: unsplash.com)
Sejumlah obat tertentu rupanya juga bisa memicu reaksi alergi pada anak. Maka dari itu jenis alergi pada anak yang penting diketahui orang tua selanjutnya adalah alergi obat. Melansir dari hellosehat.com, alergi obat dapat terjadi karena timbulnya reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh anak terhadap obat yang dipakai. Beberapa gejala alergi obat pada anak meliputi ruam, gatal, sesak napas, ataupun bengkak pada kelopak mata. Reaksi alergi dapat muncul dalam beberapa waktu.
Jenis apemicu lergi pada anak yang penting diketahui orang tua berikutnya adalah alergi gandum. Jenis alergi ini termasuk ke dalam alergi makanan yang terjadi pada anak. Sebab sejumlah anak mungkin saja alergi terhadap protein dalam makanan seperti gandum. Beberapa gejala umum alergi gandum meliputi ruam, gatal, bengkak, mual, muntah ataupun diare. Namun penyakit celiac yang seringkali dikaitkan dengan zat gluten berbeda dengan alergi gandum.
(credit: unsplash.com)
Jenis pemicu alergi pada anak yang penting diketahui orang tua berikutnya adalah alergi susu. Salah satunya jenis susu sapi yang ternyata dapat menimbulkan reaksi alergi. Melansir dari halodoc.com, sejumlah anak berada di bawah 3 tahun ternyata mengalami alergi protein dalam susu sapi. Gejala yang timbul karena alergi susu sapi bisa bermacam-macam.
Di antara gejala alergi susu sapi pada anak meliputi muntah, diare, batuk, ataupun nafsu makan yang menurun. Sehingga jika anak menunjukkan reaksi alergi susu sapi tentunya ibu bisa lebih berhati-hati memperhatikan makanan yang dikonsumsi si kecil.
(credit: unsplash.com)
Selain gandum dan susu sapi, jenis alergi pada anak yang penting diketahui adalah reaksi alergi pada makanan tertentu. Di antara makanan penyebab alergi si kecil dapat bersumber dari telur, kacang-kacangan, jenis ikan tertentu, ataupun makanan laut.
Melansir dari hellosehat.com, pada anak usia dini yang mengalami alergi makanan seperti telur, susu, gandum kedelai biasanya tidak mengalaminya setelah berusia 5 tahun. Sedangkan untuk makanan laut atau kacang-kacangan bisa saja terjadi hingga usia dewasa.
(credit: unsplash.com)
Setelah mengetahui jenis alergi pada anak seperti ulasan di atas, berikut ini ada beberapa cara mencegah alergi pada anak. Cara mencegah alergi pada anak penting diketahui orang tua agar tubuh si kecil tetap sehat. Adapun cara mencegah alergi pada anak dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini.
- Kenali penyebab pemicu alergi si kecil.
- Pastikan memberikan ASI ekslusif buat si kecil secara penuh sesuai usianya.
- Jika alergi makanan, pastikan MPASI diberikan sesuai usia bayi yang biasanya telah mencapai 4-6 bulan secara bertahap. Kenali beberapa makanan yang mungkin menimbulkan reaksi alergi pada saat MPASI.
- Jauhkan si kecil dari asap rokok yang bisa memicu reaksi alergi.
- Jika alergi debu, bersihkan lingkungan rumah, ruangan, ataupun tempat si kecil agar bebas debu, jamur, ataupun bulu hewan peliharaan.
Nah itulah 7 jenis pemicu alergi pada anak yang penting diketahui, kenali gejalanya sedini mungkin. Beberapa jenis pemicu alergi pada anak seperti ulasan di atas dapat dijadikan referensi untuk orang tua untuk menjaga kesehatan si kecil.
Sumber: halodoc.com, hellosehat.com
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement
5 Potret Terbaru Zhao Lusi Main ke Pantai, Cantik Meski Tanpa Makeup
Potret Masa Kecil Ziva Magnolia, Gemes Sejak Dini dan Kini Makin Cantik
Bisa Mempercantik Ruangan, Intip 5 Rekomendasi Model Lampu Ruang Tamu Minimalis tapi tetap Estetik
Momen Bahagia Pernikahan Jessica Jane dan Erwin Phang yang Ternyata Ingin Punya 4 Anak
Jadwal Try Out dan Tes Bakat Skolastik LPDP 2025 Beserta Perubahannya, Siapkan Dirimu