Kapanlagi Plus - Kasus cacar monyet atau monkeypox untuk pertama kalinya muncul di Singapura. Virus ini menyerang seorang warga negara Nigeria yang berusia 38 tahun yang tiba di Singapura pada 28 April lalu. Pihak Kementrian Kesehatan Singapura telah mengonfirmasi munculnya kasus infeksi cacar monyet di negara mereka.
Saat ini, pasien sedang dikarantina di National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura dan keadaannya sudah stabil. Dijelaskan oleh Kementrian Kesehatan MOH, pasien ini dicurigai tertular virus monkeypox setelah mengonsumsi daging binatang liar.
"Pasien melaporkan sebelum kedatangannya di Singapura, ia sempat menghadiri pernikahan di Nigeria. Ia mungkin telah mengonsumsi daging binatang liar (di pernikahan itu), yang bisa menjadi sumber penularan virus monkeypox," kata MOH seperti yang dilansir Liputan6.com.
Setelah munculnya kasus cacar monyet di Singapura, Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau meminta warga untuk waspada degan virus cacar monyet ini. Meski virus ini baru pertama muncul di Singapura, sempat berhembus kabar kalau ada sampai belasan korban monkeypox.
Seperti yang dilansir dari Merdeka.com, Rustam Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang mengungkap kalau pemerintah juga melakukan pencegahan dini, "Upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap penyebaran virus itu tetap dilakukan di pintu keluar dan masuk Tanjungpinang."
Lalu apa sih sebenarnya cacar monyet ini, apakah membahayakan dan menyebabkan kematian? Berikut fakta-faktanya!
Ilustrasi monyet © Shutterstock.com
Penyakit yang dikenal dengan monkeypox atau cacar monyet ini pertama kali ditemukan pada tahun 1985 di laboratorium monyet.Ilustrasi monyet © Shutterstock.com
Setelah seseorang terinfeksi cacar monyet dari hewan, dia juga kemungkinan bisa menularkan ke manusia lain lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan. Namun hingga sekarang, belum ditemukan kasus penularan monkeypox dari manusia ke manusia. Kementrian Kesehatan Singapura menyebutkan kalau risiko penyebaran monkeypox cukup rendah.Ilustrasi monyet © Shutterstock.com
Meski memiliki gejala terinfeksi cacar monyet, seseorang tetap harus dites di laboratorium untuk mengetahui pastinya. Jika memang positif monkeypox, pasien harus mendapatkan perawatan khusus dan diberikan vaksin. Vaksinasi cacar terbukti 85% efektif dalam mencegah infeksi.Rantai penularan dapat dihentikan dengan karantina pada pasien serta mereka yang melakukan kontak dekat penderita. Menurut Kementrian Kesehatan MOH pasien cacar monyet bisa sembuh sendiri dalam waktu dua hingga tiga minggu.
(kpl/jje)