Aksi di Demo Berakhir Rusuh, Manajemen Pertimbangkan Arema FC Untuk Bubar

Diperbarui: Diterbitkan:

Aksi di Demo Berakhir Rusuh, Manajemen Pertimbangkan Arema FC Untuk Bubar
Buntut kericuhan aksi demo Aremania / Credit Foto: KapanLagi - Darmadi Sasongko

Kapanlagi.com - Aksi demonstrasi di depan Kantor Arema FC Malang yang berlokasi di Jalan Mayjend Panjaitan 42 berakhir ricuh dan diwarnai ketegangan. Seperti diketahui, aksi ini adalah luapan emosi dari para Aremania terkait tragedi stadion Kanjuruhan yang memakan ratusan korban pada bulan Oktober 2022 lalu.

Pasalnya, pihak kepoliisian, PSSI maupun semua pihak terkait sama sekali tidak menunjukkan gelagat untuk segera mengusut kasus ini hingga tuntas. Karenanya, Aremania begitu gigih untuk memperjuangkan keadilan bagi para saudaranya yang meninggal pada insiden tragis itu.

Nah, seperti apa kronologi detail dari aksi demonstrasi di Kantor Arema FC yang berakhir dengan kericuhan pada hari Minggu (29/1/2023) kemarin? Simak ulasannya di bawah ini..

 

1. Kronologi Awal Kericuhan Aksi Demo Aremania

Massa mendatangi Kantor Arema FC sekitar pukul 11.30 WIB dengan dresscode hitam. Awalnya, mereka berkumpul di Taman Makam Pahlawan, Jalan Veteran Kota Malang, lalu long march dengan membentangkan aneka spanduk dan poster menuju kantor Arema FC, yang berjarak sekitar 1 Km.

Ratusan massa tersebut berjalan memenuhi jalan sambil menyanyi-nyanyi dan beberapa di antaranya menyalakan flare. Massa langsung memasuki pelataran Kantor Arema FC dan beberapa sempat berorasi menyampaikan tuntutan.

Lemparan bertubi-tubi berupa kayu hingga bebatuan lantas diarahkan ke arah toko merchandise tersebut. Dan tidak berselang lama, beberapa orang terlibat aksi perang mulut, saling pukul dan dorong di barisan depan.

Akibat kejadian tersebut beberapa bagian Kantor Arema FC rusak, termasuk di antaranya kaca pos satpam. Sementara hampir keseluruhan kaca toko Arema FC rusak. Barang-barang di dalamnya tampak berserakan, kendati masih berada di tempatnya.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. 3 Orang Alami Luka-Luka

Beberapa massa Aremania terlibat aksi bentrok dengan sesama Aremania dan petugas keamanan penjaga kantor Arema FC. Massa juga sempat membakar beberapa material dari sekitar lokasi ke tengah Jalan Mayjen Panjaitan depan Kantor Arema FC.

Polresta Malang Kota menyatakan tiga orang mengalami luka-luka akibat penyerangan Kantor Arema FC. Saat ini para korban telah dievakuasi dan mendapatkan penanganan medis.

"Sementara terdeteksi tiga yang luka, yang sudah ditangani medis. Informasi satu warga sekitar dan dua dari pihak Arema FC," tegas Kombes Pol Budi Hermanto di lokasi, Minggu (29/1).

Budi pun menyayangkan terjadinya penyerangan Kantor Arema FC di Jalan Panjaitan Kota Malang. Di awal kesepakatan, Aremania disebut hanya akan menempelkan sticker bentuk protes dan tuntutan saja, tanpa aksi anarkis.

"Memang pemberitahuan kegiatan aksi oleh teman-teman sudah kita komunikasikan. Kita lakukan pendekatan seperti beberapa waktu lalu, aksi hanya menempelkan stiker, leaflet di kantor Arema. Tapi ini dilakukan langsung penyerangan, makanya ini kami yang pasti dari Polresta, kami akan evakuasi terhadap korban luka," urainya.

 

3. Langkah yang Akan Diambil Pihak Kepolisian

Tiga langkah tindakan ditempuh Polresta Malang Kota menyikapi peristiwa penyerangan Kantor Arema FC. Tindakan pertama yang sudah dilakukan yakni evakuasi dan penanganan medis para korban peristiwa tersebut.

Tiga korban mengalami luka dan telah ditangani secara medis. Satu orang merupakan warga sekitar, sementara dua orang tenaga pengamanan di Kantor Arema FC.

"Kedua inventarisir terhadap kerusakan-kerusakan. Ini akan kami terima laporan polisi dari pihak Manajemen Arema," jelas Kombes Pol Budi Hermanto, Kapolresta Malang Kota, usai kejadian, Minggu (29/1).

Petugas kepolisian dari Polresta Malang Kota telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca penyerangan Kantor Arema FC. Petugas juga telah melakukan identifikasi kerusakan yang selanjutkan akan dilakukan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Ketiga kami akan melakukan penangkapan, upaya paksa terhadap  pelaku-pelaku yang melakukan tindakan kekerasan, pengrusakan yang ada di wilayah Kota Malang," tegasnya.

 

4. 107 Orang Diamankan

Polresta Malang Kota mengamankan 107 Orang pasca peristiwa penyerangan Kantor Arema FC di Jalan Panjaitan Kota Malang. Mereka yang diamankan diduga berada di lokasi saat peristiwa penyerangan Minggu (29/1) siang.

"Saat ini terdapat 107 orang yang  diamankan diduga berada di TKP saat aksi dan masih dalam pendalaman Polresta Malang Kota," kata Iptu Eko Novianto, Kasi Humas Polresta Malang Kota dalam keterangannya, Minggu (29/1) malam.

Eko menegaskan, jika tidak ditemukan kaitan dan perbuatan melawan hukum, mereka akan dipulangkan pada keluarga. Saat ini mereka tengah menjalani proses pendalaman di Mapolresta Malang Kota.

"Kami akan melakukan penegakan hukum dengan menangkap pelaku aksi yang anarkis termasuk mendalami aktor intelektual di balik aksi anarkis tersebut," lanjutnya.

 

5. Arema FC Bakal Dibubarkan?

Manajemen Arema FC akan mempertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif. Keputusan tersebut menjadi pertimbangan menyikapi kondisi di Malang pasca Peristiwa Kanjuruhan.

Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto mengatakan berbagai upaya ditempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan.

Upaya itu mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal," papar Tatang Dwi Arfianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/1).

Namun, sambung Tatang, jika memang upaya dan itikat Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, atau justru membuat tidak kondusif, maka manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC untuk dibubarkan.
 
"Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen  berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa. Tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak," jelasnya.

Saat ditanya berkaitan dengan kerugian, Tatang mengungkapkan bahwa yang dialami Arema FC atas insiden ini tetap tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania saat peristiwa Kanjuruhan.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/dar/gtr)

Rekomendasi
Trending