Albuminuria adalah Ginjal Bocor, Ketahui Gejala, Penyebabnya, dan Cara Mengatasinya


Berita | Senin, 1 November 2021 18:22

Kapanlagi.com - Albuminuria adalah suatu penyakit karena adanya protein bernama albumin yang terlalu banyak dalam urine. Albumin sendiri merupakan salah satu jenis protein yang biasa ditemukan dalam darah. Dalam darah, albumin merupakan nutrisi penting yang membantu tubuh dalam membangun otot, memperbaiki jaringan, dan melawan infeksi.


Namun, jika albumin ada pada urine, kemungkinan ada kelainan pada ginjal. Ginjal yang sehat tak akan membuat albumin masuk dari darah ke urin. Mengikuti penjelasan tersebut, albuminuria adalah suatu kelainan karena ginjal bocor.

Albumin yang masuk ke urine disebabkan oleh kegagalan glomerulus saat menyaring limbah dan kelebihan air pada darah. Nah, sebagai bentuk kewaspadaan, mengetahui informasi tentang albuminuria adalah suatu hal yang perlu kalian lakukan. Oleh karena itu, silakan simak penjelasan mengenai albuminuria beserta gejala dan penyebabnya berikut ini.

1 dari 4 halaman

1. Albuminuria Adalah

Ilustrasi (Credit: Pixabay)

Albuminuria adalah kondisi di mana jumlah kandungan albumin dalam urine tidak normal. Kondisi ini juga sering disebut sebagai ginjal bocor. Kondisi ini merupakan gejala yang bisa menjadi penanda penyakit tertentu.

Kondisi ini tak pandang umur alias dapat dialami oleh siapa saja. Terutama pada orang yang berisiko tinggi, seperti penderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan punya keluarga dengan riwayat gagal ginjal. Orang yang punya kondisi seperti itu disarankan untuk menjalani tes kadar albumin dalam urin secara rutin.

Kondisi ini bisa saja kalian alami, terutama jika terdapat sebanyak 2-3 gram per hari pada urine. Pada kebanyakan kasus, albuminuria bisa terjadi karena kondisi yang relatif jinak (non-kanker). Meski begitu, kalian harus tetap waspada dengan memahami gejala dan penyebab albuminuria pada penjelasan berikut ini.

2 dari 5 halaman

2. Gejala Albuminuria

Ilustrasi (Credit: Pixabay)

Albuminuria adalah kondisi yang sulit disadari karena biasanya tak menunjukkan gejala secara langsung. Setelah kondisi itu menjadi parah, biasanya ada gejala yang muncul seperti berikut ini.

- Urinasi yang lebih sering (overactive bladder),

- Sesak napas,

- Mual dan muntah,

- Kelelahan,

- Menghilangnya nafsu makan,

- Pembengkakan di area wajah, perut, atau kaki dan sekitar pergelangannya,

- Kram otot pada malam hari,

- Mata bengkak, serta

- Urine yang berbusa.

Albuminuria biasanya muncul sebagai tanda adanya penyakit ginjal kronis. Jumlah protein dalam urine yang tinggi akan menyebabkan sindrom nefrotik. Sindrom ini menyebabkan penimbunan air dan membuat tubuh kalian membengkak di beberapa bagian.

Tak hanya itu, melansir dari GoodDoctor, penyakit albuminuria juga bisa menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:

- Edema paru karena kelebihan cairan.

- Cedera ginjal akut karena deplesi intravaskular.

- Peningkatan risiko infeksi bakteri, termasuk peritonitis bakterial spontan

- Peningkatan risiko trombosis arteri dan vena, termasuk trombosis vena ginjal

3 dari 5 halaman

3. Penyebab Albuminuria

Ilustrasi (Credit: Pixabay)

Albuminuria adalah kondisi yang muncul sebagai tanda penyakit tertentu. Penyakit yang bisa menyebabkan kalian mengalami albuminuria antara lain:

Lupus Nefritis

Lupus nerfritis adalah peradangan pada ginjal akibat adanya pengaruh dari penyakit systemic lupus ertthematosus (SLE). Penyakit ini membuat fungsi ginjal terganggu sehingga darah dan protein masuk ke urine.

Infeksi Ginjal

Infeksi ginjal bisa terjadi karena adanya perpindahan bakteri dari saluran kemih bagian bawah menuju ginjal. Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi ginjal ini adalah E.coli. Infeksi ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius berupa munculnya jaringan parut di glomeruli. Jika ini terjadi, maka ginjal akan kehilangan fungsinya, dan menyebabkan protein terbawa masuk ke urine dan menimbulkan albuminuria.

Preeklamsia

Gangguan kompilkasi kehamilan ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi dan kadar protein yang terlalu banyak dalam urine. Biasanya, wanita hamil yang mengalami gangguan ini akan merasakan gejala nyeri pada perut dan sakit kepala parah.

Selain itu, masih ada faktor yang meningkatkan risiko albuminuria, antara lain penyakit autoimun, kanker sel plasma (multiple myeloma), dan penyakit jantung.

4 dari 5 halaman

4. Cara Mengatasi Albuminuria

Ilustrasi (Credit: Pixabay)

1. Secara Alami di Rumah

- Menurunkan berat badan, jika kamu kelebihan berat badan

- Hindari makanan tinggi natrium atau garam

- Makan jumlah dan jenis protein yang tepat

- Olahraga rutin

- Berhenti merokok

2. Perawatan dengan Dokter

Albuminuria adalah hal yang harus kalian waspadai. Apalagi jika kalian sudah terkonfirmasi mengidap penyakit jantung, tentu harus ada langkah selanjutnya. Tak semua kondisi bisa mendapat perlakuan sama.

Kalian perlu konsultasi dengan dokter untuk merencanakan perawatan secara tepat. Namun, berikut ini terdapat perawatan yang biasanya dilakukan dan bisa jadi gambaran bagi kalian.

- Jika penyebab albuminuria adalah penyakit ginjal, kemungkinan dokter akan membuat rencana perawatan berupa pengobatan, perubahan pola makan, penurunan berat badan dan olahraga.

- Jika albuminuria dialami oleh pasien diabetes dan hipertensi, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk pengobatan tekanan darah dan mengontrol gula darahnya.

- Pasien diabetes harus menjalani tes darah glomerular filtration rate (GFR) setiap tahun dan berpeluang untuk dirujuk ke dokter spesialis ginjal.

- Wanita hamil dengan preeklamsia harus diawasi dengan cermat. Ini merupakan kondisi serius yang terjadi dalam masa kehamilan, tapi biasanya sembuh dengan sendirinya begitu bayi lahir.

Sekali lagi, albuminuria adalah ginjal bocor yang perlu kalian waspadai. Informasi di atas merupakan hal-hal yang perlu kalian ketahui, termasuk cara mengatasi jika kalian mengalaminya.

(kpl/gen/ans)

Topik Terkait