Kapanlagi.com - Secara bergantian para pemilik stand dan pedagang mendapatkan giliran masuk ke gedung bekas kebakaran Malang Plaza. Mereka diminta untuk memenuhi prosedur dengan mengisi formulir serta mendapatkan pendampingan dari Kepolisian dan BPBD Kota Malang.
Kesempatan awal diberikan kepada para pedagang yang memiliki brankas atau menyimpan barang berharganya dalam kotak besi. Pertimbangannya terkait kemungkinan atau potensi harta benda tersebut masih dapat diselamatkan.
Beberapa pedagang memilih mengangkat brangkas ke lokasi lebih luas tetapi tetap dalam area police line. Mereka berusaha membuka lemari besi tersebut dengan berbagai alat, termasuk memanggil ahli kunci.
Sementara itu, kendati tersimpan dalam brankas barang-barang berharga milik pedagang mengalami kerusakan. Kondisi barang rusak bahkan meleleh dan menjadi abu.
"Leleh semua, rusak semua. Itu kondisi berada dalam brankas di lantai satu. Puluhan, handphone, uang dan emas," kata Lukman, pemilik Aileen Cell.
Lukman yang mengenakan helm untuk pengaman membawa beberapa barang dagangannya dalam sebuah tas plastik kresek. Ia juga belum tahu barang tersebut dapat dimanfaatkan atau tidak.
"Keseluruhan nilainya sekitar dua milliar," katanya.
Kondisi serupa juga dialami oleh stand Alibaba di dalam Gedung Malang Plaza. Seluruh barang, termasuk yang disimpan di dalam brankas tidak satupun dapat diselamatkan.
"Leleh, rusak semua, handphone dan laptop. Jadi abu semua. Kalau sepeda listriknya tinggal rangka saja,," kata Rifki Fahmi, Direktur Operasional Alibaba.
Kata Rifki kerugian yang dialami sekitar lebih dari Rp3 Milliar. Sementara stand yang posisi di bangunan luar Gedung berhasil diselamatkan.
Tampak beberapa pedagang tidak dapat menahan kesedihannya. Karena memang seluruh barang dalam kondisi rusak terbakar.