Kapanlagi.com - Batuk yang tak kunjung reda sering kali dianggap sepele oleh banyak orang. Namun, jika batuk tersebut terus berlanjut tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ini adalah sinyal dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti GERD (Penyakit Refluks Gastroesofagus).
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS EMC Tangerang, Dr. Stephanie Chandra, mengungkapkan bahwa batuk yang disebabkan oleh GERD sering kali terabaikan karena dianggap sebagai masalah pernapasan biasa.
Padahal, batuk ini bisa jadi merupakan gejala dari refluks asam lambung yang kembali naik ke kerongkongan, padahal seharusnya hanya berada di perut. "Banyak orang tidak menyadari bahwa batuk yang mereka alami bisa terkait dengan GERD," ungkap Dr. Stephanie dalam laman EMC, yang dikutip Kapanlagi.com pada Rabu, 22 Januari 2025.
Salah satu tanda khas dari GERD yang sering dialami adalah rasa terbakar yang mengganggu di dada, terutama setelah menikmati hidangan lezat atau saat bersantai di tempat tidur.
Sensasi ini sering kali datang bersamaan dengan batuk yang disebabkan oleh asam lambung yang naik, menambah ketidaknyamanan yang dirasakan.
Naiknya asam lambung bisa menjadi penyebab tak terduga dari suara serak yang mengganggu dan tenggorokan yang gatal, bahkan bisa memicu batuk.
Ketika asam lambung merayap naik, pita suara kita pun tak luput dari iritasi, menjadikannya sensasi yang kurang nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain batuk yang mengganggu, GERD juga bisa membuat pengalaman makan menjadi tidak nyaman.
Bayangkan, saat Anda menikmati makanan atau minuman favorit, tiba-tiba sensasi asam naik ke tenggorokan, membuat Anda merasa tercekik. Ini adalah salah satu dampak dari GERD yang bisa mengubah momen santap Anda menjadi tantangan tersendiri.