Kapanlagi.com - Puasa Ramadhan adalah ibadah yang wajib bagi setiap Muslim, dan di balik keistimewaannya, terdapat satu rukun yang tak boleh terlewatkan: niat. Niat ini harus diucapkan sebelum terbitnya fajar, menjadi sinyal bahwa kita siap menjalani puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Ada dua jenis niat puasa yang perlu kita ketahui. Untuk puasa wajib seperti Ramadhan, niat harus diucapkan di malam hari sebelum fajar. Sementara itu, untuk puasa sunnah, kita bisa melakukannya di siang hari. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang niat puasa Ramadhan, mulai dari bacaan niat yang tepat hingga berbagai manfaat luar biasa dari puasa itu sendiri.
Dengan memahami dan melaksanakan niat puasa dengan benar, kita dapat memaksimalkan kualitas ibadah kita di bulan suci ini. Mari kita simak penjelasan lebih lanjut mengenai niat puasa Ramadhan.
Niat merupakan rukun penting dalam ibadah puasa Ramadhan. Tanpa niat, puasa kita tidak sah. Niat ini harus dilakukan sebelum terbit fajar, dan disarankan untuk dilakukan setiap malam agar ibadah puasa kita lebih terjaga. Para ulama menganjurkan untuk berniat setiap malam sebagai bentuk kehati-hatian dan memastikan kesinambungan niat sepanjang bulan Ramadhan.
Dalam ajaran Islam, niat menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan seseorang dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Niat yang tulus akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh Umar bin Al-Khattab radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju. (HR. Bukhari dan Muslim)
Berikut adalah bacaan niat puasa Ramadhan:
Nawaitu shauma ghadin an ada i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta ala.
Artinya: Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta ala
Sementara untuk bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma jami i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta ala.
Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta ala.
Niat adalah syarat sah puasa. Niat puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan setiap malam sebelum fajar (waktu Subuh). Bacaan niat ini cukup diucapkan dalam hati.
Sahur adalah makan di waktu dini hari (sebelum Subuh) sebagai persiapan untuk menjalankan puasa. Meskipun tidak wajib, sahur sangat dianjurkan karena mengandung keberkahan dan memberikan energi untuk beraktivitas selama berpuasa. Waktu sahur yang paling utama adalah menjelang masuknya waktu Subuh.
Mulai dari terbit fajar (waktu Subuh) hingga terbenam matahari (waktu Maghrib), seorang Muslim yang berpuasa wajib menahan diri dari:
Selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa secara fisik, seorang Muslim juga harus berusaha menjaga diri dari perbuatan dosa dan perkataan buruk yang dapat mengurangi pahala puasa.
Contoh perbuatan dosa dan perkataan buruk yang harus dihindari:
Ketika matahari telah terbenam (masuk waktu Maghrib), umat Muslim disunnahkan untuk segera berbuka puasa. Dari Sahl bin Sa ad radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka. (Muttafaqun alaih).
A: Meskipun ada perbedaan pendapat, disarankan untuk berniat setiap malam agar ibadah kita lebih terjaga.
A: Ya, niat puasa bisa dilakukan saat sahur, asalkan sebelum terbit fajar.
A: Niat puasa Ramadhan menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan kita dalam melaksanakan ibadah puasa.