Kapanlagi.com - Kecelakaan tragis mengguncang Tol Cipularang KM 80 pada Kamis dini hari, 26 Desember 2024. Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah terlibat dalam insiden mengerikan ini setelah menabrak truk yang melaju di lajur kiri. Akibatnya, dua nyawa melayang dan 62 orang lainnya mengalami luka-luka.
Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supriadi, mengungkapkan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
"Bus Qonita yang dalam perjalanan dari Bandung menuju Jakarta menghantam bagian belakang truk yang sedang melaju," jelasnya, seperti dilansir dari Liputan6.com.
Seluruh korban segera dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta. Sayangnya, dua orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 12 orang mengalami luka berat dan 50 lainnya luka ringan. Banyak dari korban yang mengalami cedera serius, terutama patah tulang akibat benturan yang sangat keras. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di jalan raya.
Sebuah bus pariwisata Qonita yang mengangkut rombongan peziarah dari Tangerang, usai melaksanakan ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat, harus menghadapi tragedi di perjalanan pulang.
Dalam kegelapan dini hari di KM 80 Tol Cipularang, pengemudi yang kurang waspada menabrak truk yang melaju di lajur kiri, menciptakan benturan yang mengguncang seluruh kendaraan.
Suara dentuman keras menggema, mengakibatkan kerusakan parah di bagian depan bus dan memicu kepanikan di antara para penumpang yang terkejut oleh insiden mendebarkan ini.
Di tengah sepinya malam sekitar pukul 02.00 WIB, kecelakaan tragis melibatkan bus pariwisata Qonita dan sebuah truk terjadi di Tol Cipularang.
Dalam perjalanan dari Bandung menuju Jakarta, bus yang melaju dengan kecepatan sedang di lajur kanan tiba-tiba menabrak bagian belakang truk yang perlahan melintas di lajur kiri.
Diduga pengemudi bus kurang fokus atau mungkin mengantuk, sehingga tidak menyadari keberadaan truk di depannya.
"Kecelakaan ini berlangsung saat bus Qonita menabrak truk yang sedang berjalan, menyebabkan insiden lalu lintas yang cukup serius," ungkap AKP Dadang Supriadi.
Sebuah tabrakan tragis terjadi, mengakibatkan bus mengalami kerusakan parah di bagian depannya; kaca depan pecah, bemper ringsek, dan bodi penyok.
Truk yang ditabrak juga mengalami kerusakan, meski tidak seberat bus. Dalam insiden mengerikan ini, dua penumpang bus dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat cedera parah di kepala dan dada.
Sementara itu, 12 penumpang lainnya mengalami luka berat, dan 50 orang mengalami luka ringan. Dengan sigap, petugas kepolisian dan tim medis segera mengevakuasi para korban ke RS Abdul Radjak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan intensif, di mana korban luka berat umumnya mengalami patah tulang dan cedera kepala.
Setelah insiden yang mengejutkan itu, petugas kepolisian dan tim medis segera meluncur ke lokasi kejadian dengan sigap. Prioritas utama mereka adalah menyelamatkan nyawa, mengevakuasi para korban, dan memberikan pertolongan pertama kepada yang membutuhkan.
"Luka berat umumnya terjadi pada tulang akibat benturan," ungkap AKP Dadang Supriadi, seperti dilansir News Liputan6.com.
Proses evakuasi berlangsung dengan cepat dan terkoordinasi, membawa para korban yang terluka ke RS Abdul Radjak Purwakarta menggunakan ambulans. Sementara itu, korban yang meninggal dunia juga dibawa ke rumah sakit yang sama untuk keperluan visum.
Di rumah sakit, tim medis bekerja tanpa henti untuk memberikan perawatan terbaik sesuai dengan kondisi setiap korban, khususnya bagi mereka yang mengalami luka berat.
Setelah proses evakuasi rampung, pihak kepolisian segera mengamankan sopir bus Qonita untuk dimintai keterangan, namun pemeriksaan terpaksa ditunda karena sopir juga mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
"Sopir sudah kami amankan dan saat ini sedang diobservasi oleh tim medis. Kami terus memantau kondisinya dan belum bisa meminta keterangan," ungkap AKP Dadang Supriadi.
Polisi berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengungkap penyebab kecelakaan ini, termasuk memeriksa kondisi kendaraan, menganalisis rekaman CCTV di lokasi kejadian, serta mengumpulkan keterangan dari para saksi yang ada.
Di Tol Cipularang KM 80+000, tepatnya di Desa Maracang, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta, sebuah kecelakaan tragis terjadi.
Dugaan awal menunjukkan bahwa sopir bus mungkin mengalami kelelahan atau mengantuk saat mengemudikan kendaraan, yang mengakibatkan kurangnya konsentrasi dan ketidakmampuan dalam mengendalikan laju bus dengan baik.
Dalam insiden tragis di Tol Cipularang, total 64 penumpang bus pariwisata terlibat dalam kecelakaan yang mengguncang. Dari jumlah tersebut, dua nyawa melayang di tempat kejadian, sementara 12 orang menderita luka berat dan 50 lainnya mengalami luka ringan. Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan di jalan raya.
Semua korban telah berhasil dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta, di mana para pasien yang mengalami luka parah, terutama cedera tulang akibat benturan keras, seperti patah tulang dan cedera kepala, kini tengah mendapatkan perawatan intensif.