Kapanlagi.com - Geliat kesenian Tanah Air semakin hebat terlebih kala pandemi telah mereda. Salah satu yang tak ketinggalan meramaikan adalah pertunjukan Garda The Musical karya Eko Supriyanto alias Eko Pece dan Mahasiswa ISI Surakarta.
Garda The Musical itu digelar pada Sabtu (29/4) di Surakarta sekaligus menjadi agenda memperingati Hari Tari Dunia. Yang menarik, drama musikal ini dimeriahkan oleh sederet bintang ternama seperti Widi Mulya, Dwi Sasono, Beyon Destiano, hingga Woro Mustiko.
Sang Sutradara, Eko Pece kepada SOCLyfe bercerita dalam pertunjukkan itu, ada pesan yang ingin disampaikan kepada kaum muda dalam mengejar cita-citanya.
"Dengan cerita tadi akhirnya ketemu dengan Garda, akhirnya kayak ngomongin Cahaya Delima itu bukan pusaka, bukan harta karun, bukan things tapi knowledge ilmu pengetahuan yang harus dicapai dengan sungguh-sungguh dan memang waktunya juga panjang, tidak bisa instan," jelas Eko ditemui usai pertunjukkan.
Garda The Musical mengambil tema dunia burung di Indonesia. Ada berbagai macam burung asli Nusantara yang ditokohkan seperti burung kenari, merak, gagak, kedanti, beo, burung hantu dan enggang.
Bukan tanpa arti, Eko ingin menunjukkan keanekaragaman hayati Indonesia yang tak hanya soal budaya, tradisi, kekayaan alam dan flora saja, tapi unggas yang cantik dan beragam.
"Karena saya lumayan exicted dan nerveous karena pengalaman teman-teman membuat musikal itu lebih kepada mengadaptasi cerita cerita lama, wayang atau legenda yang sudah ada, kepikiran pengen membuat sesuatu yang original yang baru, yang tidak mengadaptasi mana pun," cerita Eko.
"Saya ketemu temen bilang kenapa kita tidak bicara burung burung nusantara? Wastra nusantara sudah, bunga sudah, burung banyak lho kita di nusantara, banyak nama-namanya dan banyak jenisnya," lanjutnya.