Kapanlagi.com - Sholat Idul Adha adalah ibadah yang dilakukan pada hari ke-10 Dzulhijjah untuk memperingati peristiwa besar dalam Islam, yaitu kurbannya Nabi Ibrahim dan Ismail. Ibadah ini dilaksanakan setelah hari Arafah, dan menjadi bagian dari rangkaian Hari Raya Haji.
Sholat ini terdiri dari dua rakaat, yang berbeda dengan sholat-sholat lainnya karena terdapat tambahan takbir dalam setiap rakaatnya. Sholat Idul Adha juga biasanya diikuti dengan khutbah Idul Adha setelah selesai melaksanakan sholat berjamaah, yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan pengajaran agama kepada umat Islam.
Karena dilaksanakan pada waktu yang khusus, sholat Idul Adha hanya dilakukan satu kali dalam setahun dan memiliki banyak keutamaan bagi mereka yang melaksanakannya, meskipun bukan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua umat Islam. Yuk kenali hukum dan tata cara sholat Idul Adha selengkapnya.
Mengutip NU Online, sholat Idul Adha adalah ibadah yang dilakukan pada hari ke-10 Dzulhijjah untuk memperingati peristiwa besar dalam Islam, yaitu kurbannya Nabi Ibrahim dan Ismail. Ibadah ini dilaksanakan setelah hari Arafah, dan menjadi bagian dari rangkaian Hari Raya Haji.
Sholat ini terdiri dari dua rakaat, yang berbeda dengan sholat-sholat lainnya karena terdapat tambahan takbir dalam setiap rakaatnya. Sholat Idul Adha juga biasanya diikuti dengan khutbah Idul Adha setelah selesai melaksanakan sholat berjamaah, yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan pengajaran agama kepada umat Islam.
Karena dilaksanakan pada waktu yang khusus, sholat Idul Adha hanya dilakukan satu kali dalam setahun dan memiliki banyak keutamaan bagi mereka yang melaksanakannya, meskipun bukan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua umat Islam. Di masa lalu, Rasulullah pun mencontohkan langsung pelaksanaan sholat Idul Adha, sebagaimana tertulis dalam riwayat berikut:
: .
"Dari Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw biasa keluar menuju mushalla pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal pertama yang nabi lakukan adalah shalat, kemudian berpaling menghadap manusia, di mana mereka dalam keadaan duduk di shaf-shaf mereka. Nabi memberi pelajaran, wasiat, dan perintah. Jika nabi ingin mengutus satu utusan, maka ia memutuskannya, atau jika nabi ingin memerintahkan sesuatu, maka nabi memerintahkannya, kemudian berpaling."
Beberapa hadits menjelaskan tentang pentingnya sholat Idul Adha dan status hukumnya. Sholat ini merupakan sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan namun tidak wajib. Meskipun tidak ada sanksi bagi yang tidak melaksanakan, umat Islam yang mampu disarankan untuk melaksanakannya sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa besar dalam sejarah Islam.
1. Hadits Mengenai Keutamaan Sholat Idul Adha
2. Tidak Ada Sanksi Bagi yang Tidak Melaksanakan
Rujuan lain tentang sholat Idul Adha sebagaimana disampaikan oleh hadis Bukhari Muslim dan Malik Abu Dawud serta an-Nasa'i, sebagaimana dikutip dari muhammadiyah.or.id berikut:
"Dari Thalhah Ibn 'Ubaidillah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw lalu serta merta bertanya kepada beliau tentang Islam. Lalu Rasulullah saw menjawab: Lima salat diwajibkan sehari semalam. Ia bertanya lagi: apakah ada kewajiban (salat) lainnya? Rasulullah saw menjawab: Tidak, kecuali salat-salat tatawuk (sunah). Rasulullah saw kemudian meneruskan: Juga diwajibkan puasa Ramadan. Lalu ia bertanya lagi: apa ada kewajiban (puasa) lainnya? Rasulullah menjawab: Tidak, kecuali puasa tatawuk (sunah). (Abu Thalhah melanjutkan): Lalu Rasulullah menyebutkan kewajiban (membayar) zakat. Orang itu bertanya lagi: apa ada kewajiban (pembayaran) lainnya? Rasulullah saw menjawab: Tidak, kecuali (infak) tatawuk (sunah). Lalu laki-laki itu pergi sambil berkata: Demi Allah saya tidak akan tambahi dan kurangi ini. Kemudian Rasulullah saw berkata: Orang itu beruntung, jika dia benar" [HR al-Bukhari, Muslim, Mlik Abu Dawud, dan an-Nasa'i].
Secara umum, sholat Idul Adha dikategorikan sebagai sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak wajib. Ini berbeda dengan sholat lima waktu yang hukumnya wajib bagi setiap umat Islam.
1. Tidak Ada Sanksi Bagi yang Meninggalkannya
2. Sebagai Sunnah yang Sangat Dianjurkan
3. Pengingat Keutamaan Kurban
Sholat Idul Adha memiliki tata cara yang sedikit berbeda dibandingkan dengan sholat wajib. Berikut adalah langkah-langkah yang umum dilakukan:
1 Niat dan Takbir
2 Membaca Surat-Surat
3 Khutbah Idul Adha
Bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan sholat Idul Adha karena alasan tertentu, seperti tidak berada di tempat yang melaksanakan sholat berjamaah atau karena keadaan darurat, mereka tidak dikenakan sanksi. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
Perbanyak Takbir
Berkurban Jika Mampu
Berdoa dan Beribadah
1. Apakah sholat Idul Adha wajib?
Sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak wajib.
2. Apa hukumnya bagi yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha?
Tidak ada sanksi bagi yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha, karena sholat ini hukumnya sunnah.
3. Kapan waktu pelaksanaan sholat Idul Adha?
Sholat Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah, setelah selesai melaksanakan takbir.
4. Apa yang harus dilakukan jika tidak dapat melaksanakan sholat Idul Adha?
Perbanyak takbir, berkurban jika mampu, dan berdoa agar mendapatkan keberkahan dari hari Idul Adha.
5. Apa saja tata cara sholat Idul Adha?
Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat, dengan takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, diikuti dengan khutbah.