Kapanlagi.com - Kebakaran hutan di Gunung Bromo telah terjadi sejak Rabu (30/8), tepatnya bermula dari Savana Kaldera Tengger Kawasan Wisata Bromo. Kebakaran terjadi karena ulah pengunjung yang melakukan foto prewedding dengan menggunakan flare atau suar. Â
Karena kebakaran yang terjadi sejak (30/8) belum padam, helikopter diterjunkan untuk memadamkan api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo.
Karhutla di Kawasan TNBTS juga berdampak pada kehidupan ragam jenis flora dan fauna. Ekosistem aneka flora dan fauna endemi di kawasan tersebut terganggu akibat kebakaran tersebut.
Â
"Satu unit (helikopter) super puma kapasitas 4.000 liter," tegas Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Senin (11/9).
"Masih ada kepulan asap, lokasi di blok Watangan dan sekitarnya. Petugas sekarang fokus mop up atau pendinginan dengan jet shooter memastikan tidak ada bara," jelasnya.
Â
"Pemadaman melalui udara si Arjuno terus kita lakukan. Heli tinggal satu unit, satu unit lagi digeser ke Bromo," jelasnya.
Â
Hasil pemeriksaan Polres Probolinggo diketahui Manajer Wedding Organizer (WD) sekaligus fotografer, Andrie Wibowo Eka Wardhana (AW) diduga menyalakan flare guna kepentingan foto prewed. Akibat tindakan tersebut, AW ditetapkan sebagai tersangka, sementara kliennya yakni HP (39) dan PMP (26) diperiksa.
Â
Â