Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kebakaran hutan di Gunung Bromo terjadi sejak Rabu (30/8), tepatnya bermula dari Savana Kaldera Tengger Kawasan Wisata Bromo atau Bukit Teletubbies. Kebakaran terjadi karena ulah pengunjung yang melakukan foto prewedding dengan menggunakan flare atau suar.
Hingga saat ini, api terus meluas dan masih sulit dipadamkan. Oleh karena itu, seluruh arah pintu masuk kawasan Bromo ditutup. Hal ini dilakukan tentunya demi keamanan dan keselamatan pengunjung.
Namun, hanya warga adat setempat dari Desa Ngadas dan Ranupani yang diizinkan melintas ke Kawasan Bromo. Sementara akses pintu masuk dari seluruh arah ditutup guna kelancaran proses pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Advertisement
Hanya Warga Desa Ngadas dan Ranupani yang Diizinkan Melintas / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
Warga Desa Ngadas dan Ranupani diberikan izin untuk melintas kawasan Bromo sebagai masyarakat setempat. Hal ini dikemukakan langsung oleh Septi Eka Wardhani selaku Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).
"Akses hanya dibuka untuk masyarakat Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang dan masyarakat Desa Ngadas, Kabupaten Malang," tukas Septi pada Senin (11/9).
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Seluruh Pintu Masuk Kawasan Bromo Ditutup / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
Penutupan dilakukan guna kepentingan keamanan masyarakat pengunjung. Penutupan diberlakukan secara total bagi seluruh akses menuju dan juga melintas melalui Taman Nasional.
Coban Trisula Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang Kabupaten Probolinggo dan Senduro Kabupaten Lumajang merupakan seluruh akses pintu masuk ke kawasan Bromo yang ditutup.
"Penutupan diberlakukan sejak Minggu, 10 September 2023 mulai pukul 19.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan," tegasnya.
Sementara masyarakat yang berkepentingan melintasi jalur Malang–Lumajang melalui Poncokusumo dan Senduro dihimbau mencari jalur alternatif lain.
Advertisement
Kebakaran Akibat Flare untuk Kepentingan Foto Prewedding / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
Karhutla di Bukit Teletubbies area Savana Kawasan Wisata Gunung Bromo dipicu oleh tindakan ceroboh pengunjung. Mereka menyalakan flare untuk kepentingan foto prewed yang kemudian menimbulkan kebakaran.
Hasil pemeriksaan Polres Probolinggo diketahui Manajer Wedding Organizer (WD) sekaligus fotografer, Andrie Wibowo Eka Wardhana (AW) diduga menyalakan flare guna kepentingan foto prewed. Akibat tindakan tersebut, AW ditetapkan sebagai tersangka, sementara kliennya yakni HP (39) dan PMP (26) masih menjalani pemeriksaan.
"Sampai sekarang belum padam, tapi kalau luasannya kami belum mendapatkan informasi tersebut," tegasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA