Kapanlagi.com - Setiap tahun, umat Islam merayakan Idul Adha dengan penuh rasa khidmat dan ibadah yang mendalam. Salah satu momen penting yang tak boleh dilewatkan adalah pelaksanaan sholat Idul Adha pada pagi hari 10 Dzulhijjah. Meskipun sholat ini bersifat sunnah muakkad, ada keistimewaan tersendiri dalam bacaan, tata cara, dan niatnya. Namun, karena hanya dilaksanakan setahun sekali, tak jarang banyak di antara kita yang kurang paham tentang rincian pelaksanaannya.
Banyak yang bertanya-tanya, apakah niat sholat harus dilafalkan atau cukup dalam hati? Berapa banyak takbir yang harus diucapkan dalam setiap rakaat? Jika Anda ingin melaksanakan sholat Idul Adha dengan sempurna sesuai sunnah, memahami niat dan tata cara pelaksanaannya adalah langkah awal yang sangat penting.
Untuk itu, berikut kami sajikan panduan lengkapnya agar Anda dapat meraih keberkahan di hari yang istimewa ini, dirangkum Kapanlagi.com, Senin (21/4).
Niat menjadi unsur mendasar dalam sahnya ibadah, termasuk sholat Idul Adha yang dilakukan dua rakaat di pagi hari raya. Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) meski niat utama berada dalam hati, pelafalan niat secara lisan dianjurkan untuk membantu kekhusyukan, terutama bagi mereka yang rentan waswas. Adapun, berikut lafal niat sholat Idul Adha dalam bahasa Arab sebagai imam atau makmum berbunyi:
Pelaksanaan sholat Idul Adha memiliki struktur yang mirip dengan sholat sunnah dua rakaat lainnya, namun dibedakan dengan tambahan takbir serta urutan bacaan tertentu yang bersifat khusus dan penuh makna. Untuk melaksanakannya dengan tertib dan sesuai sunnah, berikut urutan tata cara lengkap dari awal hingga akhir sholat Idul Adha:
Takbir tambahan dalam sholat Idul Adha menjadi salah satu kekhasan ibadah ini, yaitu sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, tidak termasuk takbiratul ihram atau takbir intiqal.
Di antara takbir tersebut, dianjurkan membaca dzikir berikut:
Alternatif bacaan lain yang boleh dibaca adalah:
Khotbah yang dilaksanakan setelah sholat Idul Adha hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk diikuti sebagai penyempurna ibadah dan momen edukatif bagi jemaah.
Setelah salam, jemaah dianjurkan untuk tidak langsung meninggalkan tempat, melainkan duduk menyimak khotbah yang biasanya dibagi menjadi dua bagian, dipisah oleh duduk sejenak sang khatib.
Khotbah biasanya membahas makna pengorbanan, sejarah Nabi Ibrahim, serta pentingnya ketakwaan dan kepedulian sosial umat Islam dalam momentum Idul Adha.
Selain melaksanakan sholat, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah dan menjalankan kesunnahan lainnya pada Hari Raya Idul Adha. Amalan-amalan sunnah ini tidak hanya membawa keberkahan, tetapi juga meneladani praktik Rasulullah SAW dalam menyambut hari besar umat Islam. Berikut beberapa amalan sunnah yang dianjurkan:
Mengumandangkan Takbir Sejak Malam Hari Raya
Disunnahkan mengumandangkan takbir mulai malam Idul Adha hingga akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah), baik di rumah, masjid, maupun tempat umum.
Mandi Sebelum Berangkat Sholat Idul Adha
Disunnahkan mandi sejak pertengahan malam hingga pagi sebelum berangkat, sebagai bentuk kebersihan diri dan penghormatan terhadap hari raya.
Memakai Wewangian dan Pakaian Terbaik
Disarankan mengenakan pakaian paling bersih dan baik yang dimiliki, diutamakan berwarna putih serta menggunakan wewangian secukupnya, khususnya bagi laki-laki.
Memotong Kuku dan Rambut
Membersihkan diri dengan memotong kuku dan rambut merupakan bagian dari sunnah untuk menyambut Idul Adha dalam keadaan fitrah dan bersih.
Berjalan Kaki Menuju Lokasi Sholat
Jika memungkinkan, berjalan kaki menuju tempat sholat lebih utama dibandingkan menggunakan kendaraan, karena hal ini merupakan sunnah Nabi.
Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha
Dianjurkan untuk menahan diri dari makan hingga selesai menunaikan sholat Id, berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan makan terlebih dahulu.
1. Apakah niat sholat Idul Adha harus dilafalkan?
Tidak wajib, namun sunnah dilafalkan untuk membantu kekhusyukan dan menghindari waswas.
2. Berapa kali takbir dalam sholat Idul Adha?
Rakaat pertama tujuh kali, rakaat kedua lima kali, di luar takbiratul ihram dan takbir intiqal.
3. Apakah boleh sholat Idul Adha sendiri di rumah?
Boleh jika tidak memungkinkan berjamaah, namun dianjurkan tetap mendengarkan khotbah.
4. Kapan waktu terbaik melaksanakan sholat Idul Adha?
Disarankan dilakukan di pagi hari selepas matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur.
5. Apa saja sunnah sebelum sholat Idul Adha?
Takbir malam sebelumnya, mandi, memakai pakaian terbaik, tidak makan sebelum sholat.